15. Firasat

4.7K 144 6
                                    

Dava's POV

Hueekkkk huekkkkk

"Masih muntah-muntah?",tanya Bian dan aku hanya mengangguk lemah, sejak datang sekitar jam 3 tadi Carel sudah 3 kali masuk kamar mandi untuk muntah

"Gue panggilkan dokter aja kali ya!",

"Jangan!",kami sama-sama menoleh ke arah Carel yang baru saja keluar dari kamar mandi, aku lalu mendekatinya dan membantunya untuk duduk di sofa

"Gue panggilkan dokter ya Rel!",tawar Bian dan Carel menggeleng lemah

"Aku baik-baik aja Bi, cuma masuk angin!",ucapnya lemah

"Kalo gitu aku bikinin sup deh!",tawarku

"Emang Lo bisa?",tanya Bian sarkastik dan itu nyebelin banget, sedangkan Carel cuma tertawa melihat celotehan kami

"Rel, lebih baik Lo tiduran dulu deh di kamar!",suruh Bian dan dengan patuh Carel pun beranjak berdiri dan masuk ke dalam kamar sedangkan aku dan Bian pergi ke dapur

"Bi, Lo ngerasa ada yang aneh nggak sih sama Carel?",tanyaku sambil asik mengeluarkan bahan makanan dari dalam kulkas

"Maksud Lo apa?",tanya Bian balik

"Carel kayak lagi nyembunyiin sesuatu deh, Lo liat gak tadi waktu datang, matanya sembab banget kayak habis nangis!",

"Carel kan masih berduka Va!",aku terdiam, iya juga sih, mungkin kekhawatiranku terlalu berlebihan

"Heh ini kupas wortelnya gimana? Lagian sejak kapan sih di kulkas gue ada sayur-sayuran begini!",omelnya

"Bacot Lo Bi kebanyakan!",
.
.
.
1 jam berkutat di dapur akhirnya kami berhasil menyajikan semangkuk besar sup ayam.

"Gak sia-sia gue ribet di dapur!",kata Bian sambil menyeka peluh di keningnya sedangkan aku cuma bisa tersenyum kecut melihat kelakuan sahabatku ini, bisa-bisanya dia bilang ribet di dapur sedangkan dia cuma kebanyakan bacot doang daritadi aku lalu melepaskan celemek di tubuhku dan segera pergi ke kamar untuk membangunkan Carel.

"Rel, bangun yuk!",kataku sambil mengguncang badannya pelan, tapi wajahnya tampak meringis dan keningnya berkeringat, aku lalu menyentuh keningnya, tidak demam sih, tapi mukanya memang pucat

"Bunda... Carel sehat kok!",aku mengernyit, mengigau kah dia? Sekali lagi aku mengguncang badan Carel agar dia terbangun dan berhasil meskipun dia tampak kaget, seperti habis mimpi buruk dan mukanya pucat banget

"Kamu baik-baik aja?",tanyaku cemas karena mukanya benar-benar pucat

"Maaf ya, aku baik-baik aja!",jawabnya, Carel pun beranjak bangun dengan badannya yang lemas itu

"Sup nya udah matang, aku bawain kesini aja ya? Biar kamu makannya disini!",kataku tapi Carel malah turun dari tempat tidur

"Kita makan di luar aja, aku pingin makan bareng kalian!",katanya lembut sambil menggandeng tanganku

"Rel, udah baikan Lo?",tanya Bian saat kami keluar dari kamar

"Udah kok!",jawab Carel, kami lalu mulai makan sore kami dengan hikmat, iya makan sore karena sekarang udah jam 4, nanggung banget yaa, tapi tetap aja suasana makan kami jadi riuh karena celotehan Carel dan Bian, aku sudah pernah bilang kan kalau Carel itu udah makin pintar membalas Bian

"Dava, pacar Lo dijinakin dulu napa, tu mulutnya lama-lama mesti dibeliin rem cakram!",sewot Bian

"Aku bukan kucing galak yang harus dijinakin Bi!",sahut Carel santai, terlalu santai malah

Dddrrrttt

Ponselku bergetar, aku lalu segera mengambilnya dari atas meja, ada chat dari Davin ternyata.

Love Is Another Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang