Part 27

217 32 1
                                    

Bangkok.

Selama liburan, Phana dan Wayo hanya menghabiskan waktunya untuk berjalan-jalan bersama dan mengelilingi kota Bangkok. Phana sangat merindukan kota Bangkok dan ingin mengenang kembali masa-masa dimana ia masih tinggal dengan kedua orang tuanya di Bangkok.

Malam harinya, Phana dan Wayo baru pulang kerumah setelah berjalan-jalan mengelilingi kota Bangkok. Phana menaruh hpnya di nakas tanpa mengeceknya. Selesai bersih-bersih Phana dan Wayo bersiap-siap untuk tidur. Phana yang berada dalam tubuh Wayo segera menuju tempat tidur, sementara Wayo yang berada dalam tubuh Phana masih sibuk didalam kamar mandi untuk melakukan sesuatu. Phana melihat hp Wayo yang tergeletak di tempat tidur dan menerima pesan yang masuk. Phana melihat sekelilingnya untuk memastikan bahwa Wayo masih di dalam kamar mandi. Phana membuka hp Wayo yang tidak menggunakan sandi kemudian membaca pesan yang masuk tersebut.

'hai.. apa rencanamu hari ini Nong Yo?'-Forth, 10 AM

'apa kau mau makan siang bersamaku? Aku sedang berada di tempat yang tidak jauh dari rumahmu?'-Forth, 1 PM

'Nong, apa kau sangat sibuk?'-Forth, 7 PM

'Yo, aku tidak tahu kenapa hari ini aku sangat ingin bertemu denganmu?'-Forth, 8 PM

'apa kau sudah tidur?'-Forth 10 PM

Phana membaca semua pesan dari Forth, Phana mengerutkan keningnya dan menghembuskan nafasnya dengan gusar. Phana berfikir sebenarnya sudah sejauh apa hubungan antara Wayo dan Forth, mengingat waktu itu Phana pernah menerima pesan berupa foto dari seseorang yang tidak dikenalnya. Foto itu menunjukkan Forth sedang duduk berdua dengan Phana di sebuah coffe shop. Mereka tampak bahagia dan sangat dekat.

Tak lama kemudian, Wayo keluar dari kamar mandi. Phana segera menaruh hp Wayo di tempat semula dan berpura-pura tidak melakukan apapun terhadap hp Wayo. Wayo yang melihat hpnya segera mengambil hp tersebut dan mencoba untuk mengecek hpnya. Sebelum Wayo membuka hpnya, Phana dengan segera menarik tubuh Wayo untuk tertidur disampingnya dan memeluk Wayo dari belakang.

"P' apa yang kau lakukan?" tanya Wayo yang berada dalam tubuh Phana.

"aku mohon tidurlah disini" ucap Phana lembut.

"tapi agak sedikit aneh jika kau memelukku dengan menggunakan tubuhku, tubuhmu kan lebih besar dari tubuhku" ucap Wayo dan perlahan menoleh pada Phana yang berada di belakangnya.

Wayo memutar tubuhnya dan kini berhadapan dengan Phana. Phana tersenyum pada Wayo.

Ting.. 0%.. 50%..70%.. 90%

Rasio asrama yang terdapat di leher Phana meningkat dengan pesat tidak seperti biasanya. Phana yang berada dalam tubuh Wayo melihat peningkatan rasio tersebut. Mata Phana terbelalak.

"Yo, rasio itu muncul lagi. Kini peningkatannya sangat pesat" ucap Phana dan mencoba memegang rasio tersebut tetapi tidak dapat dirasakan oleh Phana dan hanya dapat terlihat saja.

"sungguh? Mengapa itu sering muncul disaat kita bertukar jiwa P'?" tanya Wayo.

"aku yakin rasio itu sangat menentukan pertukaran jiwa kita, aku melihat rasio tadi meningkat hingga 90%, kemungkinan untuk kita kembali pada tubuh masing-masing tinggal 10% lagi" jelas Phana dan mencoba mencerna apa yang terjadi pada dirinya dan Wayo.

"lalu apa yang hal yang dapat membuat rasio itu meningkat?" tanya Wayo yang berada dalam tubuh Phana.

Sementara di tempat lain. Tempat yang sangat jauh. Tempat yang sangat suci. Dimana terdapat dua orang laki-laki yang saling bertukar sebuah gelang berwarna hitam dan putih. Laki-laki itu saling melempar senyum dan kemudian melihat ke arah cermin yang terdapat bayangan Phana dan Wayo yang sedang berhadapan di tempat tidur.

.

.

Ting.. 90%.. 100%.. Completed

APLIKASI TUKAR JIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang