Karena Jihoon gamasuk, Jinyoung bawa motor sendiri. dan sebab itu, kursi penumpang yang biasa di dudukin Jinyoung diisi Nakyung sepulang sekolah. Jinyoung yang nawarin, dia bilang kelamaan kalo nunggu jemputan, mending nebeng aja, dan Nakyung mengiyakan."Rel, ke apotik dulu ya, Bintang sakit" Ujar Jinyoung ditengah-tengah suara bising kendaraan. Nakyung mengangguk, matanya merem-melek membalas pandang mata dari kaca spion, Jinyoung terkekeh.
Lalu sesampainya di ruko berderet Jinyoung kembali dibuat terkekeh. Nakyung linglung sendiri, perasaan rumahnya gak menjelma jadi ruko panjang bertembok putih, atau Ayahnya pun gak sama sekali memiliki mobil bak seperti yang terparkir disini, kenapa Jinyoung malah menurunkannya disini.
Lalu setelah ingat, Nakyung memukul keras helm Jihoon yang membungkus kepalanya. "Astaga! kamu kan mau ke apotik!"
"Kenapasih? ngantuk?"
Nakyung mengangguk. "Semalem aku gak tidur, kelompokku gaada yang mau buat presentasi. yaudah aku kerjain sendiri, masih lama sih tapi aku paling gasuka nelantarin tugas."
"Kerajinan namanya" Ledek Jinyoung sembari buka helm. "Yaudah tunggu bentar, jangan tidur disini nanti lo di sangka karung beras"
"Al!"
Cubitan kecil dipipi Nakyung menjadi akhir perdebatan, sebelum Jinyoung melangkah lebih masuk untuk menghampiri apotik.Sekitar sepuluh menit Jinyoung sudah mendapatkan obat yang dibutuhkan. beserta kue pancong meler green tea yang dia beli di cafe sederhana disebrang ruko. Jinyoung beli dua porsi, yang satu untuk Jihoon dan satu lagi dengan lelehan keju di tengah akan Jinyoung berikan untuk Nakyung.
"Kuy pulang" begitu katanya setelah sampai diparkiran, cepat-cepat Jinyoung menggunakan helm dan membenarkan jaket press hijau armynya. dan menjalankan motor setelah dirasa Nakyung telah duduk ditempat.
Diperjalanan gak ada yang beda, jalanannya masih sama seperti yang Jinyoung lalui pertama kali saat mengantar Nakyung pulang sebelumnya. tapi bedanya siang ini macet total, akibat sebuah truck besar yang mengalami kendala ditengah jalan, buat pengendara dari arah manapun sulit berlalu-lalang, dan terjadilah macet bising di jalan sempit menuju rumah tujuan.
Jinyoung gak masalah sebenernya, karena kening Jihoon sudah gak sepanas semalam, dia jadi gak begitu khawatir untuk pulang agak telat.
Hanya saat melirik kursi penumpang, Jinyoung benar-benar ingin sampai rumah Nakyung secepatnya. Jinyoung gak tega ngeliat Nakyung terus menahan ngantuk di kursi penumpang. cewek berkaca mata itu selalu melakukan berbagai cara agar kantuk gak menguasai sepenuhnya.Bagi Jinyoung itu menghibur, tetapi tetap aja gak tega, dari dulu Jinyoung gak pernah tega ngeliat perempuan lelah kaya begitu. dia jadi inget Bunda dirumah, kalau lelah matanya persis kaya Nakyung. gak se cantik biasa, agak kehitaman.
"Rel, lepas helm coba"
"hm?" Nakyung mengerjap. "kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
je t'aime
Fanfiction"gua gak homo, gua gak homo, gua gak homo, gua homo, gua homo, gua ho....moㅡyAALLAH!!" ©imdouma, 2018