Selamat membaca
Mobil-mobil hitam bermerek itu berhenti dipinggir jalan tunggal yang disekitanya dikelilingi pohon-pohon besar menjulang tinggi.dengan pakaian formalnya lelaki itu turun dan menghampiri rumah kecil yang didepannya terdapat warung makan kecil yang sangat sederhana dan membuat lelaki paruh baya yang sedang duduk didepan warung itu terkaget dan lantas bersujud meminta ampun membuat lelaki berpakaian formal didepannya mengerutkan keningnya tampak bingung.
"Mohon maaf pak,jangan tangkap saya! Kasian istri anak saya"ujarnya lalu memegang satu kaki si lelaki tampan ituDengan sopan lelaki itu menyentuh pundak lelaki paruh baya itu membuat beliau mendongkakan kepalanya dan mengerutkan keningnya bingung sebagai pernyataan.
"Bapak berdiri saja,saya bukan polisi pak!"ujar Daniel lalu tersenyumLantas lelaki itu tersenyum bahagia.
"Memangnya rame begini ada apa pak?"tanya beliau, Daniel tersenyum senang setelahnya.
"Jadi begini,bapak tau anak ini?"tanya Daniel sembari memperlihatkan sebuah foto anak lelaki yang tengah bersandar di depan mobil sport dengan baju seragam miliknya.Lelaki paruh baya itu mengerutkan keningnya bingung dan menatap langit menerawang dan akhirnya membuka suara.
"Iya saya tau dia pemilik villa diatas sana,jaraknya 250 M dari permukaan laut pak,tidak jauh dari sini bapak bisa naik lagi kesana terus ada belokan ke kanan dan agak masuk sedikit lagi nanti ada pagar tinggi putih nah disitu villanya"ucap beliau dan diangguki Daniel cepat dan melenggang pergi namun sebelum itu berjabatan tangan secara jantan dan kembali memasuki mobil sport miliknya dan melenggang pergi meninggalkan lelaki paruh baya itu.•••
Samar-samar suara terdengar membuat Salsa mengerjap-ngerjapkan matanya perlahan dengan setengah sadar Salsa berusaha bangun dari tidurnya tidak sengaja ia mendapati lelaki dan seorang wanita yang tengah berbincang-bincang di ambang pintu kamarnya hingga suara bunyi nyaring berasal dari atas membuat lelaki itu menggerang frustasi dan menarik tangan Salsa cepat membuat Salsa mengerutkan keningnya bingung dan terus saja meronta minta dilepaskan hingga terjatuh di setiap langkah kakinya yang tertatih.
"Maafin mama sayang"gumam Salsa selagi terisak hingga ia sampai di ruang bawah yang gelap ralat sangat gelap membuat Salsa memeluk dirinya sendiri karna ketakutan."Diam,jangan macam-macam!"ucap wanita yang tengah memegang sebilah pisau tajam membuat Salsa memegang perutnya erat karna rasa takut yang tiba-tiba hadir didalam dirinya.
Hingga suara gebrakan pintu bawah tanah membuat Salsa terkaget setengah mati.
Tanganya ditarik paksa dan masuk kedalam mobil jeep hitam mengkilat dan tambah membuatnya kaget adalah ketika mobil itu melaju kencang dan tiba-tiba pintu otomatis terbuka membuat Salsa menggelengkan kepalanya tidak percaya ini semua dan terus meminta tolong mita dibukakan namun percuma.
"Aku yakin kamu datang untukku!"isak Salsa dan terus saja menangis hingga beberapa menit isakan tidak terdengar digantikan dengan erangan kesakitan membuat lelaki dan wanita yang tengah berada didepan mobil tersentak kaget.
"Kau kenapa?"teriak lelaki yang tengah memegang setir mobil tersebut dan terus saja melajukan mobilnya kencang.Salsa merasakan sangat sakit dibagian perutnya,merasakan keram yang sangat luar biasa rasanya membuat wanita yang duduk didepan berpindah kebelakang dan mengusap perut Salsa untuk mengurangi rasa sakit membuat Salsa ketakutan awalnya.hingga usapan demi usapan yang lembut membuat Salsa tegang akhirnya rileks kembali dan tidak lagi merasakan kesakitan, menatap wanita yang tengah menatap ke arah perutnya terus menerus.membuat Salsa tersenyum diantara kondisi yang seharusnya tidak pantas untuk tersenyum.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boys VS Ice Girl [Belum Revisi] || ✔
Novela Juvenil[Sinopsis] Dia, seorang perempuan berambut hitam yang datang hari itu. datang dengan santai dan berjalan pelan, aku pernah melihat mata itu. mata coklat dan senyum manis itu, tapi perasaan apa ini? dan dimana aku melihat senyum itu?