3. He's My Boss!

11.8K 541 4
                                    


"Ini ruangan saya nona," suara bariton tiba-tiba muncul dari belakang Megan,
gadis ini menoleh dan mendapati lelaki berjas abu-abu yang ia temui di lift tadi tepat dihadapan nya.

Mata biru nya mengadah ke wajah lelaki dan terbelalak kaget,

"Ka...kau?!!" Pekik Megan sambil menunjuk tepat di wajah lelaki itu.

--------------------
Vote dan comment sebelum membaca⭐️

"Anda mengenal saya nona?" Tanya lelaki itu sambil menyeringai puas,

Megan melotot dan tidak sengaja menampar pipi Sean,

Sekretaris Sean yang bernama Bianca buru-buru melerai atasan serta perempuan yang dengan kurang ajarnya menampar atasan nya ini.

Sean meringis pelan sambil memegang pipi nya yang sedikit nyeri akibat telapak tangan perempuan dihadapan nya ini,

"Nona, jaga perilaku anda. Anda bisa saja dipecat dari sini," ucap Bianca sambil menjauhkan Megan dari sang atasan, Sean Lawrence.

"Aa...aku-" ucap Megan terbata-bata sambil menatap kearah tangan kanannya yang telah lancang menampar Sean—lebih tepatnya atasannya. Ia sebenarnya tidak berniat menyentuh bahkan menampar lelaki itu tetapi Megan dikuasai oleh ego nya yang sangat tinggi.

Sean menyeringai sambil menatap wajah panik Megan,

"Keruangan saya sekarang," ucap Sean tegas sambil berlalu dari hadapan Megan dan Bianca,

"Ak..aku tak bermaksud," Megan berusaha menjelaskan pada sekretarisnya Sean, Bianca.

"Anda dalam masalah besar Miss," jawab Bianca kembali pada meja kerja nya.
Megan mengikuti Bianca dengan wajah panik yang belum padam,

"Apa yang harus kulakukan?" Tanya Megan,

"Anda harus masuk keruangan Mr. Lawrence, Miss."

Megan menggigit kuku nya keras, bagaimana ini?! Sialan! Kenapa lelaki itu menjadi atasanku! Gerutu Megan dalam hati sambil membuka pintu besar bertuliskan Chief Executive Officer

Baiklah, Megan sepertinya tidak bisa bernafas lega. Langkah kaki nya mulai mendekat menuju meja kebesaran Lawrence Enterprise.
Kursi besar yang semula membelakangi kini mulai berputar pelan dan memperlihatkan lelaki tampan dengan garis wajah yang sempurna, mata coklat tajamnya menatap Megan intens.

"Kita bertemu lagi nona," ucap Sean dengan suara baritonnya yang mengalun bagaikan petir di telinga Megan,

"Well, anda perempuan yan--"

"Tunggu! Saya bisa menjelaskannya!" Potong Megan sambil menaruh map biru diatas meja Sean,

"Anda berani memotong pembicaraan saya?" Tanya Sean dingin,

"Ya, saya datang kesini untuk magang bukannya adu mulut dengan anda," balas Megan sedikit tegas,

Sean menggeram, perempuan ini berani sekali padanya!

"Megan Hailee Sanders. Gadis 19 tahun, mahasiswi University of Pennsylvania fakultas Bussines Management dengan masa magang 3 bulan," ucap Sean sambil membaca map biru yang ditaruh Megan diatas mejanya tadi.

Stole The Bastard HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang