Part 28

238 33 0
                                    

Pagi harinya, Phana dan Wayo terbangun. Phana membuka matanya terlebih dahulu dan kemudian disusul oleh Wayo. Mereka saling berhadapan dan saling menatap. Phana mengelus rambut Wayo. Dan perlahan mencium kening Wayo. Wayo memejamkan matanya saat bibir Phana menyentuh keningnya. Mereka mengangkat tangannya dan kemudian dibentangkan tangannya ke udara. Di tangan kanan Wayo terdapat gelang berwarna putih dan di tangan kanan Phana terdapat gelang berwarna hitam.

 Di tangan kanan Wayo terdapat gelang berwarna putih dan di tangan kanan Phana terdapat gelang berwarna hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemudian Phana dan Wayo bangkit dari tidurnya dan saling menatap satu sama lain. Tatapan penuh arti, penuh cinta dan kemudian Phana mendekatkan wajahnya pada Wayo. Dengan perlahan Phana mendaratkan bibirnya pada bibir Wayo. Mereka saling bermain dan dengan lembut Phana mengecup bibir Wayo.

 Mereka saling bermain dan dengan lembut Phana mengecup bibir Wayo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chiang Mai.

Beam yang sedang berada di kamarnya terlihat gelisah. Beam menghubungi seseorang tetapi orang yang dihubungi tersebut tidak menjawabnya. Beam mencoba menelfon seseorang yang lain.

"Kit, apa kau tahu dimana Phana berada?" tanya Beam melalui telfon pada Kit.

"aku tidak tahu, bukannya dia menghilang sudah lama. Mungkin Wayo mengetahuinya" ucap Kit.

"sejak semalam aku menelfon Phana tapi tidak diangkat. Aku akan coba telfon Wayo. Kau kapan kembali ke Chiang Mai?" tanya Beam mengingat lusa adalah hari terakhir liburan.

"nanti siang aku kembali ke Chiang Mai" ucap Kit.

"P'.. apa kau merindukan kami?" teriak Ming yang berada disamping Kit.

"hei.. apakah kalian tinggal bersama?" ucap Beam yang menyadari bahwa itu adalah suara Ming.

"menurutmu apakah itu ide yang bagus P'?" teriak Ming dan berusaha agar Beam mendengarnya. Kit terus menghalangi Ming untuk berbicara dengan Beam.

Beam hanya tersenyum mendengar ucapan Ming. Tak lama kemudian, Beam menutup telfonnya dan mencoba menghubungi Wayo.

Bangkok.

Tak lama kemudian, Wayo mengangkat telfonnya.

"ada apa P'?" ucap Wayo sambil turun dari tempat tidurnya.

"..."

"iya dia ada bersamaku" ucap Wayo dan kemudian menoleh pada Phana yang sedang duduk di atas tempat tidur.

"..."

"nanti akan aku jelaskan P'" ucap Wayo.

"..."

"apa?! Aku tidak mengerti maksudmu?" tanya Wayo pada Beam.

"..."

"P' tolong cek hpmu sekarang" ucap Wayo pada Phana dan kemudian menutup telfonnya.

Phana segera mengambil hpnya yang tidak dikeluarkannya dari semalam dari dalam tas. Phana membuka hpnya dan melihat banyak pesan dan miscall dari Beam dan Kit.

Phana terkejut ketika membaca pesan dari Beam. Phana menggeleng pelan kemudian berkata.

"siapa yang melakukan ini padaku?" ucap Phana pada dirinya sendiri.

Wayo yang tidak mengerti, langsung bertanya pada Phana. Apa yang dikirimkan oleh Beam pada Phana. Kemudian, Phana menjelaskan apa yang terjadi padanya saat ini.

"kita harus kembali ke Chiang Mai sekarang" ucap Phana pada Wayo dan kemudian segera berkemas.

"iya p'" ucap Wayo dengan cepat.

Chiang Mai.

Pukul 12 siang, Phana dan Wayo sampai di Chiang Mai. Mereka diantar oleh sopir pribadi Wayo. Sampai di kampus, Phana langsung mengunjungi perpustakaan dimana terdapat majalah yang tengah beredar di kalangan kampus. Seluruh mahasiswa yang melihat Phana datang, langsung berbisik pada mahasiswa lain. Wayo yang berada disamping Phana hanya dapat diam dan mengikuti kemanapun Phana pergi.

Tak lama kemudian, Beam, Kit dan Ming datang. Mereka menanyakan pada Phana kenapa bisa terjadi suatu hal seperti ini yang menimpa Phana. Beam, Kit, Ming dan Wayo tidak mengerti dan mereka berharap Phana dapat menjelaskannya.

"sepertinya aku tahu siapa yang melakukan ini?" ucap Phana dan segera berjalan menuju ruang club basket.

Di ruang club basket.

Phana membuka pintu dengan kasar. Phana mencari seseorang yang ditujunya dan melihat orang tersebut berada di meja kerja ruang club basket. Phana langsung menarik baju orang tersebut dengan kasar dan langsung menghajar orang tersebut.

"Pha, apa yang kau lakukan?" ucap Forth yang saat itu sedang duduk di ruangan club.

"kau yang melakukan semua ini kan?!!" teriak Phana penuh dengan amarah pada Forth.

"apa kau tidak ada cukupnya untuk menyakitiku Forth?!!" teriak Phana kemudian dengan tubuh lemas, Phana terjatuh ke lantai dan menangis.

Wayo, Beam, Kit dan Ming yang melihat Phana terjatuh segera menghampiri Phana dan memopong Phana menuju kursi.

"apa yang sebenarnya telah kau lakukan pada P'Pha?" tanya Wayo sambil menatap Forth tajam.

"aku tidak melakukan apapun Yo, aku tidak mengerti kenapa tiba-tiba Phana menyerangku" ucap Forth ketakutan.

Forth mencoba untuk menyentuh Phana yang sedang duduk dikursi dihadapannya. Phana yang melihat tangan Forth mendekat padanya, segera menepis tangan Forth kemudian berdiri dihadapan Forth.

"SEKARANG KAU PUAS SEMUA ORANG SUDAH TAHU TENTANG KELUARGAKU?! SEMUA ORANG SUDAH TAHU BAHWA AYAHKU BUNUH DIRI!!" teriak Phana dihadapan Forth. Forth yang mendengar itu sangat terkejut.

APLIKASI TUKAR JIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang