Vote dan Comment...
##### The Last Lie #####
Flashback:
Kyungsoo mencoba melihat apa yang ada di hadapannya dengan pikiran tak menentu, meskipun jarak pandangnya tak begitu jelas, karena asap dan keramaian di sekitarnya. Kobaran api tampaknya cukup sulit untuk dipadamkan, malah semakin membesar. Entah apa yang dirasakan Kyungsoo, namun dengan pasti apa yang sedang terjadi dihadapan nya ini cukup membuatnya merasa hancur. Bukan, ini bukan tentang properti dan kekayaan nya yang ikut terbakar dengan kobaran api yang semakin menyala. Namun ini mengenai mimpinya, kerja kerasnya, tempat nya. Gedung itu, gedung pusat Empire yang selama ini berdiri kokoh dengan segala kemegahannya, tampak menyala dalam kobaran api.
Bukan hal sulit bagi Kyungsoo untuk kembali membangun Empire-Empire lainnya setelah ini, uang bukan sesuatu yang dipikirkan nya. Bahkan jika ia tak memiliki uang pun, dia bisa memulai segala sesuatunya kembali dari awal. Namun tetap saja apa yang tengah terjadi di hadapannya ini membuatnya seolah baru saja tersambar petir hingga tak mampu untuk berpikir lebih lanjut. Mungkin karena baginya, Empire merupakan rumah keduanya, tempat dimana ia bisa merasa nyaman, selain Spring Heaven, mansion milik Ibunya yang selalu dianggapnya sebagai rumah pertama untuknya.
"Sajangnim..." sebuah suara menyadarkan nya dari lamunan nya, dan segera dibalikkan nya tubuhnya untuk melihat sumber suara, dan dengan cepat dikenali nya sosok tersebut sebagai ketua tim keamanan gedung Empire.
"Saya benar-benar minta maaf, Sajangnim. Jika Anda ingin Saya bertanggung jawab, dan menuntut Saya atas apa yang terjadi, saya tidak akan menolak..."
Kyungsoo mengernyitkan dahinya, merasa heran.
"Apa yang terjadi?" suara Kyungsoo terdengar datar, karena ia mulai menyadari bahwa ada sesuatu yang tak biasa, yang tak benar yang akan disampaikan oleh karyawan nya tersebut.
"Sebelum kebakaran terjadi, kami sedang mencoba menangkap pelakunya, Sajangnim. Kami mendapatinya saat menyusup ke dalam gedung"
"Penyusup?" ekspresi wajah Kyungsoo tampak semakin bingung.
"Ya, Sajangnim. Tapi bajingan tersebut..errmm..maaf... pria tersebut seolah sudah sangat paham desain dan struktur gedung, dengan mudahnya ia kabur melarikan diri hingga tak terlihat oleh petugas"
"Kau melihat wajahnya?" Kyungsoo bertanya, seketika otaknya berpikir mengenai seseorang, seseorang yang tau dengan begitu fasih mengenai gedung Empire, yang telah bekerja di Empire bertahun-tahun lamanya.
"Tidak, Sajangnim. Sayangnya dia menggunakan masker"
Kyungsoo menghela nafas kecewa.
"Lalu kemudian, apa yang terjadi?"
"Saat kami sedang mencari pelaku di lantai satu, tiba-tiba kami mendengar suara ledakan dari lantai 2, tepatnya dekat food court. Dan ledakan itulah yang menyebabkan kebakaran ini. Ledakan nya begitu kuat hingga kami tak mampu untuk mencegah terjadinya kebakaran, kami hanya mampu langsung mengevakuasi semua orang yang masih berada di dalam dan di sekitar gedung. Dan yang menyebabkan kebakaran nya begitu cepat membesar, entah bagaimana sistem water sprinkler gedung tidak bekerja, seolah seseorang telah meretas keamanan kita dan merusak nya"
"Saya benar-benar minta maaf atas ketidak becusan saya dalam pekerjaan, Sajangnim" ucap pria paruh baya tersebut, meminta maaf dengan tulus.
"Don't be stupid" ucap Kyungsoo.
YOU ARE READING
The Last Lie
FanfictionTidak penting seberapa banyak kebohongan lagi yang akan kusampaikan, asal kau tak pernah tau mengenai kebenaran sesungguhnya di balik semua ini _DKS Bagaimana bisa aku tak membencimu?? Jika kau bahkan tak pernah memberiku alasan untuk dapat mencinta...