19. Belajar move on

3.9K 165 7
                                    

Dava's POV

"Bian oper!!!",

"Menaaaang!!",seruku sambil melompat ke punggung Bian

"Woy turun! Lo berat njirrr!!",

Hari ini kami resmi naik kelas 2 dan untuk merayakannya aku, Bian, Raja dan Bima tanding basket, tahun ini kami sekelas lagi dan apesnya aku tetap sekelas dengan Carel. Sejak putus kami sama sekali nggak pernah ngobrol, Carel juga menjauh dari kami, dia berubah menjadi Carel yang dulu, Carel yang pendiam dan menyendiri. Sedih rasanya melihat dia selalu murung, tapi aku sudah tidak ada hak untuk mencampuri hidupnya lagi. Kalian pasti menganggap aku gagal move on kan dari Carel? Maaf ya, move on ternyata nggak segampang kelihatannya.

"Va... Mata lo mau gue colok ya? Ngeliatin perpus mulu!",tegur Bian karena lagi-lagi aku kepergok ngeliatin Carel yang lagi nongkrong di perpustakaan. Awalnya aku kira ngelupain seseorang itu gampang, tapi ternyata aku salah, meskipun aku udah berusaha untuk menghindar, bayang-bayang tentang Carel selalu aja melintas di otakku.

.

.

.

"Kalo emang udah putus ya udah sih nggak usah sok curi-curi perhatian lagi!",aku menoleh ke belakangku dan ada Anggun disitu yang sedang berdiri dengan angkuhnya di depan pintu toilet

"Gue nggak ada urusan sama lo Nggun!",kataku ketus, aku lalu lanjut mencuci mukaku di wastafel

"Gue yang ada urusan sama lo!",aku menyeka wajahku dengan kasar menggunakan handuk milikku

"Mau lo apa sih Nggun! Gini ya, lo kalo mau deketin Carel ya udah sana! Jangan lo kira gue nggak tau apa-apa ya! Gue tau semua, lo juga kan waktu itu yang bilang ke pak Rama kalo gue sering ke tempatnya Bian!", kulihat Anggun menyeringai sambil mendekatiku

"So? Kalo emang gue yang bilang ke pak Rama kenapa? Gue nggak suka liat Lo bahagia, harusnya Lo juga nggak usah deket-deket sama Bian! Cewek kotor kayak Lo pantesnya hidup sendirian!",

"Ohh ya? Terus apa kabar cewek kayak Lo? Cewek kejam dan nggak berperasaan kayak Lo mah malahan harusnya musnah aja dari muka bumi!",

"Jaga mulut Lo Va!",

"Lo yang harusnya jaga mulut!",

Anggun menarik lenganku saat aku hendak keluar dari toilet tapi aku menghempasnya dengan kasar.

"Jangan sentuh gue dengan tangan kotor Lo!",

Aku berjalan cepat melewati koridor kelas yang saat itu sudah mulai sepi karena jam pelajaran sudah dimulai.

Gedubrakkkk!!

"Awww!",aku meringis karena terjungkal, apes banget siih ni hari

"Hati-hati dong kalo--

Belum beres ngomong tapi perkataanku terhenti ketika aku sadar yang kutabrak barusan adalah Carel dan dia masih terduduk sambil meringis memegangi lengan kirinya

"Rel... Lo baik-baik aja kan?",tanyaku sambil membantunya berdiri dan dia masih tampak meringis kesakitan, tubuhku menegang saat kulihat lengan kirinya tampak lebam

"Rel! Tangan lo... Rel??!",aku panik seketika saat Carel tiba-tiba tumbang dan hilang kesadaran
.
.
.

"Ngapain juga sih kita nolongin dia? Pake nungguin sampe sadar pula!",aku memutar bola mata malas saat mendengar omelan Bian, karena Carel yang tiba-tiba pingsan tadi mau nggak mau aku minta tolong Bian, toh di kelas juga nggak pernah perhatiin pelajaran, otaknya nggak bakal kepake di kelas

"Bi... Lo nggak capek apa daritadi ngomel mulu!",sewotku

"Ya udah sih kita pergi aja, mending belajar di kelas deh!",

Love Is Another Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang