Part 2

562 47 1
                                    

Keesokan paginya, Wayo terbangun pukul 06.00 pagi. Wayo memang sudah terbiasa bangun pagi dan membuat sarapannya sendiri. Wayo membuat roti sandwich isi telur dan sayuran. Kemudian Wayo membuat susu untuk menemani pagi pertamanya di kota Chiang Mai. Wayo duduk di sofa sambil memakan sandwichnya kemudian Wayo berfikir sejenak tentang ucapan Ming semalam tentang tetangganya.

Wayo segera bangkit dan membuat beberapa slice sandwich lagi untuk tetangganya. Sebagai penghuni baru di asrama tersebut, Wayo berfikir dia harus mengenal tetangganya yang mungkin setiap hari akan selalu berpapasan dengannya saat akan keluar kamar.

Wayo keluar kamar sambil membawa 3 slice sandwich isi telur dan sayuran yang ditaruhnya di dalam kotak makan. Saat itu masih pukul 06.30, asrama masih sepi semua mahasiswa belum keluar kamar karena perkuliahan baru akan dimulai pukul 07.30.

Tok..tok..tok.. Wayo mengetuk pintu kamar tentangganya itu. Tidak ada respon dari pemilik kamar. Wayo terus mencoba hingga tangannya memerah karena kerasnya mengetuk pintu. Akhirnya Wayo memutuskan untuk menaruh kotak makan itu didepan pintu. Wayo berfikir mungkin tentangganya itu masih tertidur. Karena memang saat itu asrama masih sepi, seluruh mahasiswa belum ada yang keluar kamar.

Kemudian Wayo masuk kembali ke dalam kamarnya dan duduk di sofa sambil memainkan hpnya.

"apa Ming sudah bangun?" tanya Wayo pada dirinya sendiri, kemudian menekan kontak Ming dan menelfonnya.

"ada apa pagi-pagi begini kau menelfonku?" ucap Ming ditelfon dengan suara parau.

"oii Ming.. kau baru bangun? Ini sudah siang" ucap Wayo pada Ming.

"ini masih pukul 06.30 Yo, masih pagi.. mahasiswa lain mungkin juga masih didalam mimpi" ucap Ming kesal karena Wayo mengganggu tidurnya. Ming tahu bahwa Wayo memang selalu bangun lebih pagi daripada dirinya. Karena Wayo akan selalu memasak sarapannya sendiri. Berbeda dengan Ming yang memilih tidak sarapan hanya untuk bangun siang.

"oke khrap.. jangan lupa nanti kita ada kelas, kau mau aku bawakan sandwich?" ucap Wayo pada Ming.

Mendengar kata makanan Ming segera membuka matanya lebar-lebar dan berkata dengan semangat.

"mau! Bawakan aku makanan, karena aku akan melanjutkan tidurku, jadi tidak akan sempat untuk membuat sarapan" ucap Ming dan tersenyum walaupun Wayo tidak dapat melihatnya.

"okee.. akan aku bawakan" ucap Wayo dan tertawa kecil mendengar Ming yang sangat bersemangat setelah Wayo menawarkan padanya untuk dibawakan sarapan.

Setelah menutup telfon, Wayo membereskan kamarnya kemudian bersiap-siap untuk pergi ke kampus.

Pada pukul 07.25 Wayo dan Ming sudah sampai dikelas masing-masing, mereka mengikuti mata kuliah pertama dengan baik. Wayo yang pendiam hanya berkenalan pada beberapa teman sekelasnya, sedangkan Ming yang pintar bergaul sudah hampir seluruh teman-teman kelasnya bertukar nomor dengannya.

Pada saat yang sama, tetangga Wayo yang bernama Phana membuka pintu kamarnya untuk pergi membeli sarapan di depan asrama. Saat Phana yang biasa disapa Pha itu membuka pintu kamar, ia terkejut karena ada kotak makan di depan pintu. Phana segera mengambil kotak makan tersebut, dan melihat ada catatan kecil diatasnya. Phana segera membawa masuk kotak itu dan duduk di sofanya.

Sawatdii khrap.. namaku Wayo.. aku baru pindah kesini, kamarku tepat disampingmu.. Salam kenal yaa.. ini ada sarapan untukmu.. khob khun khrap..

Phana membaca sambil tersenyum kecil karena untuk kali pertama dia mendapatkan ucapan salam kenal melalui sekotak sandwich. Tanpa pikir panjang, Phana kembali masuk ke kamar dan segera melahap sandwich itu dengan segelas jus jeruk yang sudah dibuatnya.

APLIKASI TUKAR JIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang