25. Let Me Go

2.8K 169 15
                                    

~Let Me Go - Avril Lavigne feat. Chad Kroeger~
.
.
.
♥Jangan lupa Vote and Comment ♥
.
.
.

*****

"Gue sadar, ternyata kita sama-sama brengsek. Gue juga sadar, gue udah terlalu kelewatan. Tapi dia satu-satunya cewek yang selalu bertahan di setiap keadaan, dan hal itu juga yang selalu buat dia merasakan penderitaan lagi dan lagi," ucap Zidan.

Ya. Kemarin Zidan terbang kembali ke Indonesia untuk memastikan keadaan Mika, karena terkejut bukan main saat mendengar kabar, bahwa kondisi gadis polos kesayangannya itu tengah kritis akibat kecelakaan.

Zidan menghela nafas berat seraya menepuk pelan pundak Esa, yang membuat Esa langsung menoleh ke arahnya, "Gue minta maaf karena udah ngehajar lo waktu itu. Gue kalap bro."

Esa mengangguk paham seraya membalasnya dengan senyuman tipis,"Sorry juga, waktu itu gue juga ke bawa emosi."

Zidan mengangguk dan kini terduduk di sofa yang berhadapan langsung dengan Esa sambil menopang kedua sikut tangannya di kedua paha.

"Lo suka sama Mika?" tanya Zidan dengan aura mengintimindasi.

Esa mengangkat sebelah alisnya seraya tersenyum miring.

"Menurut lo? " tanya balik Esa membuat Zidan menutup kedua matanya menahan emosi yang tengah meletup-letup.

"Gue udah suka dia duluan, gue udah sayang dari dia kecil. Dan lo! " tuding Zidan menatap tajam Esa yang sudah mengeluarkan aura dinginnya.

"Gue harap lo ga ada perasaan sama Mika."

Esa mengangkat satu alis nya seraya terkekeh, " Tapi cewek itu yang udah ada perasaan sama gue." Esa terlihat percaya diri saat mengatakan itu, bahkan ia balik menatap tajam Zidan yang tengah menghela nafas berat untuk kesekian kalinya.

"Kenapa dia musti suka sama lo sih?!" ucap Zidan mengacak rambutnya frustasi.

"Jelas-jelas gue lebih ganteng kemana-mana! lo mah ga ada apa-apanya! " ucap Zidan dengan penuh percaya diri seraya menatap sinis Esa.

Esa terkekeh, "Mungkin cewek itu buta karena cinta," ucap Esa menimpali yang dibalas anggukan oleh Zidan.

"Padahal gue tau, ada yang lebih ganteng dari lo," lanjut Esa.

"Siapa? " tanya Zidan penasaran,  pasalnya ia merasa dirinya lah yang paling tampan.

"Gue." ucap Esa santai, mulut Zidan menganga lebar, hampir saja air liurnya menetes keluar.

"HAHAHAHAHA," Tawa Zidan pecah di situ juga, yang langsung di bekap oleh Esa, agar tidak mengganggu Mika yang sedang tak sadarkan diri.

"Berisik!" desis Esa sambil melirik Mika yang masih dalam posisi sama,  memastikan agar gadis itu tak terbangun.

Zidan cekikikan, "Sumpah! Lo ga cocok kaya tadi! Gue baru tau lo bisa percaya diri juga."

"Gue juga manusia," ketus Esa cuek.

"Gue kira siluman Es batu AHAHA," tawa Zidan lagi dengan lebih pelan.

Esa melirik sinis pada Zidan, ntah kenapa saat bersama Zidan ia begitu mudah terpancing emosi, dan menganggap seperti saingan, padahal ia sendiri tak tau apa yang mereka perebutkan.

*****

"Saya ingin berbicara dengan keluarga pasien, apa dianta--"

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang