Part 19

257 38 3
                                    

"apa maksudmu Pha?" tanya Pak Nam dan menghampiri Phana.

"Liburan konyol kalian ini sangat tidak berguna" ucap Phana sambil menoleh pada Pak Nam dan Forth.

"siapa kau berani membantahku?" ucap Pak Nam pada Phana.

"aku kaptennya, timku yang memenangkan kompetisi kemarin, timku yang membawa nama baik kampus. Apa kau berhak menggunakan hadiah dari kompetisi itu? Mungkin Bapak memang pelatihnya tetapi keputusan acara ada pada tanganku" balas Phana membuat Pak Nam dan Forth terdiam.

Pak Nam juga ada diruangan itu, dan Pak Nam hanya terdiam tanpa berani mengatakan apapun.

Dua jam kemudian, seluruh anggota sudah bersiap-siap untuk melakukan pertandingan sesuai dengan rencana yang dibuat oleh Phana. Pertandingan berjalan lancar. Tim Ming memenangkan pertandingan tersebut. Wayo lebih memilih untuk menjadi pemain cadangan dan hanya memberi dukungan pada teman-temannya yang bermain.

Selesai pertandingan dan pembagian hadiah. Seluruh anggota makan malam bersama disebuah restoran dekat kampus. Seluruh tim sudah mendapatkan tempat duduk. Wayo bergabung dengan Ming dan teman-teman yang lainnya. Tak lama kemudian, Phana datang dan menarik tangan Wayo.

"ikut aku" ucap Phana dan Wayo hanya mengikuti apa yang dikatakan oleh Phana.

"kita mau kemana?" tanya Wayo yang mengikuti Phana menuju ruang VIP di restoran tersebut.

Saat masuk keruangan VIP, Wayo terkejut dan berjalan perlahan menuju meja hidangan yang sudah disiapkan oleh Phana. Phana menyiapkan ruangan khusus untuk mereka berdua. Di meja sudah banyak hidangan lezat dari Phana untuk Wayo. Wayo menatap Phana dengan mata terharu dan Wayo menarik sedikit bibirnya untuk tersenyum. Phana juga membalas senyum Wayo dengan singkat dan tersipu malu. Phana mengambil sebuah korek dan langsung menyalakan lilin yang sudah tersedia di meja. Phana menuntun Wayo yang masih berdiri di depan meja untuk duduk dikursi yang sudah dipersiapkan oleh Phana.

"apa kau mencoba untuk mengajakku candle light dinner?" tanya Wayo dan menatap Phana yang berdiri disampingnya.

"apa kau senang?" tanya Phana pada Wayo dan membuat Wayo tersenyum. Phana berjalan menuju kursinya yang tepatnya berada dihadapan Wayo.

Phana dan Wayo mengambil gelas wine mereka masing-masing dan melakukan 'cheers wine'. Mereka menenggak wine dengan bersamaan. Suasana romantis semakin terasa dengan adanya lilin-lilin cantik yang menghiasi meja mereka. Wayo mulai mengambil alat makannya dan memotong well done steak yang ada di hadapannya.

"sebenarnya ada apa kau melakukan ini semua padaku P'?" ucap Wayo penasaran.

"aku ingin menebus semua kesalahanku padamu saat aku meninggalkanmu dulu dan tidak memberikan kabar padamu. Aku sangat merasa bersalah saat aku mengingat semuanya. Sejujurnya banyak yang ingin aku katakan padamu saat kelulusanku waktu itu. Tetapi ternyata kecelakaan itu menimpaku dan aku tidak sadarkan diri. Dan setelah kejadian itu aku merasa ada sebagian dari kehidupanku yang hilang tapi aku tidak dapat menemukan apa itu. Aku terus bertanya-tanya dan akhirnya aku bersyukur bahwa Tuhan mempertemukan kita kembali" jelas Phana dan terus menatap Wayo.

"Apa yang ingin kau katakan padaku P'?" tanya Wayo.

"hm.. aku malu mengatakannya padamu. Tapi aku harus mengatakan ini sebelum terlambat" ucap Phana sambil beranjak perlahan dari duduknya dan mendekati kursi Wayo. Wayo yang melihat Phana berdiri dihadapannya, segera berdiri untuk mendekati Phana.

Kemudian dengan perlahan, Phana menarik tangan Wayo dan menggenggam tangan Wayo.

"maafkan aku karena pernah melupakanmu. Aku akan menjadi orang yang sangat menyedihkan jika Tuhan tidak mempertemukan kita kembali" ucap Phana lembut.

APLIKASI TUKAR JIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang