~ Lily - Alan Walker ~
.
.
.
♥ Jangan lupa Vote and Comment ♥
.
.
.*****
Peluh keringat membajiri tubuh Esa saat ia telah selesai latihan bersama tim basketnya.
"Wueh bro, makin keren aja lo kalau latihan, apalagi ntar pas tanding." Taka menyunggingkan senyum bangga pada calon kapten basketnya ini.
"Lo pimpin doa," titah Esa yang di angguki Taka si kapten basket yang sebentar lagi pensiun.
Setelah merapalkan doa dan bertos ria ala cowok, Esapun menghampiri Mika yang tengah duduk manis di kursi penonton.
"Lo ngapain? " tanya Esa dingin.
"Aish," desis Mika saat melihat wajah dinginnya Esa.
"Mika tuh cuman mau nonton Esa latihan doang kok ga lebih, lagian kali ini Mika nontonnya cuman diem kok liatinnya ga teriak-teriak kek waktu itu," jelas Mika takut-takut, membuat Esa memutar kejadian dimana ia merasa terganggu.
-Flashback on-
"ESA! SEMANGAT! MIKA SUKA ESA! " teriak Mika terus-menerus mengucapkan kalimat itu yang membuat Esa kehilangan konsentrasi.
Ia mendesis dan keluar dari lapangan, lantas menghampiri Mika yang sedang duduk dengan senyum lebarnya.
Dengan kejam Esa menariknya keluar dari lapangan basket, "PERGI SEKARANG! " Bentak Esa.
"LO PENGGANGGU!" Bentak Esa lagi dengan suara lantangnya sambil menunjuk tepat diwajah Mika, membuat teman-teman yang berada di lapangan berlari ke arahnya.
"Sa! Udah Sa! dia cewek. Udah Sa! Kita mending lanjut aja latihannya," Taka mencoba meleraikan karena tidak tega melihat Gadis manis dihadapan Esa yang sudah ketakutan dengan linangan air mata.
-Flashback Off-
Mika menyodorkan botol minuman kepada Esa yang membuat Esa menautkan kedua alisnya bingung.
"Minum! Mika tau Esa pasti haus banget," cengir Mika saat Esa menerima botol itu dan langsung meneguk habis minuman itu tanpa tersisa.
"Luka lo gimana?" tanya Esa melirik kaki Mika yang di perban.
"Huh? Oh ga apa-apa kok, cuman agak nyeri aja kalau lari," ucap Mika sembari tersenyum manis yang dibalas anggukan oleh Esa.
Perhatian? Mika merasa kupu-kupu beterbangan di hatinya, meski hanya pertanyaan singkat, tapi itu cukup membuat Mika senang.
Oh ya, tentang luka kakinya ini. Mika sedang di rooftop sekolah bersama Esa dua hari yang lalu. Mika tidak melihat ada paku di bangku rusak yang akan ia duduki, saat akan menaikinya malah kaki Mika bagian betis tertusuk paku dan lumayan menimbulkan luka dalam, juga darah yang tidak berhenti keluar.
Alhasil, beginilah Mika yang harus berjalan sedikit pincang karena dosis pereda obat nyerinya rendah, jadi Mika akan cepat merasa nyeri kalau berjalan lama-lama.
Di mobil...
"Esa kita udah kenal berapa bulan sih?" tanya Mika sambil menatap Esa yang sedang fokus menyetir.
"Gue ga pernah kenalan sama lo, " cetus Esa dengan dingin.
"Tapi waktu itu, Esa manggil nama Mika?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT
Teen Fiction[COMPLETE] Rank: 7 on #Mystery (01-02-2019) Rank: 1 on #Innocentgirl (01-05-2019) Rank: 392 on #fiksiremaja (10-06-2020) "Esa! Mika ga mau tau pokoknya Mika harus bisa dapetin buah Mangga itu," kekeh Mika. "Hem," "Tapi Mika ga bisa manjat, gimana do...