"Are you happy, Honey?" Kyungsoo melihat dengan tatapan penuh tanya kearah ayahnya, atas pertanyaan tiba-tiba tersebut. Padahal baru saja mereka berdua berbicara mengenai bisnis beberapa saat sebelumnya.
"Aku baik-baik saja, Appa. Ada apa?" ucap nya sambil meletakkan gelas teh yang sebelumnya berada ditangannya, melihat kewajah ayahnya yang tampak sedang dalam pemikiran mendalam.
"Tapi, apakah kau bahagia, Kyungsoo?" ucap Siwon memaksa, saat dia sadar Kyungsoo hanya mengalihkan jawaban dari pertanyaannya sebelumnya. Karena entah bagaimana, mungkin karena hubungan antara ayah dan anak, Siwon dapat merasakan bahwa hidup Kyungsoo saat ini jauh dari kata bahagia.
"Aku baik-baik saja Appa. Safe and sound. Itu lebih dari cukup, bukan?" ucap Kyungsoo pelan, mencoba meyakinkan sang Appa.
"Dan terima kasih sudah memberitahukan ku mengenai Joy, kurasa aku sudah membereskannya."
"Apapun akan Appa lakukan untukmu, sayang. Dan Appa tak akan memaafkan orang yang membuatmu menderita"
Kyungsoo tersenyum mendengar perkataan Appanya. Suasana diantara mereka berdua sesaat terasa tenang karena tak satupun dari mereka yang berbicara.
"Apakah Appa percaya padaku? Apakah Appa percaya bahwa aku tak pernah menyakiti siapapun?"
Tuan Do menjawab tanpa ragu sedikitpun.
"Ya, sayang. Appa mempercayaimu."
Kyungsoo menatap mata Appanya.
"Lalu, mengapa Appa tak pernah bertanya sedikitpun mengenai apa yang terjadi malam itu? Mengapa Appa langsung saja menyetujui ku, saat aku meminta Appa untuk membayar uang tutup mulut kepada polisi agar tak perlu menggali lebih dalam mengenai kasus tersebut 3 tahun yang lalu?"
Ucapan Kyungsoo berhenti, untuk melihat adakah perubahan ekpresi dari wajah sang Appa atas apa yang baru diucapkannya.
"Apakah karena Appa berpikiran bahwa aku adalah penyebab kejadian itu?" Kyungsoo menutup pertanyaan nya.
Siwon menggelengkan kepalanya perlahan, sekaligus menatap Kyungsoo dengan tatapan penuh kasih sayang.
"Appa dan Omma mu melakukannya karena Appa percaya padamu, Kyungsoo. Appa tau putri Appa bukanlah seorang pengecut, jadi jika kau tak ingin mengungkapkannya, Appa yakin karena kau memiliki alasanmu sendiri, alasan yang lebih besar dari semua ini. Alasan yang cukup kuat sehingga lebih memilih menutup mulut atas apa yang terjadi malam itu. Tak sedikitpun Appa pernah berpikiran bahwa kau menjadi penyebab kepergian Baekhyun. Karena Appa tau betul dirimu Kyungsoo, kau putri Appa, Appa tau betul betapa baik dan terpujinya seorang Do Kyungsoo itu. Dan gadis seperti Do Kyungsoo, tak akan mungkin melakukan hal seperti itu. Dan jika menurutmu kasus tersebut tak perlu diselesaikan, maka Appa yakin kau memiliki alasan terbaik untuk itu."
Mendengar itu, Kyungsoo melihat ayahnya dengan mata membola. Seutas senyum terkembang diwajahnya, sambil mengucapkan kalimat di dalam hatinya.
"Jangan terlalu percaya padaku Appa. Mungkin saja aku memang benar penyebab kematian putrimu, Baekhyun."
######### The Last Lie #########
Kyungsoo sedang berdiri di tengah ruangan kosong berdinding abu-abu gelap, dengan Baekhyun berdiri di depannya berjarak sekitar beberapa meter darinya. Mata Kyungsoo mulai mengalirkan cairan bening sambil menatap tak percaya ke arah Baekhyun. Sedangkan Baekhyun hanya berdiri disana melihat ekspresi kesedihan di wajah Kyungsoo dengan senyum sombong.
YOU ARE READING
The Last Lie
FanfictionTidak penting seberapa banyak kebohongan lagi yang akan kusampaikan, asal kau tak pernah tau mengenai kebenaran sesungguhnya di balik semua ini _DKS Bagaimana bisa aku tak membencimu?? Jika kau bahkan tak pernah memberiku alasan untuk dapat mencinta...