*22

4.7K 772 96
                                    

"Syifa Rizky?" Mama Ika langsung memeluk anak dan menantunya itu. "Kok ngga bilang dulu mau kesini, biasanya dari siang bilang biar mama masak banyakan." Tambahnya seraya menggandeng menantunya.

"Mama sekarang ganti baju, terus kita makan malem dirumah Mama Chandra sama Papa Romel. Aku juga udah nyuruh Ina sama Bang Satria kesana sekalian." Rizky tersenyum sumringah sekali.

"Ada acara apa? Kok mendadak?" Mama Ika masih diam ditempatnya.

Syifa lalu tersenyum dan menuntun mama mertuanya itu ke kamar. "Udah yuk ma Syifa temenin."

Mama Ika akhirnya menurut dan segera bersiap.

***

"Ini sebenernya ada apa sih ky, mendadak sampe kau nyuruh aku beli pizza sebanyak ini. Ganti jangan lupa." Kak Ina baru saja sampai membawa beberapa kotak pizza dan sisanya suaminya yang bawa serta Andra yang membawa dua gelas Ice cream.

"Iya, nanti aku transfer. Thankyou na, bang." Rizky mengambil alih pizza dari tangan kakaknya.

"Oma Chandra, Razka mana? Aku bawa ice cream buat Razka." Andra menghampiri Mama Chandra dan mengangkat satu gelas Ice creamnya.

Saat hendak menjawab, terdengar suara anak kecil berlari, tentu saja itu Razka. "Eyaaang." Razka memeluk Mama Chandra lalu menatap Andra dihadapannya tepatnya menatap Ice cream ditangan Andra.

Andra lalu menjulurkan tangannya dan memberikan Ice cream itu pada Razka. Memang dasarnya anak kecil stelah mengucapkan terima kasih dia langsung lari duduk di sofa ruang keluarganya. Andra lalu menyusul dan membuat Mama Chandra tersenyum melihatnya.

"Seneng ya liat Andra sama Razka jadi rame rumah. Tinggal nunggu yang di perut Ardha nih." Mama Chandra tersenyum menatap istri dari anak keduanya itu.

Yang lain tersenyum menanggapi. Tidak ingin membahas lebih lanjut karena disitu ada Syifa dan yang mereka tau Syifa sedang sensitif jika membahas tentang anak.

"Yang diperut Syifa ngga ditungguin ma?" Syifa tiba-tiba bicara sambil mengusap perutnya sendiri.

Diam sejenak. Semuanya mencerna kalimat yang keluar dari mulut Syifa. Setelah sadar, Mama Ika berlari menghampiri anak menantunya itu. "Syif?"

Syifa lalu tersenyum dan kembali mengusap perutnya. Rizky mendekat dan memeluk perut rata Syifa dari belakang, menggantikan tangan Syifa unuk mengusap perut itu. "Di dalem sini, ada yang minta ditungguin juga sama kakek neneknya."

Hening. Papa Romel yang sadar lebih dulu. "Kamu hamil Syif?"

Syifa mengangguk perlahan. Mama Ika yang masih berdiri dihadapan Syifa dan Rizky langsung memeluk Syifa. Menjauhkan Rizky dari istrinya itu. Rizky hanya menggelengkan kepalanya melihat reaksi sang mama. "Alhamdulillah ya Allah. Anak mama. Selamat ya sayang." Mama Ika mencium pipi Syifa.

Lalu tidak sabar menunggu Mama Chandra juga menarik Syifa ke dalam pelukannya. "Sayang, selamat ya Allah Alhamdulillah. Jaga kesehatan ya nak. Kamu lagi ngga sendirian sekarang."

Keluarga besar Rizky dan Syifa bergantian mengucapkan selamat pada Rizky dan Syifa perihal kehamilan Syifa. Mereka terlarut dalam makan malam ringan dengan pizza dan cerita tentang Syifa yang ternyata baru juga tau hari ini bahwa dia hamil.

***

"Kak...." Syifa mengusap lengan Rizky yang sedang terlelap di sampingnya. Syifa melihat jam dinding dihadapannya. Pukul 1 dini hari.

Rizky berbalik menghadap Syifa namun matanya masih terpejam. Ditariknya mendekat tubuh istrinya. Dia seperti memberi tau bahwa dia mendengar dan merespon panggilan istrinya.

No DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang