7. Sekelompok

2.6K 288 197
                                    

~ Bebe Rexha - I'm A Mess ~
.
.
.
♥ Jangan lupa vote and Comment ♥
.
.
.

*****

Sudah tiga minggu lebih Mika berdiam diri dikelas IPA 2, tapi baru pertama kali Esa membentaknya.

Mika sedang bersedih ria sekarang karena tadi Esa membentaknya, hanya karena Mika yang terlalu banyak bertanya.

"Ga usah sedih Mik, Esa emang gitu orangnya," ucap Amel mencoba menenangkan Mika yang hampir menangis.

"Tapi kan Mika cuman mau lebih deket sama Esa. Ga ada maksud apa-apa kok, Mika juga ga maksud ganggu ketenangan Esa," ucap Mika sedikit serak karena menahan air matanya agar tidak keluar.

"Kampret emang si Esa! Tenang aja Mik! Lo ga usah sedih! Biar Rio dan Hendra yang mengatasi si Esa! " Mario mencoba menghibur Mika dan ternyata berhasil. Mika tersenyum, membuat semua yang menenangkan Mika merasa lega.

"Makasih Rio."

"Rio baik hati dan tidak sombong
deh" ucap Mika tersenyum manis ke arah Rio.

"Ya pastilah! Buat Cecan kek lo masa gue jahatin! " gombal Rio.

"Kek yang iya aja lo ngomong ketek buaya! Di tatap sama si Esa aja lo udah ngacir!" cibir Hendra membuat Rio menempeleng kepala Hendra.

"Ya kan, namanya pencitraan sebagai Pria sejati Ndra! Lo mah gimana sih! " ucap Rio kesal.

"Pria sejati pala lo bisulan hah?!"

"Mik! Jangan percaya sama buaya planet kek dia! Omongannya bullshit semua!" cerca Hendra yang dibalas tempelengan lagi oleh Rio.

"Ngajak berantem ye lo Sumar?!" bentak Hendra yang dibalas pelototan oleh Rio.

"Sianang bawa-bawa partai segala! Gue gibeg juga lo pake bakiak! Dasar Tuti Saruti! " bentak Rio yang dihadiahkan tempelengan oleh Hendra.

Mereka pun berakhir dengan saling menempeleng membuat seisi kelas tertawa dibuatnya, terkecuali Esa yang sedang sibuk memainkan ponselnya. Ia mengacuhkan semuanya. Mood nya sangat buruk sekarang.

Siapa suruh gadis itu banyak bertanya. Membuat ia kesal saja, karena pertanyaan-pertanyaan yang sangat tidak penting.

Contohnya tadi ia bertanya makanan kesukaan Esa apa, Esa hanya menjawabnya malas.

Tapi Mika malah memberikan banyak pertanyaan lagi kepadanya, membuat ia marah dan terpaksa membentaknya.

Jam pelajaran Ketiga...

Bu fitri sebagai guru Bahasa Indonesia tengah mengabsen nama anggota kelompok, "Mahendra, Mahesa, Mario, Mika. Kalian satu kelompok!"

"WHAT THE!? " ucap Alma yang tak setuju.

"Bu?! Mika harus sekelompok sama Alma! " Alma menghampiri Ibu Fitri yang sedang sibuk mengabsen.

"Ga bisa diganggu gugat Alma! Ibu adalah guru kamu! Ibu yang menentukan, bukan kamu! " tegas Bu Fitri sambil terus melanjutkan mengabsen murid-muridnya.

"Mika? Sorry," ucap Alma sedih sambil berjalan gontai ke arah bangku Mika.

"Ga apa-apa kok, mungkin udah takdir." Mika tersenyum tipis ke arah Alma yang memasang wajah cemberut.

"YEAY! MIKA SEKELOMPOK SAMA KITA-KITA YO! " ucap Mahendra heboh sambil memukul-mukul kepala Rio membuat seisi kelas tertawa akibat tingkah mereka.

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang