Strange Feeling

7K 113 34
                                    

Chapter 6

                Allen terus saja menatap gw, menanti sebuah jawaban yang entah bisa gw jawab atau tidak. Gw yang masih tercengang dengan pernyataannya tadi hanya bisa terdiam membisu. Kenapa cowok tampan seperti dia lebih memilih berpura-pura pacaran dengan cewek seperti gw, padahal dia bisa saja menunjuk salah seorang fansnya yang cantik untuk menjadi pacarnya. Aduhhh…. Gw benar-benar gak ngerti sama jalan pikiran cowok ini.

“Olive” sebuah suara nyaring memecah kesunyian yang terjadi antara gw dan Allen. Dengan cepat gw dan Allen menoleh kepada pemilik suara yang tidak lain adalah Fanny.

“Fanny, kok loe ada disini?” Tanya gw heran, ia berjalan mendekat lalu ia menatap gw dan Allen dengan tatapan menyelidik.

“kalo kalian sudah selesai, Pak Nicky suruh kalian balik ke kelas secepatnya. Dia mau kasih ujian dadakan” jelas Fanny yang terus memandang kami penuh selidik.

“Ujian dadakan?” seru gw kaget, duh pak Nicky kebiasaan deh sukanya kasih ujian dadakan “Duh, gw kan belum sempet belajar neh” lanjut gw, seraya bangkit dan berdiri dihadapan Fanny dengan wajah gelisah.

“Pak Nicky kasih kita waktu 30 menit buat belajar, jadi sebaiknya kita balik ke kelas” ucap Fanny yang lalu menggandeng tangan gw.

                Gw melirik pada Allen yang hanya memandang gw dalam diam, entah apa yang sekarang ini ada didalam pikiran dia. Tapi dari raut mukanya, ia seperti sedang memikirkan sesuatu yang amat berat. Jangan-jangan dia juga belum belajar lagi.

“Allen, ayo kita balik ke kelas”

“Kalian duluan aja, gw mau ke toilet dulu” tolak Allen, dengan ragu gw berjalan menjauh darinya namun beberapa langkah kemudian gw berbalik dan mendapati Allen tengah menatap sepucuk kertas yang ia remas dengan kuat. Kertas apa yah yang ia pegang itu?

“Allen” panggil gw sedikit berteriak, Allen mengangkat wajahnya dan menoleh pada gw lalu dengan gerakan yang cepat ia memasukkan kertas tadi kedalam saku celananya. “Makasih ya, loe udah bantu gw beresin surat-surat itu” lanjut gw. Allen hanya menjawab gw dengan senyumnya yang menawan.

                Gw berjalan kembali kedalam kelas bersama Fanny. Sebenarnya gw penasaran banget kertas apa yang tadi dipegang Allen. Saat dia menatap kertas tadi raut wajahnya berubah menjadi suram. Gyaaaaa… bikin gw penasaran deh.

“Liv…Olive…OLIVEEEEEE” Teriak Fanny tepat di telinga gw. Teriakannya itu sontak membuat gw tercengang.

“Apaan sih Fan. Kuping gw sakit neh denger suara loe” Runtuk gw seraya meniup tangan gw yang terkepal lalu meletakkannya tepat di telinga gw.

“Apaan sih yang loe lamunin dari tadi?”

“Hah, apa? emangnya siapa yang ngelamun?” elak gw sebisanya, malu juga kan kalo ketawan Fanny, gw lagi mikirin Allen. Fanny menatap gw sejenak dengan alis yang terangkat sebelah.

Beberapa jam berlalu sejak kejadian di Locker, Allen sama sekali gak membahas soal permintaanya tadi. Tapi ia hanya diam dengan raut wajah yang benar-benar kusut. Sebelah tangannya dimasukkan kedalam saku celana, hmmm… jangan-jangan dia lagi meremas kertas yang ada didalam sakunya itu. Duh, penasaran tingkat dewa deh gw. Masa sebuah kertas bisa bikin cowok yang selalu menampilkan wajah hangat dan bersahabat berubah menjadi kusut begini –walaupun tetep ganteng sih-.

“Teng… teng… teng…” Bel istirahatpun akhirnya berbunyi, Kepala gw yang sejak tadi pusing menjawab soal ujian dadakan dari pak Nicky semakin pusing dengan ujian dadakan dari bu Rika. Aduhhh… mereka ini memang pasangan guru muda yang paling serasi deh cantik dan ganteng, sampai-sampai mau bikin ujian dadakan aja bersamaan gitu. Untung aja sekarang waktunya istirahat otak gw bisa rilex sedikit deh. Gw melirik kearah Allen, yang ternyata sudah gak ada ditempatnya. Lho sejak kapan dia pergi.

Fake CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang