"Anak ayah....." Rizky berteriak masuk ke dalam rumah sepulangnya dari kantor.
Syifa yang sedang menyusui Tanaya pun tersenyum mendengar suara Rizky.
"Sayang, kamu lagi nyusuin ngga? Ada Sinda nih." Rizky mengetuk pintu.
"Masuk aja ngga papa kak." Syifa mengusap lembut wajah Tanaya dalam pelukannya.
Sedetik kemudian, Rizky masuk ke dalam kamar disusul oleh Sinda dibelakangnya. Rizky mencium kening Syifa.
"Kok aku ngga dicium ayah?" Syifa mewakilkan Tanaya berbicara. Padahal itu hanya keisengannya aja lalu meletakkan Tanaya ditempat tidur.
"Ayah bersih-bersih dulu ya anak cantik. Sekarang diwakilin ibu aja ya." Ucap Rizky lalu kini mencium bibir Syifa.
Syifa tersipu karena merasa tidak enak Sinda melihat apa yang Rizky lakukan padanya. "Modus ayahnya. Hehehe Sinda maaf ya."
Yasinda justru melebarkan senyumnya melihat kemesraan Rizky dan Syifa. Dia sangat iri dengan rumah tangga bosnya itu karena sudah mendengar tentang perjalanan cinta mereka. Sangat luar biasa, everlasting. "Silahkan dilanjutkan Bu Syifa."
"Hehehe udah, sini kamu mau gendong Tanaya?" Syifa mengajak Sinda mendekat.
"Ya Allah anak cantik. Mirip banget sama ibu ya sayang cantiknya." Sinda sibuk memotret Tanaya yang kini sedang menatapnya.
"Aku tinggal sebentar ngga papa ya sin? Mau bikinin Kak Rizky kopi dulu. Kamu mau minum apa?" Syifa tersenyum memegang bahu Sinda.
Sinda langsung membalas tersenyum. Dia sangat-sangat menghargai istri dari bosnya ini. "Ngga usah repot bu, saya main sama Tanaya aja dulu, nanti kalo saya mau minum saya ambil sendiri."
Syifa mengangguk dan berlalu meninggalkan Sinda di kamar dengan Tanaya.
Saat sedang mengaduk kopi, sepasang lengan kekar melingkari perutnya. Syifa tau pemilik lengan itu dan tersenyum. "Aku lagi ngaduk kopi loh kak ini. Nanti ngga rata."
"Biarin." Rizky sibuk menciumi pundak Syifa.
"Kaaak. Ngga enak ih itu dikamar ada Sinda." Syifa berusaha melepaskan pelukan Rizky.
"Biarin aja Sinda lagi main sama Naya. Aku kangen sama kamu tau." Rizky kini sudah menciumi leher Syifa.
Dengan sigap Syifa berbalik mendapati perlakuan Rizky kali ini. "Nanti keterusan kalo aku diemin. Tunggu Sinda pulang, tidurin Tanaya di box abis itu terserah kamu mau ngapain sama aku."
"Hahahaha iya iya, yaudah ngga usah dikasih minum Sinda, biar dia cepet pulang." Rizky tertawa melihat wajah Syifa yang memerah. Mereka belum melepaskan kerinduan lagi setelah Syifa melahirkan. "Pokoknya malem ini harus jadi. Aku mau buka puasa udah lama." tambahnya.
Syifa mencubit hidung Rizky dan langsung meninggalkan suaminya yang sedang merasa tanggung tadi.
***
"Kamu yakin mau ngantor lagi? Udahlah Syif, aku mampu kok biayain kamu sama Tanaya." Rizky masih berusaha membujuk Syifa yang kini sedang bersiap-siap untuk hari pertama kerjanya setelah cuti panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Distance
FanfictionRizky dan Syifa pernah menjalin hubungan dan saling mencintai, atau masih? Itu yang menjadi pertanyaan dalam benak mereka masing-masing karena keadaan dan jarak yang sempat memisahkan mereka. Bagaimana kelanjutan hubungan Rizky dan Syifa? Bagaimana...