*32

4.4K 716 118
                                    

"ma.....ma.....ma....."

Syifa yang sedang merapikan tempat tidur tersenyum melihat Tanaya yang sudah sibuk mengoceh belakangan ini. Kesibukan Syifa selain mengurus Tanaya dan Rizky sekarang adalah berjualan make up. Dia punya brand sendiri dengan nama TNY beauty. TNY sendiri diambil dari singkatan nama Tanaya. Setelah keputusan Syifa mengundurkan diri dari pekerjaannya beberapa bulan yang lalu, Syifa memutar otaknya agar bisa tetap produktif tapi tetap bisa full time mengurus Tanaya dan suaminya, Rizky. Dia research ke banyak teman-temannya sesama artis dulu yang sudah terjun terlebih dahulu di dunia bisnis dan yang melegakan adalah banyak sekali yang membantunya sampai terbitlah TNY beauty ini.

"Naya mau apa sayang?" Tanya Syifa lembut pada Tanaya di boxnya.

"Ma....ma....maa...." Sambil tertawa-tawa Tanaya memukul-mukul pipi Syifa.

"Assalamualaikum..." Suara Rizky menarik perhatian Tanaya yang berada di pangkuan Syifa.

"Yaah..... yaaaah.... yaaaah." Tanaya mengangkat-angkat tangannya minta di gendong.

Rizky yang melihat Tanaya seperti itu tidak sabaran berlari menuju ke arah Syifa. "Halo anak ayah yang paling cantik. Halo juga ibu." Ucap Rizky sambil mencium pipi gembul Tanaya dan kening Syifa.

"Halo ayah...." Syifa mencium tangan suaminya. "Aku masak rendang kak. Kamu mau makan dulu apa mandi dulu?"

"Waaaah... mandi dulu deh aku, lengket banget." Ucap Rizky sambil melepas kemejanya. "Eh iya sayang, Bu Risa inget kan? Klien aku di Jogja, mesen lipstick kamu semua warna."

"Wah serius? Alhamdulillah, aku bilang Andien kalo gitu sekarang biar disiapin." Syifa sibuk mencari nomor asistennya, Andien.

"Aku mandi dulu ya." Rizky kembali mencium kening Syifa, hidung, dan bibirnya.

Tanaya memperhatikan ayah dan ibunya. Seperti mengerti, dia tertawa bahagia.

"Mba Sum tolong pegangin Tanaya bentar ya. Aku mau nyiapin baju sama makannya Kak Rizky." Syifa menghampiri Mba Sum yang sedang menyetrika baju.

"Oh iya non. Sini. Atau mau Mba Sum aja yang nyiapin makannya aden?" Tanya Mba Sum lagi.

Syifa menggeleng dan tersenyum. "Tau sendiri suamiku gimana mba, dia tau kalo bukan tangan aku yang nyiapin makannya."

Mba Sum mengangguk dan tersenyum melihat Syifa. Semenjak Syifa berhenti bekerja, hubungan Rizky dan Syifa menjadi sangat-sangat harmonis dan menyenangkan untuk dilihat orang lain.

Saat Syifa sedang memanaskan rendang dan mengaduk sayur sup yang baru dimasaknya, sebuah lengan kekar melingkari perutnya.

"Wangi amat sampe kamar." Rizky meletakkan kepalanya diatas bahu Syifa.

"Nanti Mba Sum lewat kak. Jangan gini ah." Syifa berusaha melepaskan pelukan Rizky yang justru semakin dieratkan.

"Engga. Mba Sum di kamar Tanaya kan." Rizky lalu mengecupi ceruk leher Syifa yang membuat Syifa meremang.

"Kak ini nanti masakan aku amburadul semua kalo kamu kaya gini." Kalimat Syifa tidak meluncur sempurna mengingat perlakuan Rizky membuat dia merasakan sensasi yang aneh dalam dirinya.

"Aku laper tapi mau yang lain." Rizky kembali menciumi bahu Syifa.

Syifa langsung berbalik dengan centong sup yang masih dipegangnya. "Aku lagi dapet wleeee."

Rizky langsung menggigit lengan atas Syifa. "Yaudah yang lainnya kan masih bisa tapi."

"Bodo ah kak. Aku masak dulu ini. Nanti Tanaya keburu rewel." Syifa kembali mengaduk sayur supnya.

No DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang