9. Si Bungsu

8.3K 181 6
                                    

Imut kan si Carel... Menurut gw sih imut pake banget hihihi
Part ini akan lebih banyak tentang Carel ya gaes. So? Kuy dibaca

Happy reading ^^^

Carel's POV

"Sejak kapan kamu berani nginap di luar rumah seperti ini? Sama perempuan pula! Sejak kapan Carel?",

"Darren udah!",

"Nggak bisa gitu Res, dia kan tau sendiri kalo ayah itu gimana!!",

"Ya udah sih, Carel udah besar Ren, dia tau apa yang dia lakuin!",

"Lo ini anak paling tua disini Res, tapi Lo hobi banget belain dia!",

"Ya kalo bukan gue terus siapa dong? Elo? Ayah? Nggak mungkin kan!",

Merasa capek meladeni kak Nares, kak Darren pun memilih masuk ke dalam kamarnya. Kedua pria yang berdebat tadi adalah kakakku, Nares dan Darren. Mereka berdua memang nggak pernah akur. Umur kak Nares 27 tahun, kak Darren 25 tahun, dan aku si bungsu 16 tahun, si bungsu yang selalu jadi bahan omelan di rumah ini. Keluargaku cukup keras, apa yang dikatakan ayah adalah mutlak dan nggak ada yang bisa menolaknya kecuali bunda. Bunda dan kak Nares adalah malaikat pelindungku di rumah ini. So? Kalau ayah dan kak Darren memarahiku, mereka lah yang melindungiku.

"Jadi? Siapa yang sudah bikin anak bunda 2 hari nggak pulang?",tanya bunda yang baru saja bergabung dengan kami di ruang tamu

"Ayah mana?",tanyaku mengalihkan

"Ayah masih meeting di Bandung!",jawab kak Nares yang sedang duduk di sebelahku

"Jadi? Siapa dia?",tanya bunda lagi

"Mmm namanya Dava Bun!",jawabku malu-malu

"Udah punya pacar tapi masih pemalu gitu!",goda kak Nares

"Carel bukan pemalu kak!",sewotku

"Lain kali Bunda mau bertemu dengan gadis itu. Gadis yang sudah bikin anak bunda jadi mulai bandel!",goda bunda lagi yang membuatku makin salah tingkah

"Carel nggak nakal Bun, cuma bertingkah layaknya seorang remaja!",cibirku dan kak Nares malah mengacak puncak kepalaku hingga rambutku berantakan

"Jangan terlalu polos Rel, yang ada malah pacarmu yang lebih garang daripada kamu!",

Aku menyeringai di dalam hati, belum tahu aja mereka apa yang sudah aku lakukan dengan Dava, mungkin kalau mereka tahu bunda dan Kak Nares bakal kena serangan jantung.

"Oh iya kak besok Carel pakai mobil ya!",pintaku, karena masalah ijin memakai mobil itu ada pada kak Nares, meskipun kadang ayah masih suka ngomel sih kalau aku pakai mobil

"It's okay toh sebentar lagi kamu juga bakal Punya SIM!",jawabnya santai

"Res kamu ajarin cara dulu nyetir yang bener, jangan main lepas Carel sembarangan ah!",bunda memperingati

"Carel bisa nyetir mobil Bun, bahkan Carel juga bisa nyetir mobil di hutan dan naik bukit yang medannya itu susah banget!",aku mengernyit mendengar penjelasan kak Nares barusan, pasalnya waktu itu aku pakai mobil diam-diam karena di rumah nggak ada orang

"Kok kakak bisa tahu?",tanyaku curiga

"Ups sorry, jadi waktu kamu pergi ke bukit itu , kakak kebetulan lihat mobil kamu. So, daripada kakak kepo ya mending kakak ikutin , nggak nyangka juga sih kalau ternyata kamu bisa nyetir mobil di medan yang menurut kakak itu termasuk sulit bahkan Kakak aja kesulitan, untuk bisa sampai ke atas itu susah banget dan ternyata kamu bisa sampai ke sana menurut kakak sih kamu udah bisa tahun ini bikin SIM!", Yes!!! Apa kubilang! Ayah sihhh sering nggak percaya padaku

Love Is Another Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang