Syifa dan Rizky kini sudah duduk berdampingan. Tidak perlu dijelaskan lagi bagaimana perasaan Rizky di detik-detik menjelang Ijab Kabulnya. Bahkan dia tidak berani sedikitpun melihat Syifa, yang dalam hitungan menit sudah akan menjadi istrinya. Dia hanya melihat Syifa sebentar tadi saat akan masuk dan duduk di sampingnya. Syifa-nya. Dia terlihat sangat sempurna. Pengantin wanita paling cantik yang pernah ia lihat seumur hidupnya.
"Bismillahirrahmaannirrahiim, Astaghfirullahal'adzim, Astaghfirullahal'adzim, Astagfirullahal'adzim, Asyhadualla illa ha illallah, Wa asyhadu anna muhammadarrosulullah. Papa dan Mama yang Syifa cintai dan hormati. Syifa bersyukur dan berterima kasih kepada Allah SWT karena telah terlahir sebagai putri Papa dan Mama. Limpahan perhatian, kasih sayang dan cinta kasih pada Syifa tiada henti Papa dan mama curahkan. Syifa menghanturkan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya atas segala kesalahan dan kekhilafan Syifa baik kata-kata ataupun perbuatan yang menyakiti hati Papa dan Mama." Syifa sudah meneteskan air matanya sebelum melanjutkan. "Papa dan mama... Disaat yang baik ini, Syifa memohon izin dan memohon restu untuk dinikahkan dengan pria yang Syifa cintai, pria yang Insya Allah bisa menjadi imam yang bijak dan penuh kasih sayang. Syifa mohon, izinkan Syifa menikah dan membina rumah tangga dengan kekasih pilihan Syifa yang bernama Rizky Nazar. Syifa setulus hati ikhlas dan ridho, Papa dan Mama menikahkan Syifa. Syifa juga mohon doa dan restu papa dan mama, semoga kehidupan rumah tangga Syifa nanti senantiasa rukun, damai, sejahtera dan penuh berkah dari Allah SWT. Amin ya rabbal alamin." Syifa menghapus perlahan air matanya. Tangan Rizky semakin dingin. Kalau saja ini bukan acara akad nikahnya, mungkin dia sudah memeluk Syifa disebelahnya.
"Syifa, putri Papa tersayang. Papa dan Mama memaafkan segala kesalahan dan kekhilafan mu. Lautan kasih sayang kami yang telah menghapusnya. Anakku, selama 27 tahun kami mencoba menjadi orang tua yang baik bagi mu. Memberikan yang terbaik untukmu, menurut kami dan menurut kemampuan yang kami punya. Hari ini kami hantarkan kamu menaiki bahteramu sendiri. Di depan mu akan banyak gelombang, jaga kapalmu baik-baik agar tidak oleng. Berbaktilah pada suamimu kelak. Jadilah Istri yang solehah, bagaikan embun penyejuk dipagi hari. Semoga rumah tanggamu nanti senantiasa rukun, damai, sejahtera dan penuh keberkahan dari Allah SWT." Papa pun sudah hampir meneteskan air matanya mengingat ini pertama kalinya dia menikahkan anaknya karena kedua anaknya yang sudah menikah adalah laki-laki dan tidak membutuhkannya sebagai wali nikah. "Rizky, Papa dan mama titipkan putri kecil kami untuk kau sayangi, kau didik dan kau bimbing agar menjadi Istri yang sholehah. Tolong jaga dan bahagiakan putri kecil kami sebagaimana kami menjaga dan membahagiakan dia.
Semoga kelak kau bisa menjadi suami yang soleh, imam dan tauladan bagi istri dan anak-anak mu kelak.
Semoga ridho dan berkah Allah SWT menyertai kalian. Amin ya rabbal alamin."Mama sudah banjir air mata, jauh sebelum Syifa mengucapkan permohonan maaf hari ini. Dari pagi saat bangun tidur tadi dia memergoki papa yang sedang duduk diatas sajadah dan menangis, diapun ikut menangis. Mungkin papa tidak terlihat menangis ketika sekarang di depan semua orang, tapi jauh sebelum itu semua, Papa menangis berusaha mengikhlaskan putri kecilnya akan dipinang oleh laki-laki yang meminta padanya untuk dijadikan istri. Syifa akan selalu menjadi gadis kecilnya, tidak peduli berapapun umurnya.
Bang Randy sedang memegang tangan istrinya Kak Kia yang juga sudah meneteskan air matanya mengingat dulu dia yang meminta izin seperti itu pada papanya. Bang Anwar dan Ardha juga ikut terharu melihatnya karena belum lama juga mereka melakukan hal yang sama. Kini Ardha tengah mengandung janin yang sudah berusia 4 bulan. Kak Ina dan Satria pun ikut terharu menyaksikan ini. Bahkan Kak Ina sudah tidak dapat menahan air matanya mengingat saat dia menikah dulu bukan Abah yang menjadi walinya, tapi Rizky yang sekarang sedang meminta wanita baru yang akan menjadi tanggung jawabnya, adiknya itu akan menanggung seluruh hidup Syifa. Dan terakhir, Mama Rizky terus saja menghapus air matanya yang jatuh melihat anak bungsunya akan segera menjalani bahtera rumah tangga dengan wanita pilihannya, wanita yang dicintainya sejak 8 tahun lalu, wanita yang merubahnya menjadi laki laki dewasa dan lebih bertanggung jawab atas kehidupannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Distance
FanfictionRizky dan Syifa pernah menjalin hubungan dan saling mencintai, atau masih? Itu yang menjadi pertanyaan dalam benak mereka masing-masing karena keadaan dan jarak yang sempat memisahkan mereka. Bagaimana kelanjutan hubungan Rizky dan Syifa? Bagaimana...