16. Stiff, Naggy, yet Cute

1.5K 357 75
                                    

Sooji tidak pernah merasa seantusias ini ketika jam pulang-yah diluar saat high season yang membuatnya terpaksa pulang lebih lama atau bahkan harus menginap di kantor, jadi ide pulang ke rumah merupakan sebuah berkah-hampir tiba. Dulu ketika pulang, dia hanya merasa lega saja karena sudah bisa membebaskan diri dari pekerjaan yang telah menguras otak dan tenaganya seharian, dia memilih pulang mengendarai mobilnya, mandi dan lalu tidur. Tidak ada kegiatan berarti sebelum dia kembali bangun keesokan paginya hanya untuk mengulang lagi siklus hariannya di kantor.

Tapi beberapa hari belakangan, siklusnya sedikit berubah, ada beberapa kegiatan tambahan yang jika dalam kondisi normal mungkin Sooji bisa murka karena harus mendapatkan gangguan di jam kerja maupun jam istirahatnya dalam satu hari. Masalahnya saat ini Sooji tidak bisa dikatakan dalam kondisi normal, dia sendiri mengakui jika telah terjadi perubahan di dirinya sampai-sampai kerap kali memilih meninggalkan kerjaan sejenak demi membalas pesan singkat yang masuk di ponselnya. Itu sangat bukan dirinya, tapi Sooji sendiri tidak bisa menahan diri.

Mendapat pesan setiap jam istirahat atau ketika dia telah bersiap untuk tidur adalah sebuah hal yang membuat harinya semakin bermakna. Yah, katakan dia berlebihan atau sok puitis, tapi kenyataannya itulah yang dia rasakan.

Apalagi hampir setiap hari dia sudah tidak perlu menyetir mobilnya sendiri lagi, sudah ada orang yang bersedia untuk menjadi supir ekslusif untuknya. Menyetir pulang ke rumah setelah seharian di kantor itu salah satu ujian terberat, bukan hanya harus bersabar dengan kemacetan tengah kota, tapi dia juga berperang dengan rasa kantuk dan tulang punggung yang meronta ingin di istirahatkan. Jadi ketika diberi pilihan untuk tidak membawa mobilnya sendiri, maka dengan senang hati diterimanya.

Seperti hari ini, karena meeting baru saja selesai, Sooji tidak menunggu waktu untuk berbasa-basi dengan editornya dan segera bergegas membereskan barang-barang miliknya. Pesan yang masuk sepuluh menit sebelumnya membuat Sooji tidak sabar untuk segera turun ke bawah.

Kim Myungsoo : Saya sudah di depan.

Hanya sebaris kalimat itu saja, tapi sukses membuat mood Sooji yang tadinya buruk karena beberapa masalah pra-cetak majalah yang sedang dilakukan langsung berubah ceria.

"Dia tidak akan lari, masih setia menunggu di parkiran, pelan-pelan saja Sooji," itu adalah teguran Noori ketika melihatnya melesat dengan langkah cepat saat keluar dari ruang pertemuan, tapi Sooji tidak peduli, setidak peduli bisikan-bisikan para editornya yang menggosipkan dia telah memiliki kekasih baru.

Sooji tidak peduli jika dia jadi bahan gosip setelah ini, yang penting pekerjaan mereka tidak terganggu maka dia akan mengabaikannya.

Sampai ketika kakinya tiba di samping sedan tua yang sekarang sudah menjadi favoritnya, Sooji mengulum senyum saat membuka pintu depan yang memang tidak terkunci.

"Hai, maaf ya, jadi menunggu lama," ucapnya saat duduk di dalam, dia tersenyum saat melihat pria itu mengangguk kecil.

"Jadi makannya?" Myungsoo bertanya sebelum menjalankan mobilnya, hari ini mereka memang berniat untuk makan malam bersama, tapi karena meeting Sooji jadi mereka terlambat untuk makan.

"Ya jadilah, tadi aku sengaja tidak makan karena sudah janjian denganmu," jawab Sooji semangat membuat Myungsoo meliriknya tiba-tiba.

"Skip makan lagi?" Tanyanya tidak percaya, Sooji yang seperti ketahuan itu hanya menepuk bibirnya.

"Eh tidak, tadi itu mereka sempat berhenti sekitar duapuluh menit untuk makan..."

"Dan kamu tidak makan."

"Bukan begitu, sebelum rapat aku sempat makan buah, itu yang kamu kirimkan ke kantor tadi, jadi waktu jam tujuh tadi masih sedikit kenyang, tapi sekarang lapar lagi," Sooji menjelaskan cepat-cepat, sepenuhnya tidak berbohong sih, karena dia memang masih merasa kenyang tadi karena sudah makan buah kiriman Myungsoo untuknya jam lima tadi, sebagai cemilan katanya dan karena rapatnya berlangsung cukup lama, jadi wajar saja kalau sekarang dia lapar lagi.

Pretty Boy [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang