13. A Good Devil

10K 439 5
                                    

"Aku tidak akan membiarkan diriku hamil karena lelaki mesum sepertimu. Minggir!" Ketus Megan sambil membuka paksa pintu itu dan pergi dari hadapan Sean yang tengah menyeringai,

"I like this girl," gumam Sean sambil menatap pintu yang dibanting keras oleh gadis itu.
-------
Jangan lupa vote dan comment sebelum membaca⭐️

Seharian ini yang Megan lakukan hanya memarahi Sean. Pertama, lelaki itu dengan seenak jidatnya mencium bibirnya dihadapan beberapa pelayan yang memandang mereka terang-terangan. Kedua, lelaki itu suka sekali menggodanya dengan kalimat vulgar yang kadang-kadang membuatnya malu. Ketiga, lelaki itu menyuruhnya tidak kekantor selama seminggu.

"Sean! Kau harus mandi! Ini sudah jam 10. Bibi Louis sudah menyiapkan makanan dibawah," Megan terus saja mengoceh karena Sean kembali menempel pada kasurnya setelah pergi kedapur hanya sekedar minum air putih.

"Aku mengantuk. Biarkan aku tidur sebentar saja," gumam Sean pelan dibalik bantal yang menutupi seluruh wajahnya.

"Kenapa aku harus mempunyai urusan dengan lelaki ini?" gumam Megan pelan sambil berjalan menuju gorden dan membukanya lebar. Matanya seketika terpaku ketika melihat pemandangan dibawah, disana terdapat taman yang sangat indah disamping kolam renang. Aku tidak menyangka lelaki ini mempunyai taman batin Megan dan menoleh kearah Sean yang tak bergerak sedikitpun. Ia mungkin maklum karena mungkin saja lelaki itu tidak pernah merasakan libur selain hari minggu. Megan pun berjalan menjauh dari kamar Sean karena ia sangat ingin pergi ke taman belakang rumah ini.

Mulutnya tak berhenti memuji saat melihat seluruh bunga yang berada ditaman ini, tangannya meraih sebuah mawar merah yang terlihat basah,

"Tuan besar sangat suka dengan taman, beliau membuat taman disini karena pemandangan taman ini dapat terlihat langsung dari jendela kamarnya," ucap seseorang dan membuat Megan mendongak,

"Nama saya Athena,nona." wanita itu menunduk hormat dan tersenyum simpul,

"Namaku Megan, Megan Sanders." Megan kemudian berdiri dan tersenyum pada Athena, "Panggil aku Megan, kurasa umur kita tidak jauh beda. Berapa umurmu?"

"Umur saya 20 tahun non- maksud saya Megan," jawab Athena sopan. Ia tidak bisa berbicara asal pada perempuan yang ia ketahui sebagai kekasih majikannya.

"Aku bulan depan baru berusia 20 tahun," ucap Megan dengan sumringah,

"Bisakah kau temani aku untuk menjelajahi taman ini?" Tanya Megan,

"Tentu saja," jawab Athena tersenyum manis,

Keduanya pun berjalan mengitari seluruh taman dengan canda dan tawa. Megan memang seseorang yang mudah bergaul dan tentu saja banyak bicara.

"Bagaimana caramu membuat Tuan besar terpikat? Aku hampir tidak percaya bahwa Tuan besar memiliki kekasih," ceplos Athena sambil memandang Megan yang mengerutkan dahinya bingung,

"Apa maksudmu? Aku bukan kekasih lelaki sinting itu," jawab Megan mengedikan bahunya,

"Tapi ak–"

"Aku dan Sean tidak memiliki hubungan khusus. Aku hanya mahasiswi yang kebetulan magang dikantornya. Dengar, aku tidak bisa menepis bahwa lelaki itu sangat tampan tapi aku mengakui bahwa lelaki itu benar-benar sinting," ucap Megan panjang lebar dengan dengusan diakhir kalimat,

Stole The Bastard HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang