~ZAYN - Dusk Till Down ft. Sia~
.
.
.
♥ Jangan lupa vote and comment ♥
.
.
.*****
"Kalian liat Esa ga?" tanya Mika saat melihat Hendra dan Mario memasuki barisan untuk mengikuti upacara.
Hari ini merupakan hari terakhir mereka merasakan pegalnya berdiri di tengah lapangan setiap senin pagi.
"Gue tadi liat, dia sama Sasya anak Ips, mereka di panggil Bu Wina." Hendra menjawab, seraya menarik Rio untuk berbaris di depannya.
"Di panggil? Emang ada urusan apa?" tanya Mika yang terdengar cemburu.
Bagaimanapun, Mika tetaplah gadis yang bisa merasakan cemburu saat Esa berdekatan dengan gadis lain, meski ia tau, hubungan mereka tak lebih dari sekedar teman.
Rio mengedikkan bahunya,"Gue juga ga tau. Kayanya sih urusan soal kemarin tanding basket sama cheers yang ngewakilin sekolah kita."
Merasa tak mendapat respons dari Mika, Rio pun menepuk pelan pundak Mika," Lo jangan cemburu Mik, selama cewek-cewek banyak yang suka sama si Es Batu, ga ada yang di respons sama sekali sama itu anak, " ucap Rio mencoba meyakinkan.
Dan Benar saja, Mika langsung mengangguk mengerti dan fokus kembali pada upacara benderanya.
Tapi,
"Mika heran, kenapa kalian ikut upacara?" tanya Mika lagi membuat Dua manusia di sebelahnya menggaruk kepalanya yang di yakini sama sekali tak gatal.
"Eunggg, kenapa ya Ndra kita bisa ikut upacara?" tanya Rio sambil menepuk bahu Hendra yang berada di depannya.
"Iya ya Yo, ada apa dengan kita? Kenapa kita bisa ikut upacara ya? Kita kesurupan kali, mana sekarang jadwal gue konser di rooftop lagi," ucap Hendra dengan wajah bingung.
"Kayanya gue musti berobat deh Ndra, gue kan punya penyakit alergi terhadap upacara. Kenapa gue sekarang bisa ikut upacara ya?" tanya Rio membuat Mika bingung dengan percakapan mereka berdua.
"Kita sepertinya terlalu banyak memakan Tumis Dinosaurus Yo, jadi gini deh," ucap Hendra dengan wajah lesunya.
"Sinting lo! Mana ada tumis Dinosaurus!"
Hendra hanya memberi cengiran lebarnya, sedangkan Rio hanya mendengus kesal.
Lalu tak lama kemudian, Rio memasang wajah serius, ada hal yang ingin dia tanyakan.
"Eh iya Ndra, Ikan lo udah sembuh kakinya? Lo udah bawa ke tukang pijet?" tanya Rio, yang membuat Hendra menatap wajah sahabatnya itu dengan datar.
Sinting kok teriak sinting. Sejak kapan ikan punya kaki?! Batin Hendra mengamuk.
Orang-orang yang berada di sekitarnya tertawa dengan obrolan ngawur mereka berdua.
Mika juga ikut tertawa sambil menggelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan kelakuan dua manusia ajaib ini.
•DIFFERENT•
56 Hari yang lalu...
"Seakan baru kemarin tante menjelaskan pada Mika yang masih berumur lima tahun mengapa api itu panas, saat itu Mika bilang kalau tante begitu pintar, dia sangat antusias sekali."
Fira tersenyum, menyorot teduh ke arah taman, dimana anak-anak tengah asyik bermain.
Esa yang sedang mendorong kursi roda Fira, memutuskan berhenti, lalu berjalan ke depan, mengambil posisi jongkok dihadapan wanita paruh baya dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT
Teen Fiction[COMPLETE] Rank: 7 on #Mystery (01-02-2019) Rank: 1 on #Innocentgirl (01-05-2019) Rank: 392 on #fiksiremaja (10-06-2020) "Esa! Mika ga mau tau pokoknya Mika harus bisa dapetin buah Mangga itu," kekeh Mika. "Hem," "Tapi Mika ga bisa manjat, gimana do...