15: Possibilities

1.3K 263 6
                                    

Vote dan komen untuk memberikan feedback kepada Saya. Saya baru dalam hal ini, jadi buth banyak masukan. Komen yang membangun akan sangat saya hargai, thanks...

Happy reading...


##### The Last Lie #####


Suara pisau dan garpu yang saling bersentuhan, dentingan gelas yang saling ditabrakkan, suara-suara orang yang bercakap-cakap dengan nada pelan, dan alunan suara piano yang lembut menjadi latar suara yang menyambut Kyungsoo saat memasuki restoran tersebut. Restoran tersebut termasuk restoran mewah bergaya klasik. Interior restoran dipenuhi dengan warna merah yang mewah. Dan Kyungsoo berucap pada dirinya sendiri, bahwa dirinya tak akan pernah mau mengunjungi restoran ini lagi. Tempat itu menurutnya begitu 'hangat' dan dia tak menyukainya. Tempat yang senyap dan 'dingin' tampaknya lebih cocok untuknya.

"Nona Do Kyungsoo?" seorang waitress dengan seragam rapi menghampirinya dan memberi salam dengan sopan.

"Mari saya antarkan" lanjut waitress tersebut sambil kemudian menuntun Kyugsoo untuk berjalan menuju private room yang disediakan oleh restoran tersebut.

Kyungsoo berjalan mengikuti waitress tersebut. Ia menyadari beberapa tatapan mata yang begitu familiar dilihatnya selama dua tahun ini. Tidak Kyungsoo, kau tak perlu mempedulikan mereka. Kyungsoo berulang kali memperingati dirinya, sambil tetap berjalan dengan wajah dingin dan tegas tanpa ekspresi nya dan hanya melihat kearah depan. Lagi pula ia sudah terlalu sering mendapatkan tatapan semacam itu untuk bersikap perduli, dia sudah terbiasa dengan hal itu sekarang.

Waitress tersebut kemudian berhenti di depan sebuah pintu ruangan berwarna coklat tua yang hangat dan kemudian mengetuk pintu tersebut pelan. Kemudian tak lama waitress tersebut membuka pintu ruangan dan memberitahukan orang yang sudah berada di dalam ruangan tersebut akan kedatangan Kyungsoo.

"Nona Do Kyungsoo sudah datang" kemudian dia memundurkan tubuhnya untuk memberikan jalan bagi Kyungsoo masuk ke dalam ruangan tersebut.

Kyungsoo menghirup nafas panjang saat memasuki private dining room tersebut. Dapat dilihatnya pria tersebut sudah duduk di salah satu kursi yang ada di ruangan, dan dapat dirasakan nya dadanya bergetar saat melihat sosok tersebut. Ini adalah pertama kalinya Kyungso kembali bertemu dengan pria itu, setelah kecelakaan dua tahun yang lalu, di mana mereka telah sama-sama memperoleh luka yang begitu besar dan Kyungsoo tak pernah lupa bagaimana tatapan terakhir yang diberikan pria itu kepadanya. Penuh kebencian, kekecewaan, dan mungkin rasa jijik, yang bahkan tak pernah bisa Kyungsoo lupakan, seperti sebuah mimpi buruk.

"Kau terlambat" pria yang sudah di dalam ruangan itu berucap.

Kyungsoo menatap wajah pria tersebut sebelum duduk di kursi yang terletak tepat di hadapan pria tersebut.

"Tidak, kau yang terlalu cepat"

Pria itu kemudian menaikkan alis nya, menatap ke arah Kyungsoo.

"Sudah begitu lama, bukan? 2 tahun?"

Kyungsoo tak menanggapi. Diambilnya gelas berisi air yang terletak di hadapannya dan kemudian dengan anggun meneguk nya.

"Apa yang kau inginkan, Chanyeol? Mengapa ingin bertemu dengan ku?"

Pria itu-Chanyeol- tak langsung merespon pertanyaan Kyungsoo. Dimiringkan nya kepalanya seolah ingin melihat apa sebenarnya yang ada dalam pikiran Kyungsoo. Namun setelah beberapa detik, saat Kyungsoo membalas tatapan nya, Chanyeol malah mengalihkan pandangannya, kali ini dengan wajah penuh rasa frustasi

The Last LieWhere stories live. Discover now