Jeㅡtwo

2.2K 325 162
                                    














'nah si homo baru dateng'

'mana pacar gak di ajak?'

'abis cium cium malu ya... ehe'

'bintang kapan hari gua liat dikelas doang, ajak kali'




sapaan familiar untuk Aldian Jinyoung yang baru memasuki area kantin. Segerombol itu duduk disalah satu meja kosong dengan makanan masing-masing dihadapan mereka. ada beberapa yang menikmati makan siang juga ada yang hanya menyuap cemilan sembari menggoda adik kelas serta kakak cantik yang lewat, yang mana pemandangan biasa terjadi dikantin sekolah bagian manapun.

disitu semua teman dari eskul futsal dan teman dikelas berkumpul dalam satu meja, dan jinyoung memilih duduk disalah satu kursi kosong komplotan itu lalu memesan soto ayam langganannya.


jangan tanya bagaimana mereka tau tentang jinyoung-nyium-jihoon pagi tadi, karena kalian pasti sudah hafal siapa manusia sinting yang dengan embernya membocorkan momen itu dengan cuma-cuma.


"al itu jihoon beneran di ajak?" tanya bang Woojin, kakak kelas yang merangkap menjadi teman satu team dalam futsal dan berlanjut hingga menjadi teman akrab disekolah. yang juga salah satu dari komplotan yang beberapa detik lalu menggodanya.

jinyoung menghela nafas, menjawab dengan malas-malasan kepada salah-banyak manusia menjengkelkan yang selalu mendukungnya untuk memiliki ketertarikan terhadap sesama jenis. "bodo amat bang, kalo mager kan dia makan dikelas"

 

"yaelah masih kaku aja, tadi aja cium cium sok malu segala. kapan lu kaya gua, sayang aja Obiku kaga masuk."

"lu mah homo beneran, gua cuma hoax anying"

 

bukan merasa tersakiti, Woojin Akbar Buqhori malah ketawa. melompat dari posisinya hingga duduk disebelah Jinyoung, lalu merangkulnya. "emang kalo awal-awal malu al, gua juga ngerasain. lama kelamaanㅡ"


"Bang! yaAllah kudu berapa kali gua bilang. emang Jihoon se-cantik apasi sampe orang-orang ngira dia pacar gua? dia sahabat gua bang, gua ngejagain dia karena amanat dari babehnya, bukan berarti gua pacaran sama dia! elah, cape gua!"

 

dan sosoknya berakhir bangkit dari duduk, Jinyoung pergi meninggalkan area kantin dengan membawa semangkuk soto pesanannya.

memancing wajah penasaran dari teman-teman satu meja, tak terkecuali woojin yang kali ini penyebab langkah panjang itu kian menjauh.


"....lah tumben sensitif?"







 

💜💜💜






Aldian Jinyoung yang diam setelah pulang sekolah adalah hal yang menyeramkan bagi Jihoon. karena tidak biasanya pemuda itu membuka pintu, duduk disofa, dan terbengong hanya menatap jendela apartemen.

je t'aimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang