⚠LEAVE VOTE AND COMMENTS⚠Seminggu berlalu dan tepat di hari Jumat ini, Vanya dan Leon mengantar Rayssa ke Bandara karena urusan kantornya. Sebenarnya, Rayssa sudah terbiasa ke Bandara sendirian namun kali ini, anak-anaknya ikut menemani. Vanya terus merengek agar diizinkan untuk mengatar Ibunya dan Rayssa pun setuju karena flightnya kebetulan malam, tepatnya jam sembilan lewat lima menit.
"Mama kalo udah samp kabarin ya, Ma. Jangan lupa beliin coklat yang Vanya suka. Kalo gak dibeliin, Vanya ngambek nih." ucap Vanya selagi menunggu Kessa--Sekretarisnya.
"Iya, sayang. Mama gak bakal lupa kok." balas Rayssa yang mengacak-acakan rambut anak gadisnya dengan gemas.
"Sebelum Mama pergi, peluk dulu dong. Hehe." pinta Vanya dengan nada polosnya. Rayssa pun mendengus geli dan memeluk anak gadisnya.
"Kak Leon sini dong." perintah Vanya yang membuat Leon menghela napas pelan.
"Iya-iya." Cowok itu pun memeluk Ibu serta adiknya dengan senang hati.
"Dah ah, malu diliatin orang." ucap Leon yang kini sudah melepaskan pelukannya. Rayssa terkekeh geli sedangkan Vanya mendengus kesal.
"Ma, itu Tante Kessa bukan?" tanya Vanya begitu melihat wanita mengenakan blazer putih baru saja turun dari taksi. Rayssa pun melemparkan pandangannya dan memang benar Kessa telah datang.
"Yaudah, Mama langsung aja ya. Makasih ya kalian udah nganterin Mama." pamit Rayssa yang mengecup puncak kepala kedua anaknya secara bergantian.
"Safe flight, Ma!" seru Vanya yang dibalas senyuman dari Ibunya. "Leon, jaga adik kamu ya."
Leon membalasnya dengan mengangguk dan wanita itu pun berlalu dari pandangan kedua anaknya sembari melambaikan tangan. Vanya pun tersenyum dan tak lupa untuk melambaikan tangannya seperti Rayssa. Disisi lain tanpa disadari, senyum pada wajah Leon berhasil terukir sangat manis.
Selang tiga puluh menit kemudian, kakak beradik itu sudah sampai rumah. Seperti biasa, mereka menonton TV dengan duduk di sofa ruang tamu. Mata Leon terfokus pada layar besar di depannya sedangkan mata milik Vanya terfokus pada benda pipih yang berada dalam genggamannya.
alyamandagi: valya. vito x alya♡ 767 likes, 110 comments.
Vanya tersenyum kecut sesaat melihat postingan terbaru dari kakak kelasnya tersebut. Sebenarnya, Vanya tak mengenali, namun semejak Alya dan Alvito dikabarkan dekat, tiba-tiba saja ia difollow oleh kakak kelasnya tersebut.
Vanya memilih untuk mematikan hapenya dan kembali fokus dengan tontonan yang tertampil pada layar TVnya. Namun tak bertahan sampai lima menit, gadis itu sudah tidak betah. Pikirannya terus didominasi oleh rasa penasarannya antara Alya dengan Alvito. Ia berdecak pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Djingga [SUDAH TERBIT, MASIH LENGKAP]
Ficção AdolescenteTELAH DITERBITKAN OLEH PENERBIT SUNSET ROAD & PART MASIH LENGKAP. Trigger Warning: Child Abusive Untuk Djingga, gadis dengan senyuman manis yang memantulkan keresahan yang bertumpang tindih dengan luka lain. Untuk Djingga, gadis dengan iris mata be...