Aku bukan Juliet Capulet dan dirinya buka Romeo Montague yang cintanya berakhir mengenaskan. Aku hanya diriku, yang selamanya mencintainya dalam diam. Mengapa? Pun semua orang di dunia ini tak akan benar-benar mendapatkan cinta yang mereka inginkan, benarkan? Karena sesungguhnya tak ada kesempurnaan soal cinta sekalipun.
Bukan kisah cinta kami yang akan berakhir dalam darah-darah dari racun yang diteguk. Bukan pula dari peluruh timah yang menembus jantung hingga tak berdetak lagi dari senapan milik keluarga yang saling bermusuhan. Sekali lagi, kisahku tak semengenaskan Juliet dan Romeo. Tapi aku memiliki alasan yang kuat, sehingga bagaimanapun aku tak akan memaksanya mencintaiku demi sebuah persahabatan semata.
Aku dengannya hanya ditakdirkan sebagai "Sahabat".
Aku tak tahu bagaimana cinta yang sebenarnya di mata Jungkook? Aku tak tahu apakah memang tak sekalipun ia menyimpan rasa terhadapku. Yah, sesekali— tidak, mungkin ratusan kali Ibunya yang sangat menyayangiku meyakinkan sekuat-kuatnya aku untuk tetap bertahan dan menunggu, agar kelak anak bungsunya itu mau berani mengungkapkan rasa yang dimilikinya. Benar, Nyonya Jeon yang tak lain ibu kandung Jungkook sangat meyakini anaknya itu pun mencintaiku.
Tapi harus sampai kapan? Sampai kapan orang-orang yang harus meyakinkanku jikalah dia memang benar memiliki rasa serupa denganku. Jika, Jeon Jungkook mencintaiku. Secinta-cintanya aku pada Jungkook, terkadang itu sangat melelahkan tatkala tak memiliki jawaban dari tunggu yang tak jua berakhir. Bukan kuat, tetapi cintaku kian rapuh. Pun kini, sosok Jisoo hadir diantara perginya aku dari Jungkook.
Aku yang harus sadar diri, aku yang harus mengerti kini. Beratnya kata yang terujar dari bibirnya memiliki berbagai alasan, yang perlunya aku mengerti agar tidak terlalu mendesak. Rasa takut, rasa kecewa dan juga rasa sakit hati karena tak mendapatkan apa yang kuinginkan bukanlah pelampiasan untuk dirinya.
Walau tak tahu bagaimana rasa racun yang ditelan Juliet saat menemukan suaminya tak bernyawa disampingnya. Walau mungkin sakitnya tak sepadan dengan menjemput ajal sendiri sepeti yang dilakukan Romeo saat terbangun kembali dan menemukan istiranya mati karena menduga dirinya telah tiada. Namun sungguh, aku bersumpah kejujuran ini pada Jungkook seumpama menyayat nadiku sendiri.
Kata-kata itu ditemani getaran, ditemani cucuran keringat dan ditemani ketakutan. Mataku begitu saja mengabur, air mata dengan mudah mengalir. Hatiku hancur sehancurnya. Oh, mungkin orang berpikir jika cintaku tak benar-benar tulus, karenanya memilih untuk mundur. Tetapi, coba saja kau jadi aku. Lalu lakukan itu, apakah kau masih mampu? Kuacungi jempol jika memang bisa.
Aku hanya tidak ingin mengusik dalam kebingungan Jungkook. Aku hanya ingin ia benar-benar tahu, siapa gadis yang ada di dalam hatinya. Aku hanya ingin jika dia tidak berupaya mengasihaniku, kemudian dengan penuh dusta membalas cintaku dengan secepatnya agar aku tak pergi dari kehidupannya. Meski aku mencintainya, aku tak ingin ia disampingku karena terpaksa. Karena aku jelas tahu, bagaimana hidup yang menderita karena ketidakberdayaan mengartikan cinta. Setidaknya aku tidak ingin menderita karena cinta lagi.
Jungkook ber"puh" pelan, tangannya mengepal kuat dan wajahnya tertunduk. Keheningan telah berlalu sekitar 30 menit. Aku juga begitu, hanya mampu terisak dengan mata sepenuhnya terhalang oleh air mata. Kami sama-sama membisu. Namun, yang lebih menyesakkan adalah tidak adanya tentangan darinya. Karena itu justru lebih menakutkan.
"Karena itu mungkin ke khawatiranku akan berkurang, Jungkook. Aku tidak tahu bagaimana inginmu, bagaimana kehendakmu, tetapi hanya ini yang terakhir terpikir di otakku."
"Maafkan aku, aku tidak bisa menghentikanmu. Aku tidak mengerti lagi.. hatiku?" ia terdiam lagi.
Karena dihatinya ada pilihan, maka ia menjadi ragu. Dari itu aku cukup paham bahwa aku bukan lagi menjadi prioritasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Friend "I LOVE YOU" - JJK [END]
Fanfiction"Selalu ada kata yang tak akan pernah dapat disampaikan pada siapa pun, sebuah kalimat yang hanya tertulis dalam nisan hati. Bagiku cinta untuk Jungkook tidak akan pernah sampai kepada dirinya, kepada hatinya." Bae Joohyun Lihat trailernya di youtub...