*4

4.6K 628 163
                                    

Syifa sedang memeriksa kontrak kerja sama dengan perusahaan kitchen set untuk apartemen yang sedang di garap di daerah Gatot Subroto saat hpnya berbunyi.

"Halo selamat siang." Syifa menyapa seseorang di seberang telepon sambil mencoret-coret dan menulis revisi draft yang dibuat oleh timnya.

"Selamat siang." Sapa seseorang dengan suara yang sangat Syifa kenali.

"I..... iyyy.... iyaaa." Syifa menjawab dengan terbata-bata.

"Bu Syifa, bisa bertemu setelah jam makan siang hari ini? Ada beberapa klausul untuk perjanjian kerja sama kita yang harus di revisi." Rizky tersenyum mendengar kegugupan Syifa.

"Hmm Pak Rizky bisa hubungi Citra langsung untuk revisinya, tidak perlu melalui saya." Syifa menahan nafasnya. Dia rindu sekali suara ini, suara yang selalu menghubunginya setiap hari, 7 tahun yang lalu.

Rizky tersenyum dan semakin niat untuk menggoda gadis yang posisinya masih nomor satu dalam hatinya ini. "Ada beberapa yang penting dan harus saya bicarakan langsung dengan Ibu. Pak Daru juga menyuruh saya untuk langsung berkomunikasi dengan Bu Syifa, bukan dengan Bu Citra."

Syifa menyerah kalau sudah berhubungan dengan Pak Daru. "Baik kalau begitu, di Central Park saja siang ini. Tempatnya nanti saya kabari lagi. Maaf Pak Rizky, kalau sudah tidak ada yang ingin dibicarakan lagi, saya harus melanjutkan pekerjaan saya, karena siang ini akan bertemu dengan bapak dan jam kerja saya akan berkurang."

Rizky menahan tawanya mendengar kalimat ketus Syifa. "Oke Bu Syifa, saya tunggu kabarnya ya. Selamat siang." Tanpa menunggu Syifa menjawab, Rizky langsung memutuskan teleponnya.

"Ihhhhhh dasar semena-mena. Mentang-mentang jasanya dibutuhin. Lagian Pak Daru kaya ngga ada arsitek lain aja. Heran." Syifa merapikan dokumen-dokumen diatas mejanya dengan kasar.

***

Ezra: Aku jemput kamu ya hari ini, Mama sama Papa ngajak dinner.

Syifa mengaduk milkshake strawberrynya dan kaget melihat chat dari Ezra.

Syifa: kenapa mendadak? Aku kayanya lembur hari ini. Kerjaanku banyak banget zra.

Baru 2 menit Syifa mengirim balasan pesan itu, hpnya langsung berbunyi.

Ezra calling

"Baby, where are you?" Suara Ezra terdengar sumringah sekali.

"Aku lagi lunch diluar, kamu kenapa mendadak ngasih tau akunya?" Syifa sambil mengunyah kentang goreng di hadapannya.

"Tumben amat kamu lunch diluar kantor biasanya nitip Citra." Ezra yang mendengar Syifa sedang makan siang di luar bingung karena dia tau sekali kebiasaan Syifa dan justru belum menanggapi persoalan dinner dengan orang tuanya.

Syifa menghela nafas panjang sebelum menjawab, "Aku ada janji sama client abis jam makan siang ini zra, udah di reschedule aja ya dinner sama mama papa kamu?"

"No no. Mama sama papa kan belum ketemu lagi sama kamu sayang. Lagian kamu kan manager syif, kamu bisa minta tolong staf kamu buat ngerjain kerjaan kamu." Ezra tetap ngotot untuk tidak membatalkan dinner dengan orang tuanya.

"Kamu tuh ya. Yaudah tapi kamu ngga usah jemput aku, aku nanti sendiri aja kerumah kamu. Aku pulang kerumah dulu." Syifa menyerah. Dia malas berdebat dengan Ezra yang selalu punya cara untuk menjawabnya. Dasar pengacara, batinnya.

"Thats my girl, oke semangat kerjanya sayang. Nanti malem aku tunggu dirumah ya." Ezra menunggu Syifa menjawab baru memutuskan teleponnya.

Syifa meletakkan hpnya diatas meja dan ternyata sosok yang selama ini mengganggu pikirannya sudah berdiri dan tersenyum menatapnya.

No DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang