Chapter 5: Who did It?

2.1K 202 6
                                    

Aku menemukanmu, tanpa harus mencarimu karena kau yang menghampiriku. Haruskah aku berterimakasih?

***

Setelah memastikan kebenarannya? Cho Kyuhyun mulai yakin bahwa itu memang Nahyunnya. Nahyun cinta pertamanya.
Setelah sekian lama tak bertemu kini dia ada di hadapannya, dan tinggal di kediamannya.

Kyuhyun bingung apa yang harus dilakukan. Di sisi lain dia sangat bahagia bisa bertemu dengan Nahyun lagi. Namun, di sisi lain dia kecewa karena Nahyun sudah tak seperti dulu lagi.

Kyuhyun termenung di balkon kamarnya. Udara yang sejuk mungkin sedikit membantu menenangkan pikirannya sejenak.

Kyuhyun memejamkan mata merasakan hembusan angin itu menerpa wajah tampannya. Padahal hari masih pagi tapi dia sudah lelah terutama dengan pikirannya. Entah apa yang dia pikirkan yang jelas dia lelah dengan mengetahui kenyaataan yang baru saja dia ketahui.

"Kyunie?" suara indah nan lembut itu mengintrupsi kegiatan Kyuhyun dan menyadarkan dia dari lamunannya.

"Eomma tahu berat mengetahui kenyataan ini tapi bagaimana lagi jika takdir sudah berbicara tak ada yang bisa menentang takdir itu nak."

"Aku tahu eomma, aku hanya perlu menenangkan diri. Sulit untuk ku bisa menerima semua ini. Apalagi eomma tahu apa yang terjadi di masa lalu antara aku dan dia."

"Eomma bagaimana terpuruknya dirimu saat Nahyun lebih memilih orang lain dari pada dirimu."

"Sudahlah eomma itu masa lalu. Aku sudah tak mengingatnya lagi."

"Kyunie, kau tahu alasan Eomma membawanya kemari?" Kyuhyun yang tak mengerti dia hanya mengerutkan keningnya.

"Alasan eomma membawanya kemari. Eomma ingin dia ada di dekat mu." Kyuhyun semakin tak mengeri dengan perkataan Eommanya.

"Saat melihat pertama kali dia pingsan di jalanan yang sepi. Kebetulan Eomma terlambat pulang saat itu, eomma lupa membawa mobil, lupa pula menelpon supir jadi eomma harus berjalan menuju halteu bus yang tak jauh dari toko eomma"

"Lalu eomma melihat seorang gadis muda yang tidur di jalanan dengan pakaian tipis padahal suhu malam itu sangat dingin. Eomma kira dia sengaja tidur di situ. Tapi, eomma pikir lagi mana ada orang mau tidur di jalanan dengan pakaian tipis di tengah cuaca yang minus. Kecuali jika dia orang gila yang ingin mengakhiri hidupnya. Eomma mencoba membangunkannya tak ada respon sama sekali. Eomma pegang lengannya terasa dingin begitu dengan leher dan wajahnya yang pucat"

"Eomma panik saat memegang lengannya denyut nadinya melemah. Eomma tak mungkin membiarkan dia mati begitu saja jadi eomma memutuskan untuk menelfon ambulan dan menolongnya. Setelah ambulan datang dia di bawa kerumah sakit dan memdapatkan pertolongan"

"Eomma bersyukur dia masih hidup. Dan saat dokter mengatakan dia sedang hamil dan kondisinya sangat lemah eomma merasa iba. Apa lagi dia sudah beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri. Mangka dari itu eomma membawanya kemari."

"Eomma juga mencari latar belakangnya dengan bantuan beberapa orang suruhan eomma dan eomma menemukan fakta yang mengejutkan?"

"Apa itu eomma?"

"Dia hamil oleh pacarnya sendiri dan pacarnya itu tidak mau bertanggung jawab mangka dari itu Nahyun di usir oleh kelurganya. Eomma tak habis pikir ada orang tua yang lepas dari tanggung jawab seperti itu apalagi anaknya tengah terpuruk." Nyonya Cho berhenti sejenak sebelum melanjutkan ceritanya lagi.

"Dan eomma menemukan semua latar belakang Nahyun mulai dari keluarga, pendidikan, dan masih banyak lagi tentang Nahyun termasuk kau Cho Kyuhyun. Kau termasuk dalam cerita kehidupan Nahyun."

Kyuhyun dia terdiam mendengar cerita eomma nya semenyedihkan itu kehidupan Nahyun selama dia pergi.

"Siap.... Siapa yang melakukannya eomma?"

"Siapa orang itu kenapa dia begitu tega melakukan perbuatan yang menjijikan seperti itu? Aku yakin Nahyun bukan orang yang mudah terlena dengan semua bujuk rayuan atau pun kata kata omong kosong yang tak berfaedah. Tapi kenapa sekarang dia....?"

"Kyu Eomma ingin melindungi wanita lemah seperti Nahyun apa kau ingin membantu eomma?"

"Semenjak dia tinggal di sini dia sudah menjadi tanggung jawab keluarga kita bukan? tentu saja itu akan jadi tanggung jawab ku karena aku bagian keluarga ini."

"Kalau begitu nikahi dia?"

"Mwo?"

"Nikahi dia dan bertanggung jawablah atas anak yang di kandung Nahyun?"

"Apa eomma berpikir dulu sebelum berbicara?"

"Apa? Kenapa? Kau tidak mau?" Cho Kyuhyun menatap tajam eomma nya dia terkejut benar-benar terkejut dengan ucapan eommanya.

"B..buka begitu tapi...?"

"Aku tahu ini sulit untuk mu tapi eomma mohon bantu dia. Bantu dia untuk bangkit lagi setidaknya berikan kebahagiaan untuk nya dia sudah terlalu banyak menderita." celah Nyonya Cho.

"Aku akan memberikan kebahagiaan untuknya tapi soal menikahinya aku tidak yakin."

"Eomma tahu ini pasti terlalu cepat untuk mu kan. Baiklah Eomma mengerti." akhirnya setelah pembicaraan yang cukup panjang, Nyonya Cho meninggalkan kamar putranya.

***

Kyuhyun Pov

Belum genap dua hari di korea. Kini aku sudah di suguhi dengan berita yang tak mengenakan hati bagaimana bisa dari awal aku tidak mengenalinya padahal selama di Belanda tak henti hentinya aku memikirkannya. Tapi saat aku kembali aku bahkan tak mengenali dia seujung kukupun.

Aku kira kepergianku akan membuatnya bahagia. Ternyata aku salah, dia menderita, tersakiti bahkan dia hampir mengakhiri hidupnya. Aku tak tahu bagaimana aku harus bersikap, mengingat pertemuan yang tidak baik di awal aku tidak menunjukan sikap yang baik padanya bahkan terkesan menghinanya dan merendahkannya. Padahal dulu aku begitu memuja dan memujinya.

Ya dulu kami memang saling mengenal. Tak hanya saling mengenal, kami juga dekat bahkan kedekatan itu yang membuat benih-benih cinta tumbuh di hatiku namun itu tak berlangsung lama. Saat di bangku kuliah kami menjadi asing sangat asing. Saling berjauhan satu sama lain dan itu di mulai saat dia mengenal orang baru, yang mungkin lebih baik dari ku, lebih tampan dan mungkin bisa lebih  membuatnya bahagia.

Entah apa yang terjadi di antara kami yang jelas aku merasa dia mulai berbeda. Tak ada senyum manis, saling bertegur sapa ataupun saling bercanda dan tertawa. Aku pikir mungkin dia hanya menganggapku sebagai teman atau bahkan dia tak menganggapku sama sekali.

Aku memutuskan untuk pergi dari korea karena melihat kebersamaan mereka membuatku terluka. Biarkan orang mengatakan aku lemah, aku cengeng, aku tak gentle yang penting aku tidak menyaksikan kebahagiaan mereka. Aku mengalah bukan berarti aku kalah tapi aku mengambil jalan tengah untuk menghindari masalah. Bodoh bukan ya aku memang bodoh.

Kalian pasti bingung sebenarnya apa yang terjadi di masa lalu? Cerita ini di mulai pada saat aku duduk di bangku SMA ......

TBC.....

😘

First Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang