12. New Routine

9.6K 421 2
                                    

"Karena kau tidak menginginkanku maka aku yang menginginkanmu Megan," guman Sean sambil memandang punggung Megan yang mulai menjauh.

"Shit! Aku harus mandi air dingin setelah ini," gumam Sean menggeram kemudian meninggalkan penthouse nya.

-----------
Vote dan comment sebelum membaca⭐️

Setelah kepergian Sean, Megan keluar dari kamarnya karena ia merasa sangat haus namun belum sampai dapur, ia melihat beberapa tas belanjaan berada diatas sofa. Dahinya mengerut saat membuka isi tas itu.

"Ya Tuhan! Ini baju-baju mahal," Megan tidak menyangka lelaki itu mau menghamburkan uang demi dirinya. Katakan ini berlebihan tapi sungguh, Megan bukan perempuan yang gila harta.

"Jadi lelaki itu datang kemari karena ingin mengantar baju-baju ini?" Gumamnya sambil mengeluarkan semua baju dan ketika ia mengeluarkan sesuatu dari tas terakhir, matanya melotot kaget. Didalam tas belanjaan itu ada kira-kira 10 pasang bra dan celana dalam dengan beragam warna. Dengan tampang bodohnya Megan menaruh bra berwarna hitam di dadanya dan terperangah kaget ketika bra itu sangat pas didada sintalnya.

"Bahkan dia mengetahui ukuran dadaku," gumamnya tidak percaya. Ia kemudian menaruh kembali baju-baju yang ia keluarkan kedalam tas belanjaan dan berjalan menuju dapur karena tujuan utamanya adalah mencari air dingin.

Saat kembali dari dapur, ia mencari ponsel yang berada diatas nakas dekat kasur dan menekan dial up 1,

"Kau tak perlu menghamburkan uangmu dengan membeli baju-baju mahal itu, aku tidak dapat menggantinya nanti," ucap Megan ketika sambungan tersambung,

"Tidak masalah, aku tidak akan bangkrut hanya demi membeli baju-baju itu. Apakah dalaman yang kubeli itu muat?" Tanya Sean blak-blakan. Sialan! Bahkan lelaki ini berbicara dengan santai batin Megan kesal.

"Darimana kau tahu ukuranku?" Bukannya menjawab, Megan malah bertanya balik.

Sean terkekeh diseberang sana,
"Hanya instingku saja. Jangan lupa dipakai, aku tidak mau melihat dadamu seperti tadi. Aku bahkan ingin memegang bahkan mengulum dua gundukan milikmu itu. Ternyata dadamu besar juga,"

Megan menutup matanya sebentar kemudian menghela nafas kasar. Ucapan lelaki ini bahkan melampaui kata vulgar. Ia baru menyadari bahwa selain arogan, lelaki ini sangat cerewet dan mesum.

"Tutup mulutmu itu! Sialan! Kau hampir melecehkanku!" geram Megan. Tunggu! Melihat dadanya? Megan menggeram dalam hati ketika mengingat bahwa ia tidak memakai apa-apa dibalik kemeja putih transparan ini.

"Bukankah kau menyukainya?"

"Dasar sinting!"

"Ck. Kau sangat naif untuk mengakuinya Meggy. Jangan lupa besok kau harus datang ke mansionku," kemudian sambungan terputus dan tentu saja yang memutuskannya adalah Sean.

"Tentu saja aku datang Mr. Jerk," ucap Megan malas kemudian melempar ponsel berlogo apel itu kesebelahnya.
Ia kemudian menenggelamkan dirinya dibalik selimut tebal berwarna hitam milik Sean. Aroma khas yang sering ia cium saat berdekatan dengan Sean sangat kentara pada selimut ini. Megan kemudian tersenyum singkat Rasanya seperti dipeluk oleh lelaki sinting itu gumamnya saat sebelum tenggelam dalam mimpi.

Stole The Bastard HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang