Chapter 49.5 - Menghilang

2.2K 80 7
                                    

Selamat membaca

Salsa yang sedari tadi tidak bisa menyurutkan senyumnya membuat lelaki tampan di sempingnya menggeram kesal dan membuang nafas kasar.

Hingga beberapa menit perjalanan Salsa mengerutkan keningnya bingung saat mobil sport ini tidak mengarah kearah pekarangan rumahnya melainkan berbelok menuju jalan tol dan membuat Salsa menatap lelaki di sampingnya yang tersenyum miring menatap jalanan.
"Apa yang ingin kau lakukan,rumahku disana!"ucapnya dan membuat gelak tawa memenuhi isi mobil sport tersebut.

Lelaki itu menepikan mobilnya dan berhenti di pinggir jalan lalu memutar badanya menatap Salsa yang memasang wajah ketakutan.
"Ikut aku kita akan pergi jauh"ucap lelaki itu membuat Salsa mengerutkan keningnya bingung.
"Maksud lo?"tanya Salsa seraya memegang perutnya yang membuncit dan beringsut mundur.

Lelaki di depannya hanya bisa tersenyum dan mangambil sesuatu di balik saku celananya membuat Salsa semakin bergidik ngeri dan semakin memundurkan tubuhnya.
"Apa yang ingin kau lakukan!"ucap Salsa gemetaran dan langsung memberontak saat tangan lelaki itu menutup mulutnya dengan kain putih yang sudah diberi obat pembius dan dalam sekejap Salsa limbung dan bersandar di kaca pintu mobil tersebut. Membuat lelaki di sampingnya terus tertawa dan melajukan mobilnya menuju salah satu villa di atas pegunungan yang sangat jauh dari pantauan mata manusia.

•••

Pergerakan jari jemari membuat wanita paruh baya yang sedang memegang nampan itu tersenyum dan segera berlari mencari sang tuan rumah.

Sesampainya di salah satu kamar tidak lupa ia mengetuk pintu dan masuk kedalamnya dengan sopan.
"Ada apa?"tanya si tuan rumah
"Nyonya Aden sudah bangun dari tidurnya"hal itu spontan membuat Yeni yang sedang meminum segelas teh tersedak dan menaruhnya secara perlahan.
"Kamu serius?"ucap Yeni mengembang kan senyumnya.dan segera melenggang pergi meninggalkan kepala pelayan yang turut bahagia mendengar kabar bahagia tersebut.

Sesampainya di lantai atas Yeni langsung masuk dan memeluk menantu tersayangnya dengan berlinang air mata menunjukan betapa bahagianya dirinya sekarang.
"Mah"ucap lelaki itu lemah membuat Yeni mendongkakan kepalanya dan mengusap air matanya kasar lalu tersenyum bahagia.
"Ada apa?"tanya Yeni.
"Sal..Salsa mana?"tanyanya dengan air mata diujung mata indahnya
"Kamu tenang,Salsa sekarang lagi jalan-jalan sama mama kamu dia senang banget"jelas Yeni membuat lelaki tampan itu tersenyum nanar.

Yeni pamit menuju balkon dan menghubungi seluruh anggota keluarga Wijaya dan termasuk Salsa.
Saat mendengar suara putrinya sungguh sangat terlihat jelas pancaran kebahagiaan dari seorang ibu dan terus saja ia melafalkan doa bahkan tidak lupa selalu bersyukur atas karunia kali ini.
"Kamu akan bahagia sayang,mama tau itu"

Sesudah menuggu beberapa menit berdatangan keluarga Wijaya yaitu Doni,Daniel dan Azka beserta pasangannya tidak lupa ada sahabat-sahabat dekat Kevin dan Salsa.
"Salsa mana mah?"tanya Doni
"Salsa tadi jalan sama Alisha tapi sudah jam segini belum pulang juga"ucap Yeni yang menampakan wajah kekhawatirannya.

Hingga suara wanita paruh baya yang masuk kedalam kamar tamaram itu membuat Yeni menarik senyumnya dan itu adalah Alisha yang langsung memeluk putra bungsunya sembari menangis sejadi-jadinya.

Daniel dan Doni yang merasakan kejanggalan langsung bertanya.
"Mah,Salsa mana?"tanya Daniel di samping ranjang Kevin membuat Kevin melepaskan pelukan mamahnya dan berusaha bangun untuk duduk.
"Salsa mana?"tanya Kevin

Bad Boys VS Ice Girl [Belum Revisi] || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang