*12

4.8K 761 164
                                    

Rizky sedang sibuk mengumpulkan hasil pekerjaannya ketika Yasinda, asisten barunya yang merupakan rekomendasi dari Bang Randy itu masuk.

Rizky sedang sibuk mengumpulkan hasil pekerjaannya ketika Yasinda, asisten barunya yang merupakan rekomendasi dari Bang Randy itu masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf Pak Rizky, ada yang ingin bertemu." Yasinda menunduk sopan. Gadis ini masih berumur 22 tahun tapi sudah sangat terlihat profesional karena dari lulus SMA sudah ikut bekerja dengan Bang Randy.

"Siapa sin? Saya ngga lagi janjian sama siapa-siapa loh." Rizky menoleh sebentar pada asistennya itu.

Belum sempat Sinda, sapaan singkat dari Yasinda itu menjawab laki-laki seumuran Rizky dengan gaya cuek namun terlihat cool dan tampan masuk. Sinda lalu memilih untuk segera keluar dari ruangan itu.

"Ilham Aditama!!!! Gila woy gilaaaa!! Lo kok tiba-tiba nongol disini cuy?" Rizky bangkit dari kursi kerjanya dan langsung menghambur memeluk laki-laki tinggi yang ternyata bernama Ilham

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ilham Aditama!!!! Gila woy gilaaaa!! Lo kok tiba-tiba nongol disini cuy?" Rizky bangkit dari kursi kerjanya dan langsung menghambur memeluk laki-laki tinggi yang ternyata bernama Ilham. Dia sahabat Rizky selama berkuliah di Australia dulu. Mereka tinggal satu flat setelah pertemuan awal mereka yang tidak sengaja saat pendaftaran ulang waktu itu. Mereka satu kampus namun berbeda jurusan. Rizky mengambil arsitektur dan Ilham mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual.

"Sahabat gue nikah minggu depan terus gue ngga dateng gitu?" Ilham melepas pelukan Rizky.

"Coy gila sih lo gue kaget nih. Elo ya yang urus sinematografi kawinan gue ya fix. Buat apa gue punya temen se-flat di Aussie yang jago urusan beginian tapi pas gue nikah yang urus vendor lain?" Rizky menuntun Ilham duduk di sofa ruang kerjanya. "Sinda..." panggil Rizky setengah berteriak.

Suara ketukan sepatu Sinda terdengar mendekat ke ruangan Rizky. "Iya ada yang bisa saya bantu Pak Rizky?"

"Tolong buatin Ilham minum, sekalian telfonin Syifa ya, tanya dia dimana jadi kesini atau engga?" Rizky bicara sambil tersenyum pada Sinda. Ilham melirik asisten Rizky. Cantik dan terlihat smart, batinnya dalam hati.

Setelah mengiyakan permintaan Rizky dan bertanya pada Ilham mau dibuatkan minuman apa, Sinda keluar dari ruangan Rizky. Belum lama sepeninggal Sinda tiba-tiba ada yang mengetuk pintu ruangan Rizky lagi. Tentu saja membuat perbincangan Ilham dan Rizky terhenti.

"Iya Sinda masuk aja." Rizky setengah berteriak.

Ternyata yang masuk bukanlah Sinda, melainkan gadis cantik yang semakin mendekati hari pernikahannya terlihat jauh lebih cantik.

No DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang