Chapter 49.3 - Pelaku

2.2K 68 3
                                    

Selamat membaca

Suara pelatuk diiringi suara tembakan terdengar nyaring membuat suara teriakan terdengar nyaring pula di dalam sebuah ruang yang hanya ada pencahayaan dari ventilasi ruangan tersebut.
Suara tawa mengejek memekik telinga sanga pendengar membuat lelaki paruh baya di depannya mengayunkan kakinya dan tepat mengenai perut lelaki tersebut dan membuatnya meringis kesakitan.

Waktu terus berjalan hingga beberapa menit tidak lagi terdengar suara tawa mengejek lelaki tersebut. lelaki paruh baya yang terkenal dengan segala kelicikannya dalam melakukan sesuatu hanya bisa tersenyum senang saat menatap lelaki muda di depannya yang sudah babak belur dengan luka lebam di setiap sudut wajah tampannya.tidak lupa bekas tembakan di bagiaan kaki kirinya.
Baru saja hendak melenggang pergi tiba-tiba suara serak,letih kembali terdengar membuat lelaki paruh baya tersebut mengambil sebilah pisau tajam yang mengkilat dan mengarahkanya tapat ke arah bibir lelaki tersebut.

"Argh"teriak lantang lelaki muda itu saat merasakan teramat pedih sayatan di bibirnya di iringi jatuhnya darah yang mengalir dari bibir tipisnya.

Lelaki paruh baya itu hanya bisa tersenyum puas dan memanggil beberapa tangan kanannya untuk menelpon seseorang yang sangat penting baginya.

Hingga menunggu beberapa menit suara denyitan pintu di iringi bayangan yang semakin nampak membuat lelaki muda di depannya hanya bisa menundukan kepalanya pasrah.
Baru saja sampai Salsa langsung di seguhi dengan pemandangan yang tidak mengenakan untuk di lihat.
"Apa-apaan ini"tanyanya kepada Daniel

Daniel hanya membalasnya dengan anggukan dan memberi isyarat kepada anak buahnya untuk mendongkakan kepala lelaki tersebut.
Salsa lantas menutup mulutnya kaget,dan membuat air matanya lolos begitu saja.
"Pah,lepasin dia!"titah Salsa di sela isakannya

Daniel menggelengkan kepalanya pelan dan mengusap wajahnya kasar dan mendekati menantu kesayangannya lalu memeluknya.

"Nak dia bersalah,dia yang sudah merebut kebahagianmu"ucap Daniel membuat Salsa mengerutkan keningnya bingung lalu memberontak meminta di lepaskan.
"Gak pah,dia sahabat aku gak mungkin yah kan gak mungkin kan...kamu nyakitin sahabat kamu sendiri"ucap Salsa menegaskan meminta penjelasan dengan lelaki yang diam mematung di tempatnya.

Salsa yang terus saja berteriak-teriak meminta penjelasan membuat Daniel mendekap menantunya dengan penuh kasih sayang.
"Tolong lo jelasin sama gue,bukan lo kan yang tega nyakitin sahabat lo sendiri?"ucap Salsa pasrah dan bertekuk lutut di depan lelaki tersebut membuat dekapan Daniel terlepas membiarkan Salsa menangis sajadi-jadinya.

"Gue gak nyangka"ucap Salsa lirih sembari mengusap perutnya yang membuncit dan kembali menatap lelaki di depannya dengan tatapan nanar.
Daniel mengambil suatu hasil rekaman dari salah satu kamera pengintai jalanan yang sudah di salin ke dalam laptop miliknya dan menyerahkannya tepat di depan Salsa.
Salsa yang melihat video di depannya terus saja berjalan spontan menutup mulutnya saat tembakan itu mengenai perut Kevin suaminya.

"Lo jahat tau gak,lo iblis berbentuk manusia"ucap Salsa sembari memukuli lelaki tersebut dengan tangannya dan terus saja memukuli,meninju bahkan mencakar membuat Salsa sudah tidak peduli lagi dengan kondisi lelaki yang terduduk di lantai itu dengan tangan yang di rantai.

Suara serak letih terdengar membuat Salsa menghentikan aksinya dan menatap lelaki di depannya dengan penuh kebencian.
"Gue terpaksa Sal"teriaknya lantang memenuhi ruang gelap tersebut.
Salsa lantas menarik dagu lelaki tersebut dan menatap mata lelaki tersebut untuk mencari kebohongan namun tidak ia temukan juga.
"Maksud lo apa hah,jelasin sama gue kenapa lo tega nyakitin Kevin dan gue!"ucap Salsa ketus dan mendorong bahu lelaki tersebut kasar.

Lelaki itu membuang nafasnya kasar dan mendongkakan kepalanya menatap wanita yang pernah singgah di hatinya lalu mencoba membuka suara.
"Gue terpaksa,kalau gak keluarga gue bakal dia bunuh Sal"jelasnya sontak membuat Salsa melayangkan tangannya tepat mengenai rahang kokoh tersebut.
"Brengsek"umpatnya lalu kembali menatap tajam lelali di depannya tidak mementingkan kondisinya yang sedang hamil tua.

Daniel hanya bisa membuang nafas kasar dan menarik Salsa untuk menjauh lalu mengangkat dagu lelaki tersebut dengan angkuh.
"Dia siapa?"tanya Daniel dengan tatapan yang sangat tersirat kebencian dan kekejaman.
"Om saya minta maaf,saya gak bisa kasih tau"ucapnya membuat Salsa membulatkan matanya sempurna dan mengambil sebilah pisau yang ada di saku anak buah Daniel.
"Lo kasih tau,dan jangan buat gue membunuh lo sekarang juga"ancam Salsa membuat Daniel panik dan mengambil pisau tajam tersebut dari tangan Salsa.

"Pah,kembaliin pisaunya"umpat Salsa kesal.
Daniel hanya bisa menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.lalu menuntun sebilah pisau tersebut menuju bibir tipis lelaki tersebut.
"Kasih tau sekarang juga,dan jangan membuat saya menghabisi kamu sekarang juga atau kamu lebih memilih terbunuh secara perlahan di dalam sel tua di dalam penjara karna saya akan menempatkan kamu di tempat yang sangat tidak layak untuk di huni"ancam Daniel membuat siapa saja yang mendengarnya bergidik ngeri,siapa sangka seorang Daniel yang sangat terkesan dengan ramah dan selalu tersenyum adalah mantan seorang mafia yang sangat terkenal di belahan benua eropa tidak lupa dengan memanfaatkan kekayaannya Daniel lebih mudah dalam melakukan sesuatu.sampai ia lebih memilih untuk berhenti menjadi seorang bandid mafia karena alasan tertentu yaitu Alisha.

Lelaki di depannya hanya bisa terduduk lemas mendengar ancaman dari pria baruh baya yang sudah dia anggap sebagai pamannya sendiri bahkan ayahnya sendiri.hingga suara pecahan kaca terdengar membuat lelaki tersebut tidak sadarkan diri.
Daniel spontan melihat ke belakang mentap Salsa yang menutup mulutnya dengan kedua tanganya.

"Nak apa yang telah kamu lakukan?"tanya Daniel membuat Salsa kembali ke alam sadarnya.
"Aku benci menatap wajahnya,dan aku ingin dia mati"ucap Salsa membuat Daniel terkekeh
"Dengan harus melempar satu buah botol minuman itu membuatnya mati, tidak Nak"ucap Daniel membuat kerutan di wajah Salsa terlihat jelas.
"Papa aku tidak bercanda,kalian harus bunuh si penghianat itu"ucapnya tegas lantas membuat Daniel kembali terkekeh.
"Nak ini indonesia bukan luar negri yang bebas melakukan apa saja,indonesia memiliki peraturan yaitu hukum dan papa akan buat semua itu adil"ucap Daniel dan kali ini membuat Salsa mengacak rambutnya frustasi tidak mengerti.
"Lebih baik kamu pulang dan istirahat,papa bawa kamu ke sini hanya ingin kamu tau pelaku yang sebenarnya dan kamu membuatnya pingsan dengan botol kaca itu sehingga kita tidak bisa tau pelaku sebenarnya siapa"jelas Daniel membuat Salsa mangut-mangut tanda mengerti dan pergi berlalu di ikuti beberapa orang suruhan Daniel namun belum keluar pintu Salsa manghampiri lelaki yang pingsan dengan kaki tangan di rantai itu lalu menendang perutnya dengan kuat lalu melenggang pergi.

Membuat Daniel terkekeh di ikuti tawa orang suruhan Daniel tersebut.

"Brengsek,tertawa diatas penderitaan orang lain memang menyenangkan"umpat lelak tinggi tersebut saat menatap rekaman siaran langsung dari orang suruhannya yang ia kerahkan untuk menyamar dan mencari informasi mengenai keluarga Wijaya,lalu menutup laptopnya dan pergi berlalu dengan tawa devil-nya.

"Brengsek,tertawa diatas penderitaan orang lain memang menyenangkan"umpat lelak tinggi tersebut saat menatap rekaman siaran langsung dari orang suruhannya yang ia kerahkan untuk menyamar dan  mencari informasi mengenai keluarga Wijaya,lalu menutup...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca
Vote dan komentar please
Tanggapan Chapter ini dong
Maaaf typo yah

31 Mei 2018

Bad Boys VS Ice Girl [Belum Revisi] || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang