3. Tatapan matanya

15.1K 217 0
                                    

Warning 21+!!!!

"Tuh kan Bi, apa gue bilang, kalo Lo nurutin gue nggak bakal begini kan jadinya!",

"Haissss.... Kan gue juga nggak tau bakal begini!",

"Males gue sama Lo!",

"Yahhhh jangan gitu dong Va!",

Aku mendengus kesal karena hari ini aku kehabisan risoles kesukaanku di kantin gara-gara Bian yang ribut ngajak ngobrol di kelas hingga akhirnya kami dihukum mengerjakan soal matematika di papan tulis. Ngerjain soalnya sih nggak masalah, tapi masalahnya gara-gara itu, kami jadi telat ke kantin dan sekarang aku kehabisan risoles kesukaanku.

"Gue beliin donat deh!",bujuknya

"Gue nggak suka donat kalik Bi!",sewotku, aku memang tidak suka makanan manis termasuk donat, bahkan aku sangat tidak suka dengan coklat

"Nih!",aku dan Bian sama-sama cengok saat sebuah kotak mika kecil berisikan risoles mendarat tepat di meja kami

"Makan aja!",aku dan Bian saling pandang saat Carel pergi meninggalkan kami. Iya! Yang barusan memberikan risoles itu adalah Carel. Dia menaruh kotak mika itu di meja kami yang saat itu masih berdebat di kantin.

"RELL!! THANKS YAA!!",seruku sambil melambaikan tanganku padanya

"IYAAA!!!",balasnya ikut teriak

"Lucu juga tuh cowok!",kekehku

"Lebih lucu dari Ryan malah!",aku melotot mendengar ucapan Bian barusan. Maksudnya apa coba ngomong begitu.

"Lo hutang 2 kotak risoles sama gue Bi!",sungutku dan Bian malah mendelik menatapku

"Kok jadi salah gue?!",protesnya

"Ya kan Lo yang ngajak ngobrol di kelas tadi!",Bian mendengus kesal karena kalah berdebat denganku

"Lo Dava?",aku menoleh dan seorang cewek berdiri di samping mejaku

"Napa?",tanyaku sengak, aku mengumpat ketika cewek ini tiba-tiba menggebrak meja makan kami

"Lo nggak usah kegatelan ya jadi cewek! Ryan itu cowok gue! Lo jangan deket-deket!",omelnya, dengan santai aku pun beranjak berdiri

"Gue gatel? Mungkin Lo nya aja yang ngebosenin makanya cowok Lo nyari cewek lain",hampir aja aku mendapatkan sebuah tamparan kalau saja Bian tidak menahan tangannya

"Dasar perek!",makinya dan dia pun meninggalkan kami, kudengar kasak kusuk orang-orang berbisik membicarakan kami, huh dasar cewek, nggak bisa liat keributan dikit.

"Namanya Amara anak kelas 3, denger-denger sih dia memang lagi deket sama Ryan!",aku hanya ber oh ria mendengar penjelasan dari Bian dan kembali duduk untuk lanjut memakan risolesku.

"Lo baik-baik aja?",tanya Bian yang sudah kembali duduk di depanku

"Gue baik-baik aja Bi!",jawabku santai

***

"Gue denger Lo dilabrak kak Amara ya?",aku melirik Anggun yang entah dari kapan sudah berdiri di depan mejaku, perasaan tadi dia nggak ada di kelas deh. Aku memang sudah kembali ke kelas lebih dulu dan berpisah dengan Bian karena dia ke toilet dulu tadi

"Kenapa?",tanyaku sengak

"Lo cantik sih Va, tapi sayang otak Lo kurang pinter buat cari cowok! Syukur deh Lo cuma dilabrak doang sama si Amara itu, gue denger sih dia itu temenan sama anak geng motor!",aku hanya fokus pada layar ponselku mendengar ucapan Anggun yang menurutku tidak penting itu

"Cih!",dia berdecih lalu pergi ke tempat duduknya, dasar aneh

Ryan : are u okay?

Aku mengernyit, tumben-tumbenan si Ryan ngechat aku.

Love Is Another Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang