19. Stupid Sean

8.1K 315 14
                                    

Perempuan itu hanya mematung. Jantungnya berdetak tidak karuan karena perlakuan Sean barusan. Ia sudah sering di panggil dengan 'honey...baby' tetapi hari ini panggilan manis itu terdengar begitu tulus di telinga Megan.

"Aku tidak mungkin menyukainya kan?"

*******
Jangan lupa vote dan comment🖤

Selama di tinggal oleh Sean ke kantor , ia merasa sangat bosan. Ia hendak keluar sembari mencari udara segar namun pakaiannya entah dimana. Ia hanya menggunakan kaos kebesaran berwarna hitam tanpa dalaman.
Megan mendengus pelan dan meraih sebuah telepon rumah di samping kasur. Ia mencoba mengingat nomor ponsel lelaki itu dan meneleponnya.
Panggilan pertama dan kedua tidak ada jawaban, namun panggilan ketiga di angkat oleh seseorang di seberang sana dengan nada yang ingin mengajak berkelahi.

"APA LAGI HAH?!"

Megan melotot kaget dan menjauhkan ganggang telepon itu dari telinganya. Sungguh lelaki itu akan mati muda jika terus marah-marah.

"HEI APA SALAHKU SIALAN?! KENAPA BERTERIAK PADAKU!" megan kembali membalas ucapan Sean dengan berteriak.

"Megan?" tampaknya suaranya terdengar begitu tenang dan lembut saat mengetahui penelpon tersebut adalah Megan.

"YA INI AKU!"

"Sean...pukul 12 nanti aku harus ke kampus untuk bertemu Mrs. Fuhrman. Aku tidak memiliki baju..Apa aku boleh kembali ke penthouse?"

Megan baru ingat bahwa ia harus ke kampus untuk memberi laporan pada Mrs. Fuhrman selaku pembimbingnya.

"Tidak boleh. Aku akan mengirimkan baju padamu. 1 jam lagi akan sampai. Dan tunggu aku, aku akan mengantarmu. "

Megan menutup matanya menahan kesal. Sebenarnya siapa pria ini? Kenapa suka mengatur hidupku? Dia juga bukan kekasihku.

"Tapi-"

"Aku tidak suka di tolak,Meggy."

Setelah itu telepon diputuskan sepihak oleh Sean. Megan seharusnya lebih ekstra sabar menghadapi sifat berubah-ubah Sean. Lelaki itu kadang-kadang manis, kadang-kadang bersikap dingin layaknya tidak saling mengenal. Tapi sialnya Megan menyukai sikap Sean tersebut. Tidak! Hatiku hanya untuk Kyle. Tidak ada Sean di hatiku saat ini sampai kapanpun. Megan tetap meyakinkan dirinya bahwa ia tidak menyukai Sean. Ia meyakini bahwa perasaan itu hanyalah perasaan kagum akan lelaki tampan dan kaya raya seperti Sean. Tetapi ia tidak tau bahwa itu adalah sebuah bumerang untuk dirinya maupun Sean. Tidak ada yang bisa menebak apakah keduanya akan berakhir happy ending atau sad ending.

***

Setelah 1 jam menunggu, Kendrick-supir pribadi/asisten pribadi Sean, datang dengan menenteng kira-kira 10 tas belanja dengan beragam warna dan merk.
Lelaki berbaju serba hitam itu mengetok pintu kamar Megan-lebih tepatnya kamar Sean.

"Nona..ini baju pesanan Tuan besar."

Megan yang sedang berbaring terkesiap dan bingung mau keluar atau tidak. Demi Tuhan ia tidak mengenakan apa-apa dibalik kaos hitam ini. Ia mulai berjalan perlahan menuju pintu.

Stole The Bastard HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang