Part 17

287 35 2
                                    

"oh.. hai Phana? Apa kabar? Kemarin saat kompetisi aku tidak sempat menyapamu" ucap Forth bersikap ramah dan mengulurkan tangannya pada Phana. Phana hanya memperhatikan tingkah Forth tanpa mengulurkan tangannya. Merasa tidak dibalas oleh Phana, Forth segera menarik tangannya kembali dan menoleh pada Wayo.

"ah Yo, sekali lagi aku minta maaf atas kejadian ini. Kalau begitu aku permisi dulu" ucap Forth dan mengangguk pelan pada Wayo kemudian berbalik badan untuk keluar ruangan.

"untuk apa kau kembali lagi?" ucap Phana pada Forth yang sudah berada diambang pintu hendak keluar.

Forth yang mendengar ucapan Phana, segera berbalik badan dan menatap Phana tajam.

"bisa kita bicara diluar? Aku fikir kita akan mengganggu Wayo jika berbicara disini" ucap Forth pada Phana.

"aku keluar sebentar, ada yang harus aku bicarakan pada Forth" ucap Phana pada Wayo dan Wayo mengangguk. Wayo tidak mengerti apa yang dilakukan oleh kedua seniornya itu. Wayo tidak perduli, dan memilih untuk mengemas baju-bajunya.

Diluar kamar, Forth dan Wayo berdiri berhadapan dan saling menatap tajam.

"untuk apa kau kembali lagi?" Phana mengulang pertanyaannya.

"santai dulu Pha, kenapa kau emosi sekali saat melihatku" ucap Forth dengan nada santai dan berusaha meraih bahu Phana. Phana segera menangkisnya dan Forth menyeringai.

"apa kau mau kembali ke club dan merebut posisiku lagi?" ucap Phana pada Forth.

"Pha, kau jangan berfikiran buruk seperti itu kepadaku" ucap Forth pada Phana.

"sudahlah P', aku tau kau itu orang yang seperti apa. Aku peringatkan kepadamu, jangan pernah muncul dihadapaku P' karena aku sangat membencimu" ucap Phana tegas.

"apa tujuanmu kesini?" ucap Phana berusaha menahan amarahnya.

"aku kesini untuk bertemu dengan Wayo, aku mau minta maaf padanya karena aku yang membuat kakinya cedera" ucap Forth. Mendengar ucapan Forth, Phana mengingat kejadian saat dilapangan, dimana saat itu yang terbentur batu bukanlah Wayo tetapi Phana karena Phana yang terkejut bertemu dengan Forth.

"kau sudah dengar kan tadi? Bahwa Wayo baik-baik saja, aku rasa kau tidak perlu datang menemuinya lagi dan jangan pernah muncul dihadapanku lagi" ucap Phana dengan wajah marah.

"apa kau masih marah padaku? Aku sudah berulang kali minta maaf padamu, tapi kenapa kau masih sangat membenciku Pha?" tanya Forth pada Phana.

"kau masih tidak mengerti? Kau memang tidak berubah P'" ucap Phana kemudian pergi meninggalkan Forth.

Forth terdiam dengan wajah yang tidak dapat diartikan. Kemudian pergi menjauhi ruang inap Wayo.

Di dalam ruang inap Wayo.

"kau sudah selesai bicaranya?" tanya Wayo.

"ayo kita pulang" ucap Phana dan berusaha membantu Wayo untuk turun dari tempat tidur.

"ada apa denganmu?" tanya Wayo yang melihat perubahan sikap Phana.

"tidak ada apa-apa, ayo kita pulang" ucap Phana mengalihkan perhatian Wayo.

Wayo disarankan dokter untuk istirahat total dirumah. Wayo hanya mengurung dirinya dikamar, Phana, Ming, Kit, dan Beam datang untuk membawakan makanan dan menemani Wayo dikamar. Wayo meminum obatnya dengan rutin dan sangat mendengarkan perkataan dokter. Karena itu kaki Wayo memulih dengan cepat.

APLIKASI TUKAR JIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang