~ Pretty girl - Maggie Lindemann ~
.
.
.
♥ Jangan lupa Vote and Comment ♥
.
.
.*****
Sekarang Mika berada dirumah Esa, karena sekarang hari libur jadi ia tak keberatan saat di ajak Mamanya Esa untuk menemaninya berbelanja di salah satu Supermarket di kota besar ini.
Mika sedang menunggu Mamanya Esa bersiap-siap dulu, untuk menghilangkan rasa bosan ia pun memainkan ponselnya.
Di lain tempat...
"Sayang... Antar Mama ke supermarket sekarang, terus bantuin buat nanti bawa belanjaan. Masa kamu tega liat Mama bawa yang berat-berat." Terdengar suara lembut dari wanita paruh baya itu sambil membangunkan Esa yang sedang tertidur nyenyak diruang tengah.
•DIFFERENT•
Saat sudah bersiap-siap, Mama Esa dan Esa menuju ruang tamu dan betapa terkejutnya Mika saat melihat Esa yang tengah menatapnya dengan dingin.
Pagi-pagi udah dikasih yang dingin-dingin, Mika lama-lama bisa batuk pilek ini. batin Mika menggerutu kesal.
"Mika? Ayo!" Mama Esa menepuk bahu Mika membuat Mika tersadar dari lamunanya dan mengangguk tanda mengiakan.
Sesampainya di supermarket...
Mama Esa langsung menggandeng Mika untuk mengikutinya ke tempat buah-buahan dan sayuran.
Esa? Dia telah menghilang ntah kemana membuat Mika merasa kecewa karena ia pikir Esa akan ikut bersamanya dan juga mamanya.
"Mama? "Mika menoleh ke arah Mama Esa sambil menunjukan pilih antara sabun pencuci yang satu berukuran sedang dengan yang satu berukuran kecil.
Ya, semenjak hari kemarin. Mika memanggil Mama Esa dengan sebutan 'Mama' karena Mama Esa menolak keras dipanggil 'Tante'
"Yang sedang aja," pilih Mama Esa dan mengajak Mika untuk mengikutinya ke rak yang berisikan Cemilan.
"Mika sayang? Bisa tolong ambilkan chiki-chiki yang di sebelah sana satu-satu ya?" Mama Esa tersenyum pada Mika yang mengangguk dan mengambilkan beberapa chiki-chiki.
"Suami Mama, Papanya Esa sama Esa paling hobi ngemil yang kaya gini, tapi anehnya badannya tetep bagus, beda sama Mama sama si sulung dan si bungsu hobinya seneng makanin sayuran. " Mama Esa terus menceritakan hal-hal yang ada sangkut pautnya dengan Esa membuat Mika menjadi penasaran ingin banyak bertanya, tapi ia urungkan, karena bingung.
Karena semenjak tragedi lemon tea itu, ia jadi sedikit pemalu dan tidak banyak mengoceh seperti biasanya.
Berjaga-jaga agar mulut ini tidak keceplosan dalam mengatakan hal apapun.
"Kok kamu kaya orang bingung? Ada apa Mika?Ada yang mau ditanyakan?" Mama menghampiri Mika yang sedari tadi tampak kebingungan sambil mengambil beberapa minuman kaleng.
"Mama?" panggil Mika sambil mengalihkan pandangannya pada rak-rak minuman.
"Iya sayang? " Mama Esa tersenyum penuh arti pada Mika, seperti sudah menebak pertanyaan apa yang akan Mika lontarkan.
"Mika mau tanya tentang Esa boleh?"
Yash! Pertanyaan itu berhasil meluncur dari mulut Mika yang tengah menunduk malu.
Mama Esa hanya tersenyum sambil mengusap-ngusap rambut Mika pelan, membuat Mika mendongkakan kepalanya saat melihat wanita paruh baya itu mengangguk dan tersenyum manis kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT
Teen Fiction[COMPLETE] Rank: 7 on #Mystery (01-02-2019) Rank: 1 on #Innocentgirl (01-05-2019) Rank: 392 on #fiksiremaja (10-06-2020) "Esa! Mika ga mau tau pokoknya Mika harus bisa dapetin buah Mangga itu," kekeh Mika. "Hem," "Tapi Mika ga bisa manjat, gimana do...