Part 1

992 56 1
                                    

Perjalanan di kota Chiang Mai saat sore hari sangat lancar. Sebuah mobil melaju dengan cepat menuju salah satu Universitas di kota Chiang Mai. Sampai di depan gerbang kampus, seorang lelaki muda turun dari mobil membawa tas yang digendongnya dan sebuah box yang berisi perlengkapannya selama kuliah di kota tersebut.

"khob khun khrap, sudah mengantarku paman Lek.." ucap seorang lelaki muda pada pamannya sambil menyatukan kedua tangannya dan diletakkan didepan hidungnya.

"mau paman antar ke dalam Wayo?" ucap seorang lelaki yang dipanggil paman oleh pemuda yang bernama Wayo.

"tidak perlu paman, sekali lagi terima kasih. Hati-hati dijalan" ucap Wayo pada pamannya yang bernama Lek sambil tersenyum dan melambaikan tangannya.

Wayo adalah lelaki berumur 18 tahun yang baru lulus SMA di Bangkok, niatnya untuk kuliah di Chiang Mai terwujud. Wayo adalah anak tunggal dari kedua orang tuanya. Kuliah di luar kota membuat Wayo meninggalkan ibunya yang tinggal sendiri dirumahnya yang berada di Bangkok, ayah Wayo sudah meninggal dunia saat Wayo duduk dikelas 2 SMP. Wayo hanya tinggal berdua dengan ibunya. Ibu Wayo adalah wanita karir, ibunya bekerja di salah satu perusahaan di Bangkok. Walaupun ibunya sibuk, Wayo dan ibunya cukup dekat, ibunya selalu menyempatkan waktu untuk bertemu atau sekedar mengobrol dengan Wayo setiap harinya.

Wayo sampai di depan asrama kampus, dimana Wayo akan tinggal di asrama tersebut yang merupakan fasilitas dari kampus itu. Wayo meminta kunci kamarnya pada receptionist. Setelah diberikan kunci kamar, Wayo segera naik ke lantai 3 dengan menggunakan lift yang berada di asrama tersebut.

Setelah sampai depan kamar, Wayo melihat nomor kamar 111 yang terdapat tulisan di pintu kamar "Reserved" itu tanda bahwa kamar itu sudah dipesan. Wayo segera membuka pintu dan mengambil tulisan "Reserved" tadi dan membawa masuk ke dalam kamarnya.

"hufft.. lelah sekali" ucap Wayo sambil membaringkan tubuhnya di tempat tidur.

Tak lama kemudian, hp Wayo berdering tanda panggilan masuk.

"hallo.." ucap Wayo.

"Wayo, kau sudah sampai asrama?" tanya seseorang ditelfon.

"sudah Ming, kau dimana? Apa sudah sampai?" ucap Wayo pada Ming, Ming adalah teman dekat Wayo yang berkuliah ditempat yang sama dengan Wayo, tetapi berbeda Jurusan. Wayo mengambil Jurusan Sains dan Ming mengambil Jurusan Teknik. Mereka sudah bersama-sama sejak SD hingga saat ini.

"sudah, kamarmu lantai berapa?" Tanya Ming.

"nomor 111 lantai 3" ucap Wayo.

"baiklah, nanti malam aku kesana. Saat ini aku mau bereskan pakaianku dulu.. sampai nanti yaa" ucap Ming pada Wayo.

"oke khrap" ucap Wayo dan menutup telfonnya.

Wayo menarik nafas dalam, kemudian bangkit dari tidurnya dan membuka tas yang dibawanya tadi. Wayo segera menaruh pakaiannya di lemari kemudian memasang bingkai foto di dinding dengan ibunya dan memasang fotonya dengan Ming saat perpisahan SMA. Wayo termasuk orang yang simple, dia tidak suka jika banyak sticker atau hiasan di kamarnya.

Sementara di kamar Ming sangat penuh dengan sticker dan foto-foto yang dia bawa dari rumahnya untuk dipasang di kamarnya. Ming orang yang senang mengoleksi foto-foto masa kecil hingga sekarang. Di kamar Ming terdapat foto SD, SMP dan SMA bersama dengan Wayo.

Kembali ke kamar Wayo.

Setelah selesai membereskan kamarnya, Wayo segera mengambil hpnya dan mengirim beberapa pesan kepada ibunya. Tak lama kemudian, Ming datang dan duduk di sofa yang ada di kamar Wayo.

"kau tidak memasang foto itu?" ucap Ming pada Wayo saat menatap bingkai foto yang dipasang oleh Wayo di dinding.

Wayo tidak menjawab dan hanya menatap Ming dengan mata sendu.

"hmm maaf aku tidak bermaksud mengingatkanmu pada dia.. aku hanya bertanya" ucap Ming dan memutar matanya menatap sekeliling kamar tanpa menatap Wayo.

"aku mohon jangan membahas dia lagi. Sejak setahun yang lalu aku tidak mencari tau tentangnya" ucap Wayo sambil menunduk.

"iyaa maafkan aku, sudahlah lebih baik kita cari makanan untuk makan malam.. ayo" ucap Ming kemudian menghampiri Wayo di tempat tidur dan menepuk bahu Wayo.

Tanpa menjawab, Wayo segera bangkit dari duduknya dan berjalan keluar kamar.

Tak lama setelah mereka keluar kamar, ada seorang lelaki yang ternyata adalah tetangga dari Wayo. Kamar lelaki itu tepat berada di samping kamar Wayo. Lelaki itu menoleh ke arah pintu kamar Wayo dan berkata.

"penghuninya sudah datang.." ucap lelaki yang bernama Phana.

Kemudian Phana masuk ke kamarnya dan membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Kamar Phana penuh dengan poster NBA. Phana sangat menyukai olahraga Basket, tubuh Phana yang tinggi dan atletis sangat membuat dirinya cocok menjadi atlet yang digemari banyak wanita. Phana membaringkan tubuhnya kemudian tertidur tanpa mengganti pakaiannya.

Sementara diluar asrama terdapat Wayo dan Ming yang sedang memakan Pad Thai (Mie Siram Thailand) di pinggir jalan.

"Yo, kau sudah menyapa tetanggamu?" tanya Ming pada Wayo sambil memegang sumpit ditangan kanannya.

"belum, memangnya kenapa?" tanya Wayo pada Ming.

"aku sudah menyapa tetanggaku, ternyata dia seorang wanita dan senior kita.. cantik sekali" ucap Ming dan tersenyum nakal pada Wayo.

"kau ini! Belum sehari kita pindah, sudah genit berkenalan dengan wanita" ucap Wayo dan menyeringai pada Ming.

"hahaha aku hanya ingin menambah teman saja, siapa tahu suatu saat nanti jika aku butuh bantuan dia bisa membantuku" ucap Ming.

"kau jangan hanya menyendiri dikamar Yo, sapalah tetanggamu. Kau bisa berbagi makanan padanya, kau kan suka memasak" tambah Ming dan Wayo hanya menatapnya.

"hm.." Wayo hanya berdehem dan menggerakkan kepalanya tanda bahwa dia mengiyakan ucapan Ming.

Setelah selesai makan, Wayo dan Ming kembali ke kamar untuk istirahat karena besok pagi mereka ada kuliah perdana. Mereka sudah mengikuti OSPEK minggu lalu, dan kuliah perdana akan dimulai.

Wayo berjalan menuju kamarnya, dan melewati kamar tentangganya. Wayo berhenti sejenak di depan kamar tentangganya itu dan berkata.

"apa dia sudah tidur?" ucap Wayo dan menatap pintu kamar. Kemudian Wayo berjalan ke kamarnya dan menutup pintu untuk beristirahat.

APLIKASI TUKAR JIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang