Berhubung gue males attach link music video, kalean langsung dengerin lagu Dusk Till Dawn - Zayn Malik ft Sia ya sambil baca ini. Biar seru aja gt. Tq.
⚠LEAVE VOTE AND COMMENTS⚠
Pukul tujuh malam, Alvito kembali ke rumah sakit karena cowok itu baru saja bersih-bersih. Kali ini, Ia ke rumah sakit bukan bersama Papa, Mama, atau Kakaknya. Alvito menyuruh mereka untuk istirahat saja di rumah karena mereka sudah berada di rumah sakit dari pagi.
Cowok itu ditemani oleh Bima serta Amel yang baru saja dapat kabar bahwa teman sekelas serta kakak kelasnya itu masuk rumah sakit.
"Mel, lo sebelum tidur berdoa kagak sih?" tanya Bima pada Amel yang berjalan disebelah kanannya sedangkan Alvito berada disebelah kirinya.
"Ya iya lah. Mang napa sih?" balas Amel sewot.
"Kalo gue ngasih tau sesuatu jangan takut ya? Lo diikutin sama anak kecil dari keluar lift."
Mata Amel terbelalak lalu Ia spontan menggandeng lengan Bima. "Bim, elah gak lucu!"
"Seriusan. Kayaknya lo terlalu cantik deh makanya setan aja demen ama lo." ujar Bima yang membuat Amel berdecak lalu menyentil dahi cowok itu cukup keras. "Sejak kapan lo jadi alay gini si, Bim?"
"Sejak ada anak kecil yang ngikutin lo."
"Ih Bimaaaaaa!" Amel semakin takut dan Ia mengeratkan genggamannya pada lengan teman sekelasnya itu.
"Mel, lo kalo jadi cewek jangan bego banget dong." celetuk Alvito yang membuat gadis dengan rambut berkuncir kuda itu melotot.
"Bima cuma mau modus doang sama lo, idiot." lanjut Alvito menoyor kepala Amel dengan pelan.
Mendengar itu, spontan Amel melepaskan genggamannya pada lengan Bima lalu mencubitnya dengan kencang. "Awas lo ye! Gue takut-takutin make kecoak lo! Biar mampus semampus-mampusnya!!"
Bima terbahak. "Uuuu tayang. Tadi aja manis banget gandeng-gandeng lengan gue. Mau lagi dong." godanya sembari mengedipkan matanya sebelah.
"Gua colok mata lu make garpu nih!"
Mendengar perdebatan teman sekelasnya itu, Alvito hanya memutar kedua bola matanya malas. "Lo berdua sama kayak bokap nyokap gue waktu SMA dah. Berantem mulu tiap hari eh endingnya bikin anak bareng."
"Vit, lo gak ada kata-kata enakan dikit gitu selain bikin anak bareng?" Amel mengernyit jijik mendengar ucapan Alvito barusan."Lah bikin anak bareng tuh maksudnya married. Pikiran lo kotor banget dah padahal masih dibawah umur." balas Alvito yang berusaha untuk ngeles.
"Tau nih kecil-kecil kotor!"
"Ya ya ya suka suka lo berdua aja. Eh mana sih kamar rawatnya? Daritadi kagak ketemu-ketemu. Kan Amel mau jengukin Abang Leon sayaaang."
"Najis. Lo mah sama lion aja noh yang di taman safari." celetuk Bima sewot.
"Cailah, Bima jealous tuh." goda Alvito yang membuat Amel terbahak.
"Sori ya Bim, gue lebih baek sama Kak Leon daripada sama spesies mamalia sejenis lo." ucap Amel yang dibalas cubitan pada pipinya yang seperti squishy.
"Duh salah deh gue ngajak lo berdua kesini. Yang ada bukannya jengukkin orang sakit malah pacaran."
"Hehehe abisnya gi--eh jir. Itu Maknya Vanya bukan?"
"Lah iya mukanya mirip banget sama Vanya. Nyokapnya kenapa deh kok--
"Gue duluan ya." pamit Alvito yang berlari kecil menghampiri Rayssa di depan kamar rawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Djingga [SUDAH TERBIT, MASIH LENGKAP]
Fiksi RemajaTELAH DITERBITKAN OLEH PENERBIT SUNSET ROAD & PART MASIH LENGKAP. Trigger Warning: Child Abusive Untuk Djingga, gadis dengan senyuman manis yang memantulkan keresahan yang bertumpang tindih dengan luka lain. Untuk Djingga, gadis dengan iris mata be...