First Love (END)

Chapter 12 : Nightmare 2

Ini kelanjutan dari kisah yang kemarin.

Jaewon tengah mengadakan pertemuan di sebuah hotel karena rekan bisnisnya yang sekarang adalah investor dari jepang.

Dia tengah menunggu investor itu datang. Dia menunggu di sebuah rumah makan yang di sediakan pihak hotel itu. Dari arah lobi dia melihat seseorang yang sudah tak asing lagi baginya dia melihat gadis itu berjalan bersama dengan seorang pria rahangnya mengeras. Tak memperdulikan teriakan sekertarisnya dia pun mengikuti kemana gadis yang dia yakini sebagai Nahyun itu.

Jaewon mengikuti mereka dan ternyata mereka berhenti di sebuah kamar. Buru buru Jaewon mengejar mereka sebelum pintu kamar itu tertutup kembali Jaewon menahannya. Emosinya sudah tak terbendung lagi saat melihat wajah seorang pria yang sama yang dia lihat waktu itu. Tanpa berpikir panjang Jaewon menghajar pria itu dan membuat Nahyun menjerit.

"Jaewon apa yang kau lakukan berhenti." Jaewon tak menghiraukan teriakan Nahyun itu dia bahkan terus saja melayang kan tinjunya pada pria itu.

"Jaewon ku mohon hentikan...akhh" Nahyun meringis kesakitan saat dia hendak memisahkan Jaewon justru malah terluka bahkan Jaewon menghempaskan Nahyun hingga tubuh wanita itu terpental.

Mendengar ringisan Nahyun Jaewon berhenti memukuli pria itu dan malah menarik Nahyun pergi dari hotel ini. Dia mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh sehingga membuat Nahyun yang berada di sampingnya harus meringis bahkan dia berpegangan erat dan terus saja memanjatkan doa agar di beri keselamatan.

Ternyata Jaewon membawanya ke apartemennya. Nahyun merasakan pergelangannya sangat nyeri akibat cengkraman Jaewon yang begitu kuat dia terus ditarik sampai apartemen mereka bahkan Jaewon membawanya ke kamar mandi. Apa Jaewon akan mengurungnya di kamar mandi? Tapi apa kesalahan nya?

Sampai sekarang Nahyun pun masih bingung apa kesalahannya sampai Jaewon semarah ini.

Jaewon memutar keran dan meyalakan shower dia menarik Nahyun dan mengurungnya diantara dinding dan diriny air terus mengalir membasahi mereka berdua.

Nahyun kelabakan pasalnya dia begitu terkejut mengapa Jaewon memperlakukannya seperti itu. Belum hilang rasa terkejutnya Jaewon sudah melumat habis bibirnya dengan kasar di bawah guyuran air itu membuat Nahyun terengah dan kesulitan bernafas. Dia mendorong tubuh Jaewon namun kungkungan itu begitu kuat. Dia menyadarkan Jaewon untuk berhenti dengan memukul dada pria itu, namun nihil hal itu tidak berhasil. Jaewon terus saja melumat habis bibir Nahyun dengan kasar.

Barulah setelah Nahyun menggigit lidah Jaewon dengan kuat pria itu mau melepaskan tautan bibirnya itu.

"Wae? Kau tidak suka aku mencium mu? Apa kau lebih menyukai pria itu yang menyentuhmu?"

"Jaga ucapan mu Jaewon. Aku tidak pernah membiarkan laki-laki lain selain dirimu menyentuhku."

"Buktinya kau selalu bersamanya. Katakan sudah sejauh mana hubungan kalian? Sejauh mana dia menyentumu apa dia menyentuh dadamu?" ujar Jaewon sembari meremas dada Nahyun dengan kuat membuat Nahyun menggeram kesakitan.

"Atau dia sudah memasukimu." dengan begitu kasar Jaewon memasukan jarinya area kewanitaan Nahyun melalui rok yang ia kenakan.

"Jaewon.... Jebal berhenti."

"Kenapa kau meminta ku berhenti tapi membiarkan pria lain menyentuhmu apa kau tidak puas dengan ku."

"Jaewon ku mohon ini salah paham dengarkan penjelasanku dulu." memang apa yang Nahyun katakan itu benar pria ini salah paham dia tak pernah berhubungan sejauh utu denfan pria lain. Pria yang dihajar habis habisan oleh Jaewon itu adalah suami dari sahabatnya yang baru saja kembali dari jepang setelah melahirkan. Dia selalu datang ke hotel karena sahabatnya itu belum memiliki rumah di sini dan untuk sementara tinggal di hotel. Kebetulan saat ia hendak bertemu dengan sahabatnya itu dia kerap kali bertemu dengan suami dari sahabatnya itu di lobby mau bagaimana lagi karena tujuan mereka sama ya pada akhirnya mereka selalu berjalan beriringan menuju kamar di mana sahabatnya itu berada. Dia bukannya tidak menjelaskan pada Jaewon tapu Jaewonnya saja yang tak ingin mendengar penjelasan Nahyun hingga hari ini tiba mungkin tingkat emosi Jaewon sudah tak terbendung lagi dia bahkan berlalu kasar pada Nahyun.