~ We Don't Talk Anymore - Harvey X Samantha Harvey ~
.
.
.
♥ Jangan lupa Vote and Comment ♥
.
.
.*****
Empat hari setelah bermain di Timezone, mendadak sikap Esa berubah kembali menjadi sosok dingin, Mika tak mengerti, padahal ia tak merasa melakukan kesalahan apapun.
Ingin rasanya bertanya, tapi Mika mengurungkan niatnya, karena tidak mau kejadian dulu terulang lagi dimana ia terlalu mencampuri urusan Esa.
Mika terdiam di balkon kamarnya, seraya memperhatikan balkon di depannya, berharap sosok yang ia pikirkan muncul.
Mika jadi rindu dimana ia selalu mengganggu Esa dan mengikutinya kemanapun, Mika juga jadi rindu dimana ia selalu mengatakan suka pada Esa setiap mereka bertemu.
Gadis itu terlalu banyak rindu, sampai-sampai ia tak sadar menulis sesuatu dalam book diary yang sengaja ia beli minggu kemarin, berniat untuk menghilangkan rasa bosannya.
Karena kamu, alasan aku masih bertahan dengan perasaan ini. Suka.
-KBNJ
Sekarang Mika suka meluangkan waktunya menulis quotes dari robekan diary book dan melipat kertas itu berbentuk burung.
*****
"LO PIKIR GUE GA TAU HAH?!" bentak seseorang dengan suara baritonnya.
"GUE CUMAN MAU LO IKUT GUE KE LONDON APA SUSAHNYA!" teriakan itu berhasil membuat gadis dihadapannya ketakutan, air mata sudah menggenang dipelupuk matanya.
"Tapi Mika ga mau Idan please," ucap Mika memohon sambil menangkupkan kedua tangannya di dada.
"BERESIN SEMUA BARANG-BARANG LO! GUE BAKAL KABARIN OM RENO BUAT SETUJU SAMA KEPUTUSAN GUE!"
Emosi Zidan sudah tak terbendung lagi, cukup sudah gadis yang ia sayangi terus tersakiti, ia tak sanggup lagi melihat begitu banyak penderitaan yang gadis itu alami.
Mika menggeleng cepat,"Ngga. Mika mohon Idan, Mika ga mau, jangan paksa Mika," mohon Mika pada Zidan yang rahangnya sudah mengeras.
Zidan menatap tajam Mika, "STOP! BISA GA SIFAT LO GA KERAS KEPALA KEK NYOKAP LO?! LO GA CAPEK DI BULLY TERUS?! DIPERLAKUKAN GA BAIK SAMA TEMEN-TEMEN LO?! GA SAKIT DIKATAIN ANAK JALANG?! ATAU JANGAN-JANGAN LO MAU BERAKHIR KEK NYOKAP LO JADI JALANG JUGA HAH?!"
Air mata sudah merembes dengan isakan yang mulai terdengar, Mika sudah tidak kuat lagi, benteng pertahanannya runtuh, ia menangis.
Kata-kata itu begitu menyayat hatinya.Tiba-tiba...
BUG
BUG
BUG
Datang seseorang yang langsung menerjang Zidan, membuat Mika dan Zidan sama-sama terkejut.
"E—Sa?" lirih Mika dengan air mata yang membendung
"Jaga omongan lo," desis Esa menghajar Zidan membabi buta.
Zidan tersadar dari keterkejutannya dan tak mau kalah, ia mulai menangkis serangan-serangan itu, saat merasa lawannya telah kelelahan, Zidan membalikan posisi dan kini Esa yang berada dibawahnya.
"Siapa lo hah?! So ngatur gue!" gertak
Zidan membalasnya tak kalah berang, Meski hanya beberapa pukulan tapi berhasil membuat Wajah Esa Babak Belur.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT
Novela Juvenil[COMPLETE] Rank: 7 on #Mystery (01-02-2019) Rank: 1 on #Innocentgirl (01-05-2019) Rank: 392 on #fiksiremaja (10-06-2020) "Esa! Mika ga mau tau pokoknya Mika harus bisa dapetin buah Mangga itu," kekeh Mika. "Hem," "Tapi Mika ga bisa manjat, gimana do...