Lesley sedang duduk santai dengan ditemani oleh ibu angkatnya yaitu Rafaela.
"Bagaimana kandunganmu?"
Tanya Rafaela."Dia baik-baik saja kok bu. Bahkan dia suka menendang pelan perutku."
Jawab Lesley."Hmm coba itu periksa."
Ujar Rafaela.Ibu Rafaela juga merupakan dokter multitalenta dan bisa merawat seseorang dalam berbagai bidang.
Rafaela mencoba memeriksanya dengan manual.
"Hmm, kandunganmu ternyata suka menendang ya. Mungkin kau akan melahirkan anak ini sebentar lagi karena umurnya sudah hampir matang."
Ujar Rafaela memperdiksi."Wah, akhirnya aku akan melihat anakku lahir ke dunia dan menyebut namaku dengan sebutan ibu."
Ujar Lesley senang.Pada saat perbincangan mereka masih berlangsung, Lesley merasakan sakit perut secara mendadak dan sakit sekali.
"Ahhh sakit sekali bu."
Jerit Lesley."Astaga, pasti kontraksinya akan segera di mulai."
Ujar Rafaela.Rafaela mencoba memeriksanya lagi. Ternyata Lesley akan segera melahirkan.
"Kau akan melahirkan, tahan sebentar Lesley aku akan mengambil mobilku."
Ujar Rafaela.Rafaela pun pergi sebentar dan menuju sebuah mobil multifungsi miliknya. Ia pun segera membawa Lesley ke rumah sakit.
"Bertahanlah Lesley."
Ujar Rafaela."Tapi ini terlalu sakit bu."
Ujar Lesley."Tetap tenang Lesley, aturlah pernafasanmu perlahan-lahan. Tarik nafas, buanh nafas."
Jelas Rafaela.Di sepanjang perjalanan, Rafaela selalu mengarahkan Lesley agar tetap tenang.
Sesampainya di rumah sakit, Rafaela pun memerintahkan para perawat agar segera menolong Lesley.
Lesley pun di bawa ke ruang gawat darurat. Dan juga Rafaela menjadi penanggung jawab atas Lesley.
"Teruslah kau bawa dia ke ruangan. Aku akan menelpon suaminya."
Perintah Rafaela.Para perawat pun segera masuk ke ruangan. Sedangkan Rafaela menelpon suami dari Lesley yaitu Gossen.
"Halo."
"Halo bu, ada apa ibu menelponku?"
"Nak, batalkan semua pekerjaanmu sekarang! Lesley akan segera melahirkan."
"Apa? Baiklah bu, aku akan membatalkannya segera."
"Bagus sekali; ibu tunggu kau di rumah sakit bagian gawat darurat. Ibu akan membantu proses kelahiran ini."
"baiklah bu, aku mohon bantuannya bu."
"Ibu akan berusaha yang terbaik bagi kalian."
"Terima kasih bu."
"Sama-sama, cepatlah datang."
"Baik bu, aku tutup teleponnya dulu."
Hubungan telepon mereka pun terputus. Rafaela bergegas menghampiri Leslet yang akan segera melahirkan.
"Baiklah Lesley, proses kelahiran ini segera dimulai. Selalu ikuti instruksi ibu ya."
Ujar Rafaela."Baik bu, tapi dimana Gossen?"
Tanya Lesley."Dia akan segera datang. Tenanglah dia pasti akan datang."
Jawab Rafaela.Rafaela pun mulai berusaha mengeluarkan bayi di dalam Lesley dengan perlahan-lahan. Namun, ia sedikit heran karena Lesley tidak bisa mengeluarkannya.
"Apakah kau tidak bisa mengeluarkannya?"
Tanya Rafaela."Aku tidak tahu, tapi aku tidak bisa mengeluarkannya. Aku ingin suamiku datang dan membantuku."
Jawab Lesley.Pucuk di cinta, ulang pun tiba.
Gossen datang di saat yang tepat sekali. Rafaela langsung menginstuksikan Gossen untuk membantu Lesley.
"Kau hanya perlu menenangkannya. Dia perlu dukungan darimu."
Ujar Rafaela."Baiklah aku akan membantunya."
Ujar Gossen.Gossen pun sudah berada di samping Lesley. Sontak saja Lesley langsung memegang tangan Gossen dengan kuat.
"Syukurlah kau datang, aku benar-benar tidak kuat."
Ujar Lesley."Tenanglah Lesley, kau harus kuat Lesley. Kau sudah melewati berbagai penderitaan selama hidupmu ini. Aku yakin kau kuat Lesley."
Ujar Gossen.Rafaela melanjutkan proses melahirkan. Proses itu cukup lama hingga akhirnya terdengarlah sebuah suara tangisan bayi yang membuat Lesley dan Gossen lega.
"Syukurlah, anak kalian lahir dengan sehat."
Ujar Rafaela."Sykurlah terima kasih tuhan."
Ujar Lesley lega."Apa jenis kelaminnya bu?"
Tanya Gossen."Laki-laki, dia tampan sekali seperti ayahnya."
Jawab Rafaela."Bolehkah kami melihat bayi kami?"
Tanya Gossen."Silahkan saja."
Jawab Rafaela.Rafaela pun memperlihatkan wajah bayi mereka berdua. Mereka dapat melihat bahwa anak itu memang tampan dan manis sekali.
"Ini adalah anak kita Lesley. Kau senang bukan?"
Tanya Gossen."Benar sekali, wajahnya mirip sekali denganmu."
Jawab Lesley."Iya, tampan seperti ayahnya. Dan juga postur tubuhnya mirip denganmu Lesley."
Ujar Gossen."Hehe sepertinya ia tidak bisa gemuk."
Ujar Lesley terkekeh."Nama apakah yang kalian berikan untuk bayi ini?"
Tanya Rafaela."Nama yang kami pilih adalah, Harley."
Jawab Gossen."Harley? Nama yang bagus untuk cucuku juga hehe."
Ujar Rafaela ikut terkekeh.Suasana bahagia terpancar cerah di wajah mereka bertiga. Mereka berharap agar nasib anaknya lebih baik daripada mereka.
Namun, bagaikan pepatah. Buah tidak jatuh jauh dari pohonnya. Nasib anak mereka akan memiliki persamaan dengan nasib mereka.
Bersambung.
Bagaimana? Seru tidak? Terus ikuti kisah ini ya.
Terima Kasih...
KAMU SEDANG MEMBACA
Unspecifed Destiny
Fiksi PenggemarPeringatan: semua cerita ini hanyalah fiksi belaka dan memang sedikit di luar nalar manusia. Harap maklum. Cerita rumusan dari anggota Febri Lovers terutama Eba Muhammad dan Reyhan Hanafi. Thanks atas rumusan cerita ini. Harley, anak dari pasangan L...