First Love (END)

Chapter 6 : Unforgettable Moment

Kenangan tak terlupakan adalah sebagian dari cerita masalalu yang tak boleh di hilangkan karena itu adalah pemanis yang membuat kita tersenyum manis saat mengingatnya.

***

10 tahun yang lalu.......

Masih teringat jelas bahwa dulu aku melakukan hal konyol untuk bisa dekat dengan dia.
Aku sangat senang saat dia bersedia mengajariku materi sejarah, sebenarnya ini hanya akal akalan ku saja aku pura pura tak paham dengan materinya bahkan aku meminta bantuan dengan alasan Saem Kim yang menyuruh ku tak apalah yang penting aku punya alasan untuk bertemu dengannya.
Sebenarnya aku memang tak mengerti dengan materinya jadi aku tak sepenuhnya berbohongkan? Aku memang ingin memahami materi ini lebih pahan lagi dan juga aku ingin memahami perasaan yeoja cantik di hadapanku ini.

Hahaha inilah yang di namakan menyelam sambil minun air. Selain belajar aku juga bisa mengenalnya lebih jauh iya kan?

Aku sangat senang sekali saat dia menjelaskan setiap materi jujur malah aku semakin tak fokus belajar bersamanya aku selalu memandanginya dia begitu cantik baru kali ini ada yeoja yang bisa membuatku jatuh cinta.

Aku menyukainya ah ani bahkan aku mencintainya sudah sejak lama mungkin saat pertama kali aku masuk kesekolah ini, aku selalu mencari kesempatan agar bisa menyatakan perasaan ku sebenarnya aku masih ragu aku takut dia akan menghindar dan bahkan membenciku jika aku menyatakan perasaan ku sekarang aku harus mencari moment yang tepat.

“Nahyun-ah apa ada yang marah kita bertemu setiap hari seperti ini?”  aku bertanya hati hati padanya.
                
“maksudmu ?”
                
“maksudku apa kau tak menemui namjachingumu setiap hari kau selalu bersamaku membantu tugas-tugasku apa dia tak cemburu yeojachingunya bersama pria lain”  aku bertanya seperti ini karna aku takut jika dia memang sudah punya pacar dan aku tak ingi ambil resiko bertengkar hanya karna yeoja aigoo itu sangat memalukan.
              
“Anni aku tak mempunyai namjachingu” yes bar berarti dugaan ku. Jadi, tak ada yang menghalanhi aku untuk mendekatinya.
                
“mwo mana mungkin yeoja secantik dirimu tidak mempunyai namjachingu”  BLUUSSS aku melihat pipinya bersemu ah apa dia tersipu mendengar perkataanku.                  
               
"aku memang tak punya namjachingu” kulihat dia menundukan kepala apa dia tersinggung dengan ucapanku.
               
“mianhae jika perkataan ku menyinggungmu”
               
“gwenchana” dia hanya tersenyum aigoo Nahyum bisa tidak kau jangan tersenyum seperti itu ya tuhan manis sekali dia.
               
"bagaimana jika aku saja yang menjadi namjachingumu?” aigoo apa yang ku katakan
               
“MWO?” kulihat dia terkejut
               
“hahaha aku hanya bercanda Nahyun-ah tak perlu panik seperti itu hahaha” aku langsung buru buru mengalihkan perkataan ku aku takut dia menjauh aish mulut ku ini tak bisa di kontrol.
               
Hari semakin gelap tapi aku maupun Nahyun tak ingin beranjak kami begitu menikmati waktu berdua ini kulihat dia begitu nyaman saat bersama ku dan juga dia selalu tertawa saat aku melontarkan kalimat candaan padanya bisakah ini terjadi setiap hari.
               
"Nahyun-ah seperti apa pria idaman mu?”
              
"Mengapa kau menanyakan itu?”
               
"Jawab saja siapa tau aku masuk kriteria mu” ini bukan bercanda lagi sungguh aku serius mengatakannya ya siapa tahu saja aku memang kriterianya
              
"Apa yang kau bicarakan Kyuhyun-ah?” aku lihat mukanya makin memerah, bukannya aku kepedean atau apa tapi lihatlah dari reaksinya sepertina dia menyukai ku ah ini pertanda bagus jika dia menyukaiku dan aku menyukaimu bukankah kita akan saling mencintai. 
         
"Wae? Siapa tau saja aku masuk kriteriamu, kau tau suatu kehormatan bisa menjadi lelaki idaman yeoja manis sepertimu”
              
"Ma..manis ka..kaupikir aku gula”
              
"Tidak kau bukan gula tapi madu” BLUUUSSSS pipinya merona sekali bolehkah aku berbangga hati jika dia mempunyai rasa yang sama padaku.