Peringatan, penting sekali!!!: cerita ini akan mengandung hal-hal yang cukup sadis dan menakutkan. Jika kalian tidak suka, silahkan tidak membaca cerita ini.
Happy Reading.
Pada malam itu juga, Cyclops sedang bermain ponsel miliknya. Tiba-tiba saja, ia mendapatka sebuah telepon yang tidak di kenal.
"Halo? Jika kau salah sambung, segera tutup telepon ini."
"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu."
"Siapa kau? Apa yang ingin kau katakan?"
"Aku ingin kita berduel di sebuah rumah kosong. Aku ingin tahu betapa lemahnya dirimu itu."
"Apa? Lemah? Hei aku bukan orang lemah keparat! Aku akan buktikan jika aku benar-benar kuat."
"Baiklah, jika nyawa taruhannya."
"Oke tidak masalah. Aku akan memukulmu hingga kau tidak akan kembali lagi di dunia."
"Hahahaha coba saja kalau bisa."
Telepom pun di tutup. Cyclops yang marah karena di hina seperti itu segera keluar dari rumahnya dan menuju tempat yang di janjikan oleh orang itu yaitu sebuah rumah kosong.
Tak perlu lama ia ke rumah kosong itu karena hanya satu-satunya rumah kosong di daerah itu.
Rumah kosong itu sangatlah besar dengan 4 lantai dan banyak ruangan hingga menyerupai sebuah labirin.
Ia tidak menemukan orang itu di rumah kosong itu. Ia sangat kesal karena di permainkan seperti ini.
"Dimana kau keparat? Keluarlah kau."
Teriak Cyclops.Orang yang dimaksud pun datang. Cyclops terperanjat melihat orang itu.
"Harley."
Ujar Cyclops."Hehe, halo Cyclops. Sudah kuduga kau datang kemari."
Ujar Harley."Dasar anak bodoh. Mau cari mati ya? Baiklah jika itu maumu."
Ujar Cyclops marah.Ia pun menghunuskan pukulan terkuatnya. Namun, Harley dapat menahannya hanya dengan satu tangan dan tangan lainnya segera menyayat tangan Cyclops dengan pisau yang amat tajam.
"Arrrgghhhh sakit."
Ujar Cyclops meringis.Harley pun segera menendang kaki Cyclops dan membuatnya terjatuh. Harley segera menyayat kembali paha kanan Cyclops dan membuatnya bercucuran darah.
"Arrgghh aku harus pergi dari sini."
Batin Cyclops.Ia tidak bisa langsung pergi dari depan karena Harley sudah mencegatnya. Mau tidak mau ia harus masuk ke rumah kosong itu dan belari bersembunyi dari Harley.
Ia terus berlari hingga ia merasa tidak kuat karena darah semakin bercucuran di lengan dan paha nya. Ia mulai pusing dan penglihatan mulai buram sekali.
Namun, ia terus memaksakan diri dan terus bersembunyi. Perasaan pemberaninya seketika menghilang. Ia hanya bisa menangis ketakutan. Rasa ketakutannya mengalahkan rasa sakitnya yang teramat dalam.
Ia baru menyesal karena telah membully Harley. Ia tidak menyangka bahwa perbuatannya ini mendapatkan balasan yang tidak terkira olehnya.
Ia tidak bisa berlari lagi karena ia benar-benar tidak kuat. Darah semakin bercucuran membasahi lantai sepanjang ia berjalan.
Ia menuju ke ruang utama. Alangkah terkejutnya ia melihat banyak sekali mayat dan banjir darah di tempat itu.
Walau penglihatannya mulai buram, namun ia dapat mengenali jasad itu semua.
"Astaga, ini adalah teman kelompokku yang pernah aku suruh untuk memukuli habis-habisan Harley. Aku tidak menyangka bahwa Harley akan sekeji ini."
Batin Cyclops ketakutan.Ia tidak peduli dengan jasad itu. Yang terpenting, ia berusaha sekuat tenaga untuk pergi dari permainan nyawa ini.
Ia terus berjalan hingga ia benar benar tidak kuat lagi. Pandangannya benar benar buram. Seluruh energinys sudah terkuras semua. Darah terus saja mengucur dari lengan dan paha nya.
Ia melihat sebuah lemari tua yang bediri kokoh di sampingnya. Tidak ada pilihan lain untuk Cyclops selain bersembunyi di lemari itu.
Ia bersembunyi di lemari itu sambil terus menangis. Namun, ia berusaha agar suaranya tidak terdengar dari luar agar tidak ketahuan Harley.
"Aku bodoh, kenapa aku harus mendapatkan balasan seperti ini."
"Semua ini karena kesalahanku. Aku tidak menyangka bahwa semua pembullyan yang aku lakukan berakibat seperti ini."
"Aku terjebak dalam hukum karmaku sendiri."
Ia terus saja menyesali perbuatannya. Ia mendengar suara seseorang yang ia kenal. Namun suaranya benar-benar mengerikan baginya.
"Ayolah bermain denganku Cyclops."
"Itu suara Harley, suaranya sangatlah kuat. Aku yakin dia berada di sekitar disini."
Cyclops terus merasa bahwa Harley semakin dekat. Ia pun menarik nafas dalam dan tidak besuara sedikitpun sembari ia berdoa dalam hati agar ia selamat.
"Hmm, dimana kau kawan? Ayolah bermain denganku hahahaha."
Suara Harley benar benar menakutkan. Suaranya sangatlah parau sekali.
Cyclops merasa bahwa suara Harley semakin pelan. Ia merasa bahwa Harley telah menjauh.
Cyclops berusaha mengumpulkan tenaganya dan mulai membuka lemari untuk melihat sekitarnya.
Pada saat ia mulai keluar dari lemari, alangkah terkejutnya ia melihat sebuah bayangan besar berada di sampingnya.
Tatapan bayangan itu sangatlah menakutkan dan tidak akan pernah di lupakan oleh Cyclops.
Cyclops hanya bisa mundur terseret-seret menjauhi bayangan itu.
"Kumohon, maafkan aku Harley. Aku janji, aku tidak akan membully dirimu lagi. Kumohon Harley."
Ujar Cyclops putus asa.Bayangan itu adalah Harley yang sudah siap dengan pisau yang ia genggam.
Cyclops terus mundur hingga ia benar-benar terpojok di tembok.
"Hehehe ayo bermain kematian denganku."
Ujar Harley mengerikan.Cyclops menyerah, ia sudah tidak bisa melakukan apapun lagi.
Harley mulai menusukan pisaunya ke bagian dada nya dan membuat Cyclops meringis kesakitan.
Harley pun segera menyayat dada itu hingga sampai perut dengan perlahan-lahan membuat Cyclops benar benar tersiksa sebelum kematiannya.
Darah bercucuran dimana-mana. Cyclops sudah benar-benar kehabisan nafas dan ia sudah tidak dapat melihat lagi.
"Ma-afkan a-aku Harley."
Ujar Cyclops terbata-bata."Maaf, aku tidak terima maafmu itu. Pergilah kau ke neraka sekarang!"
Marah Harley.Harley segera menghunuskan pisaunya dan memenggal kepala Cyclops yang membuat darah bercucuran dimana-mana.
Malam itu, adalah malam yang sangat mengerikan dan merupakan malam pelampiasan bagi Harley yang telah menderita selama ini.
Bersambung.
Bagaimana? Sadis bukan? Kalau tidak mungkin sengaja ane kurangi biar ngk terlalu sadis hehehe.
Ikuti terus cerita ini ya.
Terima Kasih...
KAMU SEDANG MEMBACA
Unspecifed Destiny
Fiksi PenggemarPeringatan: semua cerita ini hanyalah fiksi belaka dan memang sedikit di luar nalar manusia. Harap maklum. Cerita rumusan dari anggota Febri Lovers terutama Eba Muhammad dan Reyhan Hanafi. Thanks atas rumusan cerita ini. Harley, anak dari pasangan L...