20. My Boy

2.7K 358 52
                                    

Wajah cantik Sooji terlihat memerah karena menahan kemarahannya, ini bukan kali pertama dia merasa kesal karena tingkah laku kekasihnya, seperti satu tahun yang lalu saat tiba-tiba saja Myungsoo membawanya untuk bertemu dengan ibunya. Demi tuhan! Dia bahkan tidak menyiapkan apa-apa untuk bertemu ibu dari kekasihnya, terlebih dia hanya mengenakan celana jins dan baju kaos, sangat tidak pantas.

"Ibu saya akan menyukaimu," itu jawaban Myungsoo ketika dia tiada henti mengomel saat mobil pria itu sudah berada di depan rumahnya.

"Tapi aku seperti tidak sopan sekali. Masa mau ketemu orangtua kamu, pakai baju begini?"

Saat itu Myungsoo hanya tersenyum lalu turun dari mobil dan kembali meyakinkan bahwa ibunya bukan salah satu wanita yang terlalu memusingkan penampilan, berbekal informasi itu, akhirnya dia pasrah saja ketika digiring turun dari mobil lalu mendekati pintu rumah sederhana milik Myungsoo.

Bohong kalau Sooji mengatakan dia tidak gugup, nyatanya, setiap langkah yang dia ambil malah membuat jantungnya semakin berdetak cepat. Dia takut dengan reaksi ibu Myungsoo, apalagi pria itu membawanya sebagai seorang kekasih, ya setelah pengakuan konyol yang mereka lakukan di lapangan parkir kampus Myungsoo sebulan sebelumnya, hubungan mereka telah resmi. Tapi sekarang bukan itu masalahnya, masalahnya adalah bagaimana dia bisa menghadapi ibu Myungsoo?

Sebagai seorang ibu, dia pasti ingin putranya mendapatkan wanita yang terbaik, jadi bagaimana bisa Sooji menjadi yang terbaik jika jarak usia mereka saja cukup jauh. Dia bisa menebak jika ibu Myungsoo pasti akan tidak setuju setelah mengetahui usianya lebih jauh di atas sang putra tercinta.

"Tidak usah gugup begitu, ibu saya baik, kok. Dia tidak akan memakan kamu."

Dan kalimat itu terbukti ketika sang ibu membuka pintu rumah dan menyambutnya dengan pelukan hangat, wajah paruh baya itu berbinar ketika menangkap tangannya yang memeluk lengan Myungsoo kemudian menariknya mendekat.

"Sooji, akhirnya kita bertemu nak. Myungsoo banyak bercerita tentangmu," ujar ibu Myungsoo, saat mendengar itu, perasaan lega yang tadinya muncul perlahan lenyap, dia was-was mengenai apa saja yang dibicarakan Myungsoo kepada ibunya.

"Tenang saja, Myungsoo itu selalu memujimu ketika bersama ibu, walaupun ibu tidak keberatan mendengar seluruh keburukanmu. Itu akan membuatku bisa lebih mengenal calon menantuku."

Sooji melirik Myungsoo yang hanya menggaruk kepalanya kikuk tanpa respon apapun, kemudian dia kembali menatap ibu Myungsoo dan tersenyum kecil.

"Kata Myungsoo saya tukang marah, apa itu tidak apa-apa?" Ucapnya tiba-tiba membuat sang ibu melebarkan matanya.

"Oh tidak apa-apa. Biar sekali-kali ada yang bisa marahi anak ini kalau lupa waktu, soalnya dia kalau sudah ketemu komputer atau gadget elektronik lain, suka lupa waktu. Ibu sudah lelah menegurnya, untuk ada kamu nak."

Dan dengan begitu saja semua kecemasan serta perasaan panik yang tadi dirasakan Sooji lenyap begitu saja, dia begitu bahagia dengan penerimaan ibu Myungsoo yang sangat terbuka kepadanya, bahkan ketika dia dengan perasaan minder mengaku usianya jauh di atas Myungsoo, sang ibu malah berseru senang, mengatakan putranya memang membutuhkan wanita yang lebih dewasa, agar bisa mengatasi hidup pria itu yang tidak teratur sejak kuliah.

Sooji jadi tau darimana kepolosan serta kebaikan Myungsoo berasal.

Itu adalah kejadian satu tahun yang lalu, iya waktu terasa berjalan lebih cepat ketika kita menikmatinya dan Sooji tidak menyangka jika dia bisa melewatkan masa-masa kasmarannya bersama Myungsoo dengan lancar. Pria itu sangat pengertian, jika Sooji sedang marah, maka Myungsoo hanya akan diam dan berbicara padanya ketika perasaannya sudah lebih baik. Sebaliknya, jika Myungsoo yang marah, Sooji memberi waktu pada pria itu untuk menenangkan diri lalu mengajaknya berbicara. Sejauh ini komunikasi mereka sangat lancar, berbekal pengalaman yang dulu-dulu, mereka jadi lebih sering terbuka dan tidak memendam perasaan apapun, jadi segala jenis kesalahpahaman bisa teratasi dengan mudah.

Pretty Boy [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang