Part 13

267 37 4
                                    

Rasio asmara yang berada di tubuh Phana semakin meningkat karena Phana yang mulai mengingat Wayo. Dan hubungan mereka yang semakin baik. Phana yang berada dalam tubuh Wayo melihat rasio tersebut kemudian mendorong tubuh Wayo pelan.

"ah presentase di tubuhku itu meningkat lagi" ucap Phana dan menunjuk ke bagian lehernya.

"apa maksudmu?" tanya Wayo yang tidak mengerti dengan ucapan Phana.

"kau ingat saat kemarin aku bilang ada yang aneh pada leherku seperti sebuah baterai yang terus meningkat presentasenya hingga 20%?" ucap Phana mencoba mengingatkan Wayo.

"iya, kenapa?" tanya Wayo yang sebetulnya tidak merasakan apapun di tubuh Phana yang saat ini berisi jiwanya.

"presentase itu semakin meningkat hingga 70%, ah aku tau ini pasti sebuah rasio asmara kalau difilm Mandarin yang pernah aku tonton si seperti itu, dia akan meningkat disaat orang yang menyayanginya mulai menerima keadaannya" ucap Phana sambil memutar bola matanya.

"ah apa yang kau bicarakan.. ayo lebih baik kita latihan saja" ucap Wayo dan mulai melempar bola pada Phana. Kemudian Phana yang berada dalam tubuh Wayo tersenyum dan langsung berlari mengejar Wayo.

Sementara di kampus, terdapat Ming yang sedang berjalan bersama dengan Kit. Lebih tepatnya Ming yang mengikuti Kit.

"P' nanti malam kita dinner dimana?" tanya Ming menggoda Kit.

"aku tidak mau" ucap Kit tanpa menoleh pada Ming yang berjalan disampingnya.

"kau tidak boleh ingkar janji P', kau itu kan seniorku kenapa kau ingkar janji pada juniormu" ucap Ming protes.

"baiklah.. terserah kau saja mau makan dimana" ucap Kit. Ming yang berjalan disamping Kit terlihat senang dan mengepalkan tangannya lalu menggerakkan tangannya bahwa dia senang mendengar Kit mau makan malam dengannya. Kemudian Kit melihat sikap Ming yang kesenangan dan Ming segera berdiri tegap berpura-pura cuek pada Kit.

"oke P', nanti malam aku akan menjemputmu.. Selamat Belajar KitKat" ucap Ming kemudian berlari meninggalkan Kit. Kit tampak kesal karena Ming memanggilnya KitKat. Tapi kemudian, Kit tersenyum kecil karena tingkah Ming yang begitu menggemaskan.

Malam harinya, Ming sudah menjemput Kit dan turun disebuah restaurant mie. Ming dan Kit turun dari mobil kemudian masuk ke dalam restaurant tersebut. Ming masuk terlebih dahulu. Seluruh pengunjung terutama pengunjung wanita menatap Ming dari pintu masuk hingga Ming duduk di meja makan. Kit melihat para pengunjung yang sedang memperhatikan Ming. Kit tampak kesal karena banyak orang yang terpesona dengan ketampanan Ming malam itu.

"apakah kita akan bertemu dengan orang penting?" tanya Kit setelah duduk dimeja makan berhadapan dengan Ming.

"tidak, kenapa?" ucap Ming.

"kenapa kau berpakaian rapi sekali?" tanya Kit sambil melirik para pengunjung yang masih memperhatikan Ming. Ming menggunakan kemeja biru lengan panjang yang digulung hingga ke sikunya dan rambut yang ditata rapi yang semakin membuatnya terlihat tampan.

Ming menatap Kit dan bermaksud mencerna apa yang dikatakan Kit. Kemudian Ming melihat kepada para pengunjung lain yang sedang memperhatikannya. Ming mengangguk pelan kemudian tersenyum pada pengunjung yang sedang menatapnya kemudian kembali menatap Kit.

"kau cemburu aku ditatap oleh mereka?" tanya Ming menggoda Kit.

"cih.. bicara apa kau ini? Sudah cepat pesan makanannya" ucap Kit mengalihkan pembicaraan.

Kemudian Ming memesan makanan dan tak lama kemudian pelayan mengantarkan makanannya sambil mencuri-curi pandang untuk menatap Ming, tetapi Ming tetap terlihat cuek dan hanya menatap Kit.

"P' aku tau kau sangat menyukai mie dan restaurant favoritmu adalah restaurant ini.. iya kan?" ucap Ming.

"darimana kau tau?" tanya Kit sambil mengaduk mie dengan sumpitnya.

"aku tau semua tentangmu P', seharusnya aku mendekatimu saat kita masih SMA dulu" ucap Ming dan membuat Kit yang sedang memakan mie tersedak mendengar ucapannya. Kit segera mengambil minumnya dan menepuk dadanya pelan. Dan Ming tersenyum manis melihat Kit yang terkejut dengan ucapannya.

2 minggu kemudian.

Dimana hari ini adalah hari kompetisi antar universitas di Chiang Mai berlangsung. Tim inti dan Tim cadangan sudah berkumpul di samping lapangan.

"Nong Yo, apa kau sudah siap?" ucap Kit yang juga memberi semangat pada Wayo yang berada dalam tubuh Phana. Wayo mengangguk.

Wayo melihat ke arah dimana tim cadangan juga sedang berkumpul. Wayo berjalan menghampiri Phana yang berada di tim cadangan. Sampai dihadapan Phana, Wayo tersenyum.

"apa kau baik-baik saja?" tanya Wayo dan menatap Phana.

"aku baik-baik Yo, kau sudah siap?" tanya Phana pada Wayo.

"aku sudah siap P'" ucap Phana memberi semangat pada Wayo.

"boleh aku memelukmu sebentar P', sejujurnya aku sangat gugup" ucap Wayo pada Phana sambil menatap Phana. Phana mengangguk pelan.

Wayo yang berada dalam tubuh Phana segera memeluk Phana yang berada di tubuhnya. Setelah beberapa detik kemudian, rasio asmara yang berada pada tubuh Phana meningkat.

Ting.. 70%.. 80%.. 90%.. 100%

Phana kembali menyadari bahwa rasio asmara yang berada ditubuhnya meningkat pesat hingga angka 100. Phana mendorong tubuh Wayo dan menatap Wayo.

"ada apa?" tanya Wayo.

"rasio itu meningkat lagi dan sekarang sudah mencapai angka 100" ucap Phana dan memperhatikan bagian lehernya sendiri yang kini diisi oleh jiwa Wayo.

Tak lama kemudian, Kit menghampiri Wayo yang berada dalam tubuh Phana kemudian mengajak Wayo untuk berkumpul karena pertandingan akan segera dimulai. Wayo berjalan kembali bersama dengan Tim Intinya dan tersenyum pada Phana.

MC sudah berteriak memanggil Tim dari Universitas Chiang Mai untuk masuk ke dalam lapangan. Wayo berjalan di belakang kemudian Degg.. tubuh Wayo seperti terbentur dan seperti ada seseorang yang menepuk bahunya. Wayo menatap langit sambil mengangkat kepalanya ke atas. Wayo memejamkan matanya sejenak, kemudian membuka matanya perlahan.

Wayo berkedip dan dadanya naik turun seperti habis lari marathon. Nafasnya terengah-engah dan wajahnya tampak kebingungan. Wayo segera menoleh pada Phana yang berada dipinggir lapangan yang juga sedang menatapnya. Wayo tersenyum kemudian segera berlari mendekati Phana.

"AKU KEMBALI" ucap Phana dan Wayo bersamaan.

APLIKASI TUKAR JIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang