Saat Nahyun telah sadar sepenuhnya dia melihat sekelilingnya ini bukan kamarnya sebenarnya dia di mana?. Nahyun membuks knop pintu namun nihil pintu itu terkuci dan tak bisa di buka.
Tok...tok..tok
"Maaf apa ada orang di luar? Kumohon buka pintunya. Ini bukan tempat ku ijinkan aku pulang." nihil sekeras apapun dia berteriak tak ada sahutan dari luar sana.
Merasa lelah Nahyun kembali ke arah ranjang dia mendudukan tubuhnya di ranjang tempat dia sadar tadi.
'Sebenarnya di mana ini? Kenapa aku bisa berada di sini? apa jangan-jangan aku di culik? Tapi siapa yang berani menculikku aku tidak punya apa-apa? Atau kah penculik itu mengira aku bagian dari keluarga Cho? Argght bagaimana ini apa yang harus aku lakukan?' Nahyun memengang perutnya yang terasa sakit mungkin terjadi keram pada perutnya.
Nahyun mengusap perutnya berusaha menetralkan rasa sakitnya namun nihil lama kelamaan sakitnya semakin bertambah. Dia meringis memegangi perutnya, dia langsung kehilangan kesadaran saat seseorang memasuki ruangan. Sayup sayup dia mendengar langkah seseorang yang menghampirinya sebelum akhirnya dia pingsan.
"Nahyun...Nahyun ireona hey ireona jagan buat aku panik."
"Sudah ku bilang kalian harus hati hati jangan sampai dia terluka." bentar seorang pria yang kini tengah memangku Nahyun pada anak buahnya yang terlihat menunduk ketakutan.
***
Nahyun mengerjapkan matanya dia bangun dari tidurnya sayup sayup dia mendengar seseorang berbicara.
'Kandungannya lemah kau harus berhati hati jangan sampai dia stres atau kelelahan.'
'Ah ye. Terimakasih dokter Lee.'
Nahyun segera bangkit untuk mengetahui siapa yang tengah berbicara mungkinkah dia yang menculiknya. Namun langkahnya terhenti saat dia bary sadar bahwa sebuah infus menacap di lengannya. Nahyun berusaha melepaskan infusan itu tapi dia baru ingat jika hal itu akan membuatnya tetkena bahaya.
"Kau sudah bangun?" suara itu sudah tak asing lagi di telinga Nahyun. Dia melihat kearah siapa yang menghampirinya.
"Jaewon?" Nahyun begitu terkejut melihat kehadiran pria itu.
"Bagaimana keadaanmu apa kau baik baik saja?" lengan Jaewon menggantung di udara begitu Nahyun menghindar saat lengan itu hampir menyentuhnya.
Nahyun menatap Jaewon sinis. Dia tak percaya Jaewon muncul di hadapannya setelah berbulan bulan dia menghilang.
"Untuk apa kau peduli padaku. Bukankah kau sudah membuang ku." kata kata tajam yang keluar dari mulut Nahyun begitu menusuk hati Jaewon.
"Kenapa kau berkata seperti itu Nahyun? Kapan aku membuangmu aku tidak membuangmu sayang."
"Cih sangan sok pura-pura baik kau." senyuman yang tadi terbit di wajah Jaewon luntur seketika saat mendengar ucapan sinis Nahyun. Dia tahu dia salah karena sempat tidak mengakui Nahyun namun dia merasa marah dan kecewa sekarang saat Nahyun memperlakukannya begitu kasar.
Jaewon mencengkram rahang Nahyun dia menatap Nahyun sinis.
"Aku berbuat baik pun kau hiraukan. Kau tak percaya padaku Nahyun-ah." Nahyun merasa ketakutan namun dia mencoba untuk tidak menunjukannya karena dia tak ingin di anggap lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love (END)
RomanceAhn Nahyun seorang wanita yang harus merelakan masa mudanya akibat kenikmatan cinta sesaat yang merenggut kebahagiaannya dia harus hamil di usia muda bagaimana dia bisa bertahan hidup di tengah hujatan dan juga cacian? Cho Kyuhyun pria putus asa yan...