29. Perubahan

2.6K 158 7
                                    

~ Maroon 5 - Sugar ~
.
.
.
♥ Jangan lupa Vote and Comment ♥
.
.
.

*****

"Esa! Mika ga mau tau pokoknya Mika harus bisa dapetin buah Mangga itu," kekeh Mika.

"Hem,"

"Tapi Mika ga bisa manjat, gimana dong?" celetuk gadis itu dengan polosnya.

"Terbang," jawab Esa enteng.

"Ish! Mika serius! Mika harus gimana?!" omel Mika mulai kesal dengan jawaban Esa yang tak masuk akal.

"Beli aja di supermarket,"

"Ga mau! Mika mau yang di atas itu tuh," tunjuk Mika ke arah Buah Mangga hijau kekuningan yang besar.

"Siapa yang mau ambil?" tanya Esa.

"Itu...Emmm... Kan Mika ga bisa manjat, gimana kalau Esa aja? Ya? Ya? Ayolahhhh, Hm? mau ya?" Mika mengeluarkan puppy eyesnya dengan binar mata yang terlihat menggemaskan.

"Ngga!" tolak Esa mentah-mentah, dengan berdehem sangat keras, ia berusaha untuk menutupi rasa gelinya melihat ekspresi gadis itu.

Mika langsung mengubah ekspresi wajahnya menjadi cemberut.

"Yaudah kalau gitu, Mika aja yang manjat," ucapnya sambil menundukan kepala dan berjalan ke arah pohon Mangga.

"Lo bisa beli, ga perlu manjat." Esa mengikuti Mika dari belakang, mencoba lebih bersabar lagi menghadapi Mika.

Gadis ini lama-lama menjadi keras kepala, tapi menggemaskan juga dalam waktu bersamaan.

"Ga mau! Mika mau ambil yang di atas itu aja! Kalau Esa ga mau ambilin buat Mika, biar Mika aja sendiri! Sana pergi! Mika ga butuh Esa!" teriak Mika dengan emosi yang menggebu-gebu.

Beberapa menit telah berlalu...

Mika masih terdiam menatap batang pohon Mangga yang sedang dipegangnya, sesekali gadis itu menghela nafas berat.

Esa yang memperhatikannya dari jarak satu meter hanya bisa terkekeh geli melihat kelakuan gadis polos itu yang sangat memaksakan diri.

"Semut-semut, jangan gigitin Mika ya, Mika baik kok, Mika cuman mau ambil buah Mangga doang," ucap Mika pelan.

Esa menggelengkan kepalanya semakin tak mengerti dengan jalan pikiran Mika, ntah apa yang ada di otak gadis itu, sungguh pemikirannya sangat ajaib.

"Ya Allah, Mika benar-benar pengen buah Mangga itu, selamatkan Mika Ya Allah dari gigitan para semut yang jahat." Batin Mika berdoa.

Saat Mika siap memanjat, tiba-tiba ada yang menariknya dari belakang.

"Batu." Esa mencubit pipi Mika, lalu mempersiapkan diri untuk memanjat pohon Mangga dihadapannya.

"Ish! Hobi banget sih cubit-cubit pipi! Kalau pipi Mika melebar gimana?! Esa mau tanggung jawab?!" teriak Mika kesal.

Esa yang sedang memanjat pohon Manggapun hanya bisa terkekeh, dan menggelengkan kepalanya dengan pemikiran gadis polos itu.

Mana ada pipi melebar?

•DIFFERENT•

Di rumah pohon...

"Esa mau ga?" tanya Mika sambil menyodorkan buah mangga yang baru dipotongnya

Esa menerimanya, Mika tersenyum manis seraya memotong buah Mangganya lagi, "manis ga?" tanya Mika lagi.

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang