24. Hilang

3.5K 157 2
                                    


Dava's POV

Aku terdiam menatap Davin yang sedang sibuk menata barang-barangnya, dia baru saja datang dari Australia. Aku lalu berjalan menghampirinya.

"Kak!",panggilku

"Hey, kenapa Va?",tanyanya sambil menata pakaiannya ke dalam lemari

"Gue boleh peluk Lo?",Davin terdiam, matanya langsung menatapku

"Lo salah ngomong?",aku menggeleng

"Gue pingin peluk Lo kak!",kataku lemah

"Gue....",belum beres aku ngomong, Davin sudah meraih tubuhku ke dalam pelukannya

"Gue bingung kak... Gue bingung!",aku membenamkan wajahku di dada Davin, sebuah pelukan yang sudah sangat lama kurindukan. Sudah seminggu Carel hilang tanpa kabar, bahkan kak Nares sempat menghubungiku untuk mencari keberadaan Carel tapi nihil, kami sudah mencari kemanapun tapi kami nggak bisa menemukan keberadaan Carel. Kak Serena juga bilang kalau Carel sudah nggak pernah menemuinya lagi, aku benar-benar mencemaskan keadaannya sekarang.

"Belum ada kabar dari Carel?",tanya kak Davin dan aku menggeleng lemah

"Gue bingung kak, keadaannya udah bener-bener menurun dan sekarang dia malah menghilang!",kataku lemah

"Gue tau Va... Gue juga bakal bantu buat cari dia! Kita sama-sama cari dia!",
.
.
.

"Dava, Lo udah dapat kabar dari Carel?",aku menggeleng lemah, seperti biasa, pulang sekolah aku bakal ke apartemen Bian, ini hari kesepuluh sejak Carel menghilang dan kami sama sekali belum nemuin titik terang tentang keberadaan Carel.

"Apa mungkin dia sama kak Rena ya?",aku terdiam sambil menatap Bian

"Napa Lo? Natapnya kok gitu amat?",tanya Bian

"Ehh kutil! Kalo elo memang pernah pacaran sama Serena, kenapa waktu di RS tempo hari kalian pura-pura nggak saling kenal gitu?",tanyaku sewot, pasalnya saat itu Bian juga nggak nunjukin tanda-tanda dia punya hubungan khusus dengan Serena. Mereka bahkan tampak seperti orang yang sama sekali tidak saling kenal.

"Ehh panu, waktu itu kondisinya lagi nggak memungkinkan. Kita semua lagi dalam keadaan panik, ya nggak ada waktu lahh buat say hi, toh waktu itu Rena langsung ngebolehin kita buat nengok Carel!",iya juga sih, logikanya kami cuma temen biasa masa iya dibolehin buat jenguk Carel yang saat itu kondisinya belum stabil.

"Terus kita mau cari Carel dimana nih??",tanya Bian

"Ya kalo gue tau ngapain gue duduk manis disini!",sewotku

Sebenernya agak shock juga sihh waktu tau penyebab Carel minggat karena keluarganya sendiri. Sedih rasanya saat tau kalau Carel bukanlah anak kandung dari Jimmy Brahmana.

"Va... Kita ke rumah Rena yuk!",

"Lo mau modusin dia? Inget! Dia itu tunangannya kak Nares!",

"Eh kampret, kan gue udah bilang kalo feeling gue bilang si Carel itu ada sama Rena!",

"Ah bawel Lo, nggak mungkin lah! Kalo bener begitu si Rena juga pasti udah ngomong sama kita!",

"Judulnya aja kan Carel kabur, ya nggak mungkin lah dia ngomong-ngomong",

"Ahhh tauk ahhh, yuk pulang! Bosen gue liat muka Lo!",

***

"Bi... Angin-anginin komik Lo yuk!",

"Males Va...

"Ntar anak-anak Lo dimakan rayap!",

"Gue pengennya anak beneran! Aduhhh!",aku menggeplak kepala Bian menggunakan bantalan sofa

Love Is Another Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang