Part 15

250 35 0
                                    

"Whoaaa ingatanmu sangat lemah ya" ucap laki-laki itu pada Wayo.

"namaku Forth" ucap laki-laki itu dan mengulurkan tangannya pada Wayo.

Phana yang berada didalam lapangan sedang bertanding, sesekali melihat Wayo dan terkejut melihat Wayo bersama dengan seorang laki-laki. Konsentrasi Phana berkurang dan yang membuatnya semakin tidak berkonsentrasi adalah saat laki-laki itu mengulurkan tangannya pada Wayo dan Wayo menerima uluran tangan itu.

"namaku Wayo" ucap Wayo sambil mengulurkan tangannya pada Forth. Mereka saling berkenalan dan saling melempar senyum.

Phana hilang kendali, bola yang sedang dipegangnya jatuh ketangan lawan dan Goal!! Phana lengah dan membuat lawannya bebas memasukkan bola ke ring. Disaat para pendukung lawan sedang bersorak gembira dan pendukung tim Phana sedang mengeluh, justru Phana malah memikirkan laki-laki yang berada disamping Wayo. Phana seperti tidak asing dengan wajah itu, Phana ingat bahwa ia pernah bertemu dengan laki-laki itu di lapangan basket di ujung jalan komplek asrama.

Flashback on.

7 hari yang lalu.

Phana yang berada dalam tubuh Wayo berjalan membawa bola basket menuju lapangan basket di ujung jalan komplek asrama. Phana yang saat itu berada di tubuh Wayo benar-benar sedih karena tidak dapat mengikuti kompetisi basket. Phana melempar bola basket dengan kasar dan kemudian.. Bukk.. bola itu mengarah pada kepala seorang laki-laki yang sedang berjalan dipinggir lapangan.

"oii" teriak seorang laki-laki tersebut kesakitan.

"ah hm maaf aku tidak sengaja" ucap Phana yang saat itu merasa bersalah pada orang yang terkena pukulan bolanya. Walaupun Phana orang yang kejam tetapi jika dia bersalah dia akan mengakui kesalahannya. Itulah laki-laki.

"apa kau baik-baik saja?" ucap Phana dan memastikan bahwa laki-laki itu baik-baik saja. Laki-laki itu tersenyum pada Phana yang berada dalam tubuh Wayo.

"kau" ucap laki-laki itu yang ternyata adalah Forth. Forth mendekat pada Wayo yang berisi jiwa Phana dan mencoba untuk menyentuh wajah Wayo yang berisi jiwa Phana. Phana mengerutkan keningnya dan kemudian berjalan mundur untuk menjauhi Forth yang akan menyentuhnya. Dan kemudian Bukk.. Phana tersandung sebuah batu besar di belakangnya. Forth menanyakan apakah Phana yang berada dalam tubuh Wayo baik-baik saja, Phana mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja dan kemudian pergi meninggalkan Forth.

Flashback off.

"Phana.. Phanaaa..." teriak pelatih dan menyadarkan Phana pada lamunannya. Phana segera tersadar dan melihat papan point sudah menunjukkan angka 1:0 yang dikepalai oleh tim lawan. Phana mengepalkan tangannya sambil menatap Wayo dan Forth yang masih mengobrol bersama. Karena Forth datang, Wayo jadi berhenti meneriakkan nama Phana.

"hyaaaaaaaaaaaaa" teriak Phana dan mulai bergerak kembali dengan penuh emosi tetapi tetap dalam aturan permainan bola basket. Phana mulai merebut bola dan membawa bola dekat ring kemudian memasukkannya. Dan GOAL!!! Phana mencetak 1 gol dimenit 18.

Mendengar teriakan penonton lain, Wayo langsung melihat ke lapangan dan menatap Phana yang juga sedang menatapnya. Wayo tersenyum senang pada Phana dan mengangguk pelan pada Phana. Phana terdiam dan tidak menunjukkan ekspresinya pada Wayo.

"kau mengenal Phana?" tanya Forth pada Wayo.

"iya, aku mengenalnya" ucap Wayo kemudian kembali meneriakkan nama Phana. Phana yang mendengar itu mulai tersenyum dan kembali bersemangat.

Forth tersenyum melihat Wayo yang meneriakkan nama Phana. Forth memperhatikan tubuh Wayo dari atas hingga bawah kakinya. Wayo tidak memperdulikan itu, Wayo dan teman-temannya terus berfokus untuk mendukung Phana. Sedangkan Ming mendukung Kit, Ming mendukung Kit dari arah yang berbeda dengan Wayo karena Ming tidak ingin Wayo tau bahwa Ming sedang mendekati Kit. Entah apa alasannya dan Ming mengatakan bahwa dia akan mengatakan pada Wayo disaat yang tepat.

Score menunjukkan angka yang sama hingga menit-menit terakhir. Kedua tim saling bersaing untuk memenangkan medali emas tersebut. Penguasaan bola terdapat pada tim Phana. Phana sangat bersemangat.

Forth masih terus memperhatikan Wayo kemudian berlutut dan memperhatikan pergelangan kaki Wayo dengan cara membuka sedikit kaus kaki Wayo. Wayo yang merasa ada yang menyentuhnya segera menjauh dari Forth.

"apa yang kau lakukan?" tanya Wayo pada Forth dengan suara yang sedikit keras.

"apa kakimu baik-baik saja?" tanya Forth dan mengingat bahwa saat dia bertemu dengan Wayo yang saat itu berisi jiwa Phana tersandung batu besar dan membuat pergelangan kakinya sedikit membengkak. Tetapi saat kembali ketubuh masing-masing Wayo tidak mengetahui itu karena Phana tidak bercerita padanya. Wayo tidak menjawab dan langsung kembali focus ke lapangan.

Phana mendengar Wayo berteriak dan langsung memperhatikan Wayo. Phana yang sedang mendribble bola dan langsung tidak focus karena teriakan Wayo. Saat Phana lengah kesempatan besar bagi tim lawan untuk merebut bola. Tim lawan mencoba merebut bola dari Phana. Kit dan Beam memperhatikan tingkah aneh Phana kemudian segera mengambil strategi untuk mengambil alih bola yang akan direbut oleh tim lawan. Dengan satu gerakan, Kit mengambil alih bola dan kemudian memasukkannnya kedalam ring. Dan Goal!! Priiiitttttttttttttttt.. peluit panjang sudah ditiupkan oleh pelatih tanda bahwa waktu sudah habis dan pertandingan selesai. Kit melihat papan score yang sudah menunjukkan angka tim lawan 1 dan tim Phana 2 itu berarti medali emas dimenangkan oleh Universitas Chiang Mai. Seluruh pendukung bersorak dan meniupkan terompet untuk menggambarkan kebahagiaan mereka. Kit dan teman-teman sangat senang karena dapat memenangkan kompetisi ini. Sedangkan Phana hanya terdiam melihat papan score dan kemudian baru tersenyum kecil.

"Phaaa.. kita membawa pulang medali emasss" teriak Beam dan Kit juga terus tersenyum karena kemenangannya. Kit dan Beam yang melihat ekspresi Phana yang biasa saja langsung mengerutkan keningnya dan bertanya. Sedangkan Wayo yang mengetahui bahwa medali emas dimenangkan oleh kampusnya segera berteriak juga bersama pendukung yang lain dan Wayo meloncat kecil untuk mengekspresikan kebahagiaannya. Tetapi saat meloncat, Wayo merasakan sakit dibagian pergelangan kakinya.

"ada apa denganmu Pha?" ucap Kit pada Phana. Phana tidak menjawab dan langsung berjalan mendekati Wayo yang saat itu sedang berlutut untuk melihat keadaan kakinya.

Forth juga berlutut untuk melihat keadaan kaki Wayo. Phana mendekati Wayo kemudian menarik tangan Wayo dan menariknya untuk berjalan menjauh dari Forth. Wayo berjalan terpincang-pincang karena keadaan kakinya yang sedang sakit. Sampai di belakang lapangan. Phana melepaskan tangan Wayo dan menatap tajam mata Wayo.

"apa kau mengenalnya?" tanya Phana pada Wayo.

"apa maksudmu?" tanya Wayo yang tidak mengerti apa maksud Phana. Wayo bertanya sambil meringis kesakitan.

"jawab aku!! Apa kau mengenalnya??!!" tanya Phana dengan menggunakan nada tinggi.

Wayo tidak dapat lagi menahan kesakitan pada kakinya dan tidak dapat lagi menumpu tubuhnya sendiri. Bukk.. Wayo terjatuh dan sedikit berteriak kesakitan. Phana terkejut melihat Wayo yang terjatuh. Tak lama kemudian, Forth datang dan melihat Wayo yang sedang jatuh terduduk dilantai dan Phana yang sedang berdiri dihadapan Wayo. Phana melihat kehadiran Forth dan kemudian segera membungkuk untuk menyuruh Wayo naik ke atas punggungnya. Forth yang akan melangkah untuk membantu Wayo mengurungkan niatnya karena Wayo yang sudah menaiki punggung Phana. Phana tidak memperdulikan kehadiran Forth dan langsung membawa Wayo ke rumah sakit menggunakan mobilnya.

"P' kakiku sakit" ucap Wayo yang mengeluh kesakitan.

APLIKASI TUKAR JIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang